Thursday, 25 May 2017

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN GANGGUAN  SISTEM INTEGUMEN
“LUKA BAKAR (COMBUSTIO)”





OLEH :

NAMA : NUR ASTIANI
NIM : 15 14201 057












SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
PRIMA BONE

2017
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. “Y” DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN COMBUSTIO GRADE 2



A.      PENGKAJIAN
1.      Identitas
a.    Identitas Pasien
Nama                                   : Tn. “Y”     
                   Umur                                    : 49 Tahun
                   Jenis Kelamin                       : Laki-laki
                   Agama                                 : Islam
                   Suku/ Bangsa                       : Bugis/ Indonesia
                   Pendidikan                           : SMA
                   Pekerjaan                             : Wiraswasta
                   Alamat                                 : Watampone
                   No RM                                 : -
b.   Identitas Penanggung Jawab
Nama                                   : Ny. “P”
Umur                                    : 33 Tahun
Jenis Kelamin                       : Perempuan
Agama                                 : Islam
Hubungan dengan Pasien    : Isteri
2.      Riwayat Kesehatan
a.    Keluhan Utama
Klien masuk rumah sakit karena luka bakar
b.    Keluhan Utama Saat Dikaji
Klien mengatakan nyeri pada luka bakar.
c.    Riwayat Penyakit Saat Ini
Klien datang melalui RSUD pada tanggal 17 April 2017 dengan keluhan nyeri pada daerah dada, perut, tangan dan kaki akibat terkena air panas sekitar 2 jam yang lalu. Pada saat dikaji keadaan luka pada daerah tangan kanan dan kiri dengan luas luka bakar masing-masing 4%, terdapat pula pada daerah dada dan perut dengan luas luka bakar 10%,dan terdapat juga luka bakar pada kaki kiri dengan luas luka 6%,dan pada kaki kanan dengan luas luka 8%. Terdapat eriterm dan bulla (beberapa bulla sudah pecah dan berair)
d.   Riwayat Alergi
Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi obat atau makanan
e.    Riwayat Pengobatan
Klien mengatakan hanya berobat ke Puskesmas karena klien hanya menderita penyakit biasa batuk, pilek dan panas saja.
f.     Riwayat Penyakit Sebelumnya
Klien mengatakan hanya batuk, pilek, dan panas biasa dan bisa sembuh dengan berobat ke Puskesmas saja.
g.    Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan di keluarga tidak ada penyakit keturunan dan penyakit kronis.
3.      Review of System
a.    Breathing
Jalan nafas klien paten dan klien tidak sesak, klien bernafas spontan, tidak menggunakan alat bantu nafas/ oksigen, RR: 28x/ menit, tidak terdapat trauma inhalasi.
b.    Blood
Nadi: 98x/menit, dan teraba, klien tidak pucat, klien tidak sianosis, CRT< 2 detik, akral hangat, S: 37,5°C, turgor kulit elastis.
c.    Brain
Kesadaran: Compos Mentis, GCS: E4V5M6, tidak ada ansietas.
d.   Bladder
BAK klien lancar, tidak ada nyeri saat BAK, tidak terpasang kateter,
warna kekuningan, urine output 800cc/ hari.
e.    Bowel
Perut tidak kembung, BAB lancar frekuensi 1xsehari warna kuning, konsistensi lembek dan bau khas feses.
f.     Bone
Klien mengatakan nyeri dan tampak meringis kesakitan.
