Thursday, 25 May 2017

MAKALAH GIZI IBU HAMIL

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna (Kristiyanasari, 2010).
Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu dan janin (Ariga, 2012).
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil (Zhulaida, 2008).
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan  setelah  hamil. Agar kehamilan berjalan sukses, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan  selama  kehamilan yang diantaranya kebutuhan selama hamil yang berbeda-beda untuk setiap individu dan juga dipengaruhi oleh riwayat kesehatan dan status gizi sebelumnya. Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah,baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya, antara lain : anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara normal, kurang gizi dapat mempengaruhi proses persalinan dimana dapat mengakibatkan peralinan sulit dan lama, premature ,perdarahan setelah persalinan , kurang gizi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin serta dapat menimbulkan keguguran , abortus , cacat bawaan dan berat janin bayi lahir rendah (Proverawati dan Asfuah,2010;36)
 Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu, janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian  terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan  salah satu hal penting dalam pengawasan  kesehatan  pada masa hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan  janin yang dikandungnya.Agar ibu hamil lebih tahu dan mengerti tentang pentingnya gizi seimbang serta menu  seimbang saat kehamilan maka dengan demikian dibuatnya makalah ini.

B.       Rumusan Masalah
1.      Bagaimana makanan dengan gizi seimbang pada ibu hamil?
2.      Bagaimanakah Prinsip Gizi untuk Ibu Hamil?
3.      Bagaimanakah akibat gangguan gizi pada ibu hamil?
4.      Bagaimanakah bahan makanan yang baik untuk ibu hamil?

C.      Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui makanan dengan gizi seimbang pada ibu  hamil
2.      Untuk mengetahui prinsip gizi untuk ibu hamil
3.      Untuk mengetahui akibat ganguan gizi pada ibu hamil
4.      Untuk mengetahui bahan makanan yang baik untuk ibu hamil








BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Makanan dengan Gizi Seimbang
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat dan lemak  sebagai sumber zat  tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Susunan  makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan  memerhatikan  prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal. Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrisi meningkat secara proporsional.
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam  pengaturan  menu selama hamil.Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi dari pada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan  janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain. Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, bayi berat lahir  rendah  (BBLR), bayi lahir prematur  atau  bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan  ibu kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.
B.       Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil
Menurut Proverawati dan Asfuah (2010;51) faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain:
1.         Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Wanita yang sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya lebih memperhatikan akan gizi dari anggota keluarga yang lain. Padahal sebenarrnya dirinyalah yang memerlukan perhatian yang serius mengenai penambahan gizi. Ibu harus teratur dalam mengkonsumsi makanan yang bergizi demi pertumbuhan dan perkembangan.
2.         Status ekonomi
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan dikonsumsi sehari-harinya. Seorang dengan ekonomi yang tinggi kemudian hamil kemungkinan besar sekali gizi yang dibutuhkan tercukupi ditambah lagi adanya pemeriksaan membuat gizi ibu semakin terpantau.
3.         Pengetahuan zat gizi dalam makanan
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan mempengaruhi dalam pengambilam keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya. Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik, kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup bagi bayinya.
4.         Status kesehatan
Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap nafsu makannya. Seorang ibu dalam keadaan sakit otmatis akan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang dalam keadaan sehat. Namun ibu harus tetap ingat, bahwa gizi yang ia dapat akan dipakai untuk dua kehidupan yaitu bayi dan dirinya sendiri.
5.         Aktivitas
Aktivitas dan gerakan seseorang berbeda-beda. Seorang dengan gerak yang aktif otomatis memerlukan energi yang lebih besar daripada mereka yang hanya duduk diam saja. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan, energi yang dibutuhkan semakin banyak.
6.         Suhu lingkungan
Adanya perbedaan suhu antara tubuh dengan lingkungan, maka mau tidak mau tubuh harus menyesuaikan diri demi kelangsungan hidupnya yaitu tubuh harus melepaskan sebagian pansnya diganti dengan hasil metabolisme tubuh, makin besar perbedaan antara tubuh dengan lingkungan maka akan semakin besar pula panas yang dilepaskan.
7.         Berat badan
Berat badan seorang ibu yang sedang hamil akan menentukan zat makanan yang diberikan agar kehamilannya dapat berjalan dengan lancer.
8.         Umur
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang hamil, akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi janin yaitu:
1.         Genetik
Seorang anak yang memiliki ibu yang mempunyai gena dengan struktur tebal lemak yang lebih besar maka anak juga akan memiliki genetik yang sama.
2.         Nutrisi
Komponen nutrisi yang terkandung dalam makanan, sangat mempengaruhi pertumbuhan janin. Pertumbuhan sel dalam menyusun bagian organ janin sangat tergantung ketersediaan zat nutrisi pembangun yang dikonsumsi ibu selama hamil. Seandainya ketersediaan zat tersebut terganggu, maka peluang timbulnya kelainan organ sangat mungkin terjadi.
3.         Gaya hidup ibu
Gaya hidup ibu yang selalu merasa lapar akan mengakibatkan kebutuhan kalorinya bisa melebihi normal. Apabila kebutuhn gizi sudah berlebihan seperti ini, maka tidak bisa dipungkiri apabila makanan dan gizi yang diperlukan lebih besar lagi terutama jika ibu tersebut dalam kondisi mengandung maka dapat menjadi 2x lipat dari kondisi biasanya.
4.         Kondisi kesehatan ibu
Seorang ibu yang sedang sakit, keinginan untuk makan dan minum otomatis akan berkurang. Kondisi ini akan dimengerti oleh janinnya yang akan berakibat pada penurunan kondisi janin. Hal ini tidak lain karena makanan, darah, nafas dan semua yang dimiliki oleh ibu terhubung dengan janinnya.
5.         Lingkungan
Lingkungan di luar ibu dengan keanekaragaman bahan makanan yang berbeda akan mempengaruhi kebutuhan gizi janinnya juga. Yang tidak boleh terlupakan adalah pemenuhan gizi selama hamil seperti konsumsi karbohidrat, protein nabati dan hewani, lemak, mineral, vitamin dan cairan.

C.      Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Kebutuhan nutrisi pada kehamilan disesuaikan dengan usia kehamilan, mulai dari trimester pertama hingga trimester ketiga. Hal ini disebabkan oleh banyaknya keluhan ibu hamil yang mempengaruhi keinginannya untuk makan.
1.         Kebutuhan Nutrisi pada Trimester Pertama
Pada kehamilan trimester pertama umur kehamilan 0-3 bulan umumnya timbul keluhan-keluhan seperti rasa mual, ingin muntah, pusing-pusing, selera makan berkurang sehingga