P= Klien mengatakan nyeri pada luka bakar
Q= nyeri dirasakan seperti terbakar
R= Nyeri pada daerah dada, perut, tangan dan kaki.
S= Skala nyeri 5 (0-10) skala sedang.
T= Nyeri dirasakan terus menerus
4.      Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum       : Lemah
Kesadaran                : Compos Mentis
GCS                         : E4V5M6
TTV                          :TD: 100/ 80 mmHg
                                  N:98x/menit
                                  S: 37,5°C
                                 P:28x/menit
Head to Toe
a.    Kepala dan Wajah
Inspeksi :Bentuk kepala bulat. rambut hitam, mata simetris, sclera tidak ikterus, konjungtiva tidak pucat, penglihatan normal, hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada secret, tidak ada pernafasan cuping hidung, mulut simetris, tidak ada stomatitis.
Palpasi :  normocepali, tidak ada massa.
b.    Leher
Inspeksi : Tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada lesi.
Palpasi   : Tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada lesi
c.    Thorax (Dada)
Inspeksi : Terdapat luka bakar dengan luas luka 5%, Pengembangan dada simetris, frekuensi pernafasan 28x/menit.
Palpasi         :   ada massa, tidak ada lesi
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, suara jantung normal S1S2 tunggal.
Perkusi     : perkusi paru sonor, perkusi jantung redup.
d.   Abdomen
Inspeksi    : Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada massa.
Auskultasi : Timpani
Palpasi     : tidak massa, tidak ada distensi abdomen, tidak ada pembesaran organ, terdapat luka bakar 5%.
Perkusi     : pekak
e.    Ekstremitas
Atas  : Terdapat luka bakar pada tangan kanan dan kiri masing-masing 4%. pergerakan sendi agak kaku, turgor kulit elastis.
Bawah: Terdapat luka bakar pada kaki kanan 8% dan kiri 6%. Kaki sulit digerakkan.
5.    Pemeriksaan Psikologis
a.       Gambaran diri
Klien mengatakan lukanya akan sembuh dan ingin pulang.
b.      Peran diri
Klien seorang seorang pasien di unit perawatan 3A dan klien pun
kooperatif terhadap proses keperawatan yang diberikan.
c.       Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan ingin beraktifitas kembali seperti sedia kala.
d.      Harga diri
Klien tidak merasa malu dengan perawat yang baru dilihatnya.
e.       Identitas diri
Klien seorang ayah dengan 2 orang anak. Sehari-hari klien bekerja sebagai wiraswasta.
6.    Data Sosial
a.       Hubungan klien dengan keluarganya baik, terlihat selama dirawat keluarga selalu menemani klien. Hubungan klien dengan perawat dan dokter cukup kooperatif.
b.      Kemampuan klien dalam berkomunikasi baik, dibuktikan dengan klien selalu menjawab pertanyaan dengan ramah.
c.       Saat dirawat biaya klien dibantu oleh anak-anaknya.
7.    Data Spiritual
Keinginan klien untuk sembuh tinggi dan percaya pada pengobatan, klien selalu berdoa untuk kesembuhannya dan didukung oleh keluarganya.  Dalam menjalankan ibadah sholat klein
8.    Aktivitas Sehari-hari
No
Kebutuhan
Sebelum Sakit
Setelah Sakit
1
Nutrisi
a.       BB/TB
b.      Diet
c.       Kemampuan
-   Mengunyah
-   Menelan
-   Bantuan total/ sebagian
d.      Frekuensi
e.       Porsi makan
f.       Makanan yang menimbulkan alergi
g.      Makanan yang disukai

49 kg / 165 cm
Nasi

Baik
Baik
Mandiri

3 x / hari
1 piring
Tidak ada

Sayuran

Tidak di ukur
Nasi

Baik
Baik
Total

3x/hari
1 porsi
Tidak ada

Semua makanan disukai
2
Cairan
a.       Intake oral (jenis cairan, jumah dalam cc ... /hari)
b.      Intravena (jenis cairan, jumlah per hari)
c.       Output
Jenis dan jumlah cc … /hari

Air putih / mineral
± 1500 cc/hari

-


Urine + lwl
± 1600 cc/hari

-


RL
2000 cc/hari


± 1800 cc/hari
3
Eliminasi
a.       BAB
-   Frekuensi
-   Konsistensi
-   Warna
-   Keluhan
-   Bantuan total/ sebagian
b.      BAK
-   Frekuensi
-   Konsistensi
-   Warna
-   Keluhan
-   Bantuan total/ sebagian


1-2x/hari
Padat
Kuning
Tidak ada
Mandiri


5 x /hari
Cair
Kuning jernih
Tidak ada
Mandiri


1x/hari
Padat
Kuning
Tidak ada
Total


Dipasang DC
Cair
Kuning jernih
Tidak ada
Tidak ada
4
Istirahat
a.       Lama tidur
b.      Kesulitan memulai tidur
c.       Gangguan tidur

d.      Kebiasaan sebelum tidur

± 7 jam
Tidak ada

Tidak ada

Berdoa

5-6 jam
Ada, nyeri pada
daerah luka bakar
Ada, nyeri pada
daerah luka bakar
Berdoa
5
a.       Mandi
-   Frekuensi
-   Bantuan total/ sebagian
-   Kebiasaan mandi
b.      Gosok gigi
c.       Cuci rambut
d.      Gunting kuku
e.       Ganti pakaian

2 x /hari
Mandiri

Pagi + sore hari
2 x /hari
1 x /minggu
1 x /minggu
2 x /hari

-
-

-
-
-
-
-
6
Aktivitas fisik
a.       Mobilisasi fisik
b.      Olahraga
c.       Rekreasi

Aktif
Jarang dilakukan
Kadang-kadang

Bed rest
Tidak
Tidak


9.      Therapy (tanggal 17-April-2017)
a.  RL 50 tts/mnt
b.  Ceftriaxone 2x1
c.  ATS 1500










10.     Data Fokus
Data subjektif (DS)
Data objektif (DO)
1.      Klien mengatakan nyeri pada luka bakar dengan skala 5 (0-10), nyeri seperti terbakar (panas, perih), nyeri dirasakan terus menerus.
2.      Klien mengatakan nyeri dan pedih karena adanya luka bakar  di dada, perut, tangan dan kaki.
3.      Klien mengatakan badan terasa bau.
4.      Klien mengeluh kulitnya kaku.

1.      Terdapat luka bakar pada  daerah tangan, kaki, dada dan perut.
2.      Klien tampak meringis
3.      Klien tampak lemah karena kesakitan
4.      TTV :
-  TD: 100/ 80 mmHg
-  N:98x/menit
-  S: 37,5°C
-  RR:28x/menit
5.      Terdapat luka bakar grade II 6 %
6.      Klien kontak dengan lingkungan luar ( keluarga dan pengunjung)
7.      Kulit  tampak melepuh dan terkelupas pada daerah luka.
8.      Kulit wajah tampak kehitaman akibat luka bakar.












11.     Analisa Data
NO
DATA
ETIOLOGI
PROBLEM
1
DS:
Klien mengatakan nyeri pada luka bakar dengan skala 2 (0-10), nyeri seperti terbakar (panas, perih), nyeri dirasakan terus menerus
DO:
Ø Klien tampak meringis
Ø Klien tampak lemah karena kesakitan
Ø TTV :
-  TD: 100/ 80 mmHg
-  N:98x/menit
-  S: 37,5°C
-  RR:28x/menit
        Terkana paparan Panas

Perlukaan pada kulit

Pelepasan Reseptor nyeri

Saraf perifer

Hipotalamus

Nyeri
Nyeri
Akut
2
DS : -
Ø Klien mengatakan nyeri dan pedih karena adanya luka bakar  di dada, perut, tangan dan kaki.
Ø Klien mengatakan badan terasa bau.
DO :
Ø Terdapat luka bakar grade II 32%
Ø Klien kontak dengan lingkungan luar (keluarga dan pengunjung)
Pertahanan primer tidak adekuat

kerusakan perlindungan kulit

jaringan traumatik

Pertahanan sekunder tidak adekuat


Resiko infeksi
3
DS:
Klien mengeluh kulitnya kaku.
DO:
Ø Kulit wajah pasien tampak terkelupas.
Ø Kulit wajah tampak kehitaman akibat luka bakar.
Air Mendidih

Suhu Panas
 

kontak dengan permukaan  kulit


Kerusakan integritas kulit


B.       DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik.
2.      Resiko infeksi berhubungan dengan pertahan primer tidak adekuat kerusakan kulit, trauma jaringan, gangguan peristaltik.
3.      Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma karena luka bakar.


C.      INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx
Tujuan Dan Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Rasional
1
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nyeri pasien diharapkan  dapat berkurang, dengan

Kriteria Hasil:
Ø Klien mengatakan nyeri berkurang
Ø Klien tidak meringis kesakitan
Ø Skala nyeri turun menjadi 1 (0-10)


1.     Tutup luka sesegera mungkin kecuali perawatan luka bakar pemajanan udara terbuka

2.     Pertahankan suhu lingkungan yang nyaman, beri lampu penghangat, penutup tubuh hangat
3.     Kaji nyeri dengan PQRST




4.     Ajarkan tekhnik management nyeri, distraksi, relaksasi, dan nafas dalam

5.     Kaji TTV


6.     Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetik

1.    Suhu berubah dan gesekan udara menyebabkan gerakan nyeri hebatpada pemajanan ujung saraf
2.    Untuk mengurangi nyeri, mencegah tubuh menggigil

3.    Nyeri sewaktu-waktu dapat berubah dan paling berat pada saat pergantian balutan dan debridement
4.    Fokuskan kembali perhatian relaksasi dapat menurunkan ketergantungan farmakologis
5.    Nyeri dapat mempengaruhi fisiologis tubuh
6.    Pengobatan yang tepat dapat mengurangi nyeri
2
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan klien bebas dari infeksi/infeksi tidak terjadi.

Kriteria evaluasi:
Ø Tidak ada tanda-tanda infeksi dolor, kalor, rubor, tumor, fungsio laesa dan eksudat.
Ø pembentukan jaringan epitelisasi baik
Ø Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi seperti mencuci tangan.
Ø Jumlah leukosit dalam batas normal
1.      Pertahankan teknik aseptif
2.      Batasi pengunjung bila perlu

3.      Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
4.      Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan petunjuk umum

5.      Tingkatkan intake nutrisi


6.      Berikan terapi antibiotik


7.      Monitor tanda dan gejala infeksi
8.      Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
9.      Kaji suhu badan pada pasien  setiap 3 jam

1.    Mencegah transmisi kuman pathogen
2.    Mengurangi klien kontak dengan lingkungan luar
3.    Mencegah infeksi nosokomial




4.    Mencegah timbulnya flebitis


5.    Mempercepat penyembuhan luka dan menambah imunitas
6.    Farmakoterapi untuk pencegahan infeksi

7.    Mengidentifikasi terjadinya infeksi
8.    Health education untuk klien dan keluarganya
9.    Mengidentifikasi tanda-tanda infeksi
3
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan klien
Menunjukkan regenerasi jaringan

Kriteria Hasil:
Ø Mencapai penyembuhan tepat waktu pada area luka bakar.
1.     Kaji/catat ukuran, warna, kedalaman luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.



2.     Lakukan perawatan luka bakar yang tepat dan tindakan kontrol infeksi.

3.     Pertahankan penutupan luka sesuai indikasi.










4.     Tinggikan area graft bila mungkin/tepat. Pertahankan posisi yang diinginkan dan imobilisasi area bila diindikasikan.





5.     Pertahankan balutan diatas area graft baru dan/atau sisi donor sesuai indikasi.

6.     Cuci sisi dengan sabun ringan, cuci, dan minyaki dengan krim, beberapa waktu dalam sehari, setelah balutan dilepas dan penyembuhan selesai.

7.     Lakukan program kolaborasi :
Siapkan / bantu prosedur bedah/balutan biologis.
1.    Memberikan informasi dasar tentang kebutuhan penanaman kulit dan kemungkinan petunjuk tentang sirkulasi pada aera graft.
2.    Menyiapkan jaringan untuk penanaman dan menurunkan resiko.
3.    Kain nilon/membran silikon mengandung kolagen porcine peptida yang melekat pada permukaan luka sampai lepasnya atau mengelupas secara spontan kulit repitelisasi.
4.    Menurunkan pembengkakan /membatasi resiko pemisahan graft. Gerakan jaringan dibawah graft dapat mengubah posisi yang mempengaruhi penyembuhan optimal.
5.    Area mungkin ditutupi oleh bahan dengan permukaan tembus pandang tak reaktif.
6.    Kulit graft baru dan sisi donor yang sembuh memerlukan perawatan khusus untuk mempertahankan kelenturan.
7.    Graft kulit diambil dari kulit orang itu sendiri/orang lain untuk penutupan sementara pada luka bakar luas sampai kulit orang itu siap ditanam.









D.      IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/ Tanggal
Dx
Implementasi Keperawatan
Respon Hasil
Paraf
Senin
17-04-2017
1
1.     Mengkaji nyeri denga PQRST





2.     Mengatur posisi senyaman mungkin

3.     Mempertahankan suhu lingkungan yang nyaman, beri lampu penghangat, penutup tubuh hangat
4.     Memonitor TTV



5.     Mengajar kan tekhnik management nyeri, distraksi dan relaksasi seperti menonton tv, berbicara dengan keluarga, membaca buku dll.
6.     Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetik
1.     Klien mengeluh nyeri pada luka, nyeri seperti panas dan perih, skala nyeri 5 (0-10), nyeri dirasakan terus-menerus.
2.     Klien nyaman dengan posisi semi fowler

3.     Klien menggunakan selimut untuk menghangatkan tubuhnya.

4.     TD : 110/80 mmhg
N: 80x/menit,
S: 36,5°C,
RR: 18x/menit
5.     Klien berbincang-bincang dengan keluarganya




6.     Terapi yang didapat :
Tramadol : 50 mg
Ketorolac


2


1.      Mepertahankan teknik aseptif, cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
2.      Membatasi pengunjung bila perlu

3.      Meningkatkan intake nutrisi

4.      Berkolaborasi dalam pemberikan terapi antibiotik

5.      Memonitor tanda dan gejala infeksi


6.      Mengajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
7.      Mengkaji suhu badan pada pasien  setiap 3 jam
1.     Petugas kesehatan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak atau memberikan tindakan kepada klien.

2.     Pengunjung dibatasi oleh waktu dalam menjenguk klien
3.     Menganjurkan klien untuk benyak makan dan minum.
4.     Terapi yang didapat Cefotaxime 1 gram

5.     Tidak ada tanda-tanda infeksi (dolor, kalor, rubor, tumor dan fungsio laesa).
6.     Klien mengerti dengan penjelasan yang diberikan
7.     Suhu klien : 37,5° c (dalam batas normal)


3
1.    Mengkaji/catat ukuran, warna, kedalaman luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.
2.    Melakukan perawatan luka bakar yang tepat dan tindakan kontrol infeksi.
3.     Mempertahankan penutupan luka sesuai indikasi.
4.     Cuci sisi dengan sabun ringan, cuci, dan minyaki dengan krim, beberapa waktu dalam sehari, setelah balutan dilepas dan penyembuhan selesai.
1.    Warna kulit kehitaman dan terkelupas.


2.    Klien tampak meringis kesakitan saat di lakukan perawtan luka.
3.    Luka tampak membaik

4.    Luka tambak memerah dan membaik.

Selasa
18-04-2017
1
1.      Mengkaji nyeri denga PQRST





2.     Mengatur posisi senyaman mungkin

3.     Mempertahankan suhu lingkungan yang nyaman, beri lampu penghangat, penutup tubuh hangat.
4.     Memonitor TTV



5.     Menganjurkan klien untuk menggunakan tehnik distraksi dan relaksasi saat nyeri timbul
6.     Berkolaborasi dengan tim medis dalam melanjutkan pemberian analgetik
1.      Klien mengeluh nyeri pada luka, nyeri seperti panas dan perih, skala nyeri 5 (0-10), nyeri dirasakan pada saat berjalan saja.
2.     Klien dalam posisi semi fowler

3.     Klien selalu selimut untuk menghangatkan tubuhnya.

4.     TD : 100/60 mmhg
N: 98x/menit,
S: 37,5°C,
RR: 28x/menit
5.     Klien mengerti dengan instruksi yang diberikan


6.     Terapi yang didapat :
Tramadol : 50 mg
Ketorolac 1

2


1.      Mepertahankan teknik aseptif, mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dan melakukan tindakan keperawatan. Sarung tangan sebagai alat pelindung
2.      Membatasi pengunjung


3.      Meningkatkan intake nutrisi




4.      Berkolaborasi dalam pemberikan terapi antibiotik
5.      Memonitor tanda dan gejala infeksi

6.      Mengkaji suhu badan pada pasien  setiap 3 jam
1.      Petugas kesehatan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak atau memberikan tindakan kepada klien.

2.     Pengunjung dibatasi oleh waktu dalam menjenguk klien
3.     Menganjurkan klien untuk banyak makan dan minum dari makanan yang sudah disediakan rumah sakit
4.     Terapi yang didapat Cefotaxime 1 gram

5.     Tidak ada tanda-tanda infeksi (dolor, kalor, rubor, tumor dan fungsio laesa).
6.     Suhu klien : 36,5° c (dalam batas normal)

3
1.    Mengkaji/catat ukuran, warna, kedalaman luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.
2.    Melakukan perawatan luka bakar yang tepat dan tindakan kontrol infeksi.
3.     Mempertahankan penutupan luka sesuai indikasi.
4.     Cuci sisi dengan sabun ringan, cuci, dan minyaki dengan krim, beberapa waktu dalam sehari, setelah balutan dilepas dan penyembuhan selesai.
1.     Warna kulit kehitaman dan terkelupas.


2.     Klien tampak meringis kesakitan saat di lakukan perawtan luka.
3.    Luka tampak membaik

4.    Luka tambak memerah dan membaik.

Rabu
20-04-2017
1
1.      Mengkaji nyeri denga PQRST

2.     Mengatur posisi senyaman mungkin
3.     Mempertahankan suhu lingkungan yang nyaman, beri lampu penghangat, penutup tubuh hangat.
4.     Memonitor TTV



1.      Klien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri lagi.
2.     Klien dalam posisi semi fowler
3.     Klien selalu selimut untuk menghangatkan tubuhnya.
4.     TD : 100/60 mmhg
N: 98x/menit,
S: 37,5°C,
RR: 28x/menit

2


1.      Mepertahankan teknik aseptif, mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dan melakukan tindakan keperawatan. Sarung tangan sebagai alat pelindung

2.      Membatasi pengunjung


3.      Meningkatkan intake nutrisi




4.      Berkolaborasi dalam pemberikan terapi antibiotik
5.      Memonitor tanda dan gejala infeksi



6.      Mengkaji suhu badan pada pasien  setiap 3 jam
1.      Petugas kesehatan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak atau memberikan tindakan kepada klien.

2.     Pengunjung dibatasi oleh waktu dalam menjenguk klien
3.     Menganjurkan klien untuk banyak makan dan minum dari makanan yang sudah disediakan rumah sakit
4.     Terapi yang didapat Cefotaxime 1 gram

5.     Tidak ada tanda-tanda infeksi (dolor, kalor, rubor, tumor, fungsio laesa dan eksudat).
6.     Suhu klien : 36,5° c (dalam batas normal)

3
1.    Mengkaji/catat ukuran, warna, kedalaman luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.
2.    Melakukan perawatan luka bakar yang tepat dan tindakan kontrol infeksi.
3.     Mempertahankan penutupan luka sesuai indikasi.
4.     Cuci sisi dengan sabun ringan, cuci, dan minyaki dengan krim, beberapa waktu dalam sehari, setelah balutan dilepas dan penyembuhan selesai.
1.   Warna kulit kehitaman dan terkelupas.


2.   Klien tampak meringis kesakitan saat di lakukan perawtan luka.
3.    Luka tampak membaik

4.    Luka tambak memerah dan membaik.








E.       EVALUASI
Hari/ Tanggal
Dx
Evaluasi
Paraf
Senin
17-04-2017
1
S: Klien Mengatakan masih nyeri pada luka bakar, nyeri seperti panas, dan perih, nyeri terus-menerus, nyeri pada angka 5 (0-10)
O: Wajah klien tampak meringis
      Skala 5 (0-10)
A: tujuan  teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan :
-      Kaji Nyeri dengan PQRST
-      Monitor TTV
-      Atur posisi senyaman mungkin
-      Kolaborasi dalam pemberian analgetik

2
S: -
O: -  tidak ada tanda-tanda infeksi
-   Suhu tubuh dalam batas normal : 36,5 °c
A : Infeksi tidak terjadi
P : Intervensi dilanjutkan:
-       Indentifikasi adanya tanda-tanda infeksi
-       Monitor TTV
-       Rawat luka
-       Batasi pengunjung

3
S: -
O : - Kulit  dada, perut, kaki  dan lengan pasien tampak terkelupas
-   Warna kulit tampak kemerahan
A: Masalah kerusakan integritas kulit belum teratasi.
P:  Intervensi dilanjutkan:
-   Mengkaji/catat ukuran, warna, kedalaman luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.                                                                                  
-   Melakukan perawatan luka bakar yang tepat dan tindakan kontrol infeksi.

Selasa
18-04-2017
1
S: Klien Mengatakan masih nyeri pada luka bakar, nyeri seperti panas, dan perih, nyeri dirasakan saat berjalan, nyeri pada angka 2 (0-10)
O: Wajah klien tampak meringis saat berjalan
      Skala 2 (0-10)
A: tujuan  teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan :
-      Kaji Nyeri dengan PQRST
-      Monitor TTV
-      Atur posisi senyaman mungkin
-      Kolaborasi dalam pemberian analgetik

2
S: -
O: -  tidak ada tanda-tanda infeksi
-   Suhu tubuh dalam batas normal : 36,5 °c
A : Infeksi tidak terjadi
P : Intervensi dilanjutkan:
-       Indentifikasi adanya tanda-tanda infeksi
-       Monitor TTV
-       Rawat luka
-       Batasi pengunjung

3
S: -
O : - Kulit wajah pasien tampak terkelupas
-   Warna kulit tampak kemerahan
-   Luka tampak cukup membaik
A: Masalah kerusakan integritas kulit teratasi sebagian.
P:  Intervensi dilanjutkan:
-   Mengkaji/catat ukuran, warna, kedalaman luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.                                                                                  
-   Melakukan perawatan luka bakar yang tepat dan tindakan kontrol infeksi.

Rabu
19-04-2017
1
S: klien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri lagi
O: Wajah klien tampak rileks
      Skala nyeri 0 (0-10)
A: Nyeri hilang
P: Intervensi dihentikan


2
S: -
O: -  tidak ada tanda-tanda infeksi
-   Suhu tubuh dalam batas normal : 36,5 °c
A : Infeksi tidak terjadi
P : Intervensi dilanjutkan:
-       Indentifikasi adanya tanda-tanda infeksi
-       Monitor TTV
-       Rawat luka
-       Batasi pengunjung

3
S: -
O : - Kulit wajah pasien yang terkelupas sudah tampak membaik
-   Luka tampak membaik
A: Masalah kerusakan integritas kulit belum teratasi.
P:  Intervensi dilanjutkan:
-   Mengkaji/catat ukuran, warna, kedalaman luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.                                                                                  
-   Melakukan perawatan luka bakar yang tepat dan tindakan kontrol infeksi.



No comments:

Post a Comment

MAKALAHKU

MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN

Tugas Individu MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN Oleh ASRIANI 213095 2006 SEKOLAH TINGGI ILMU P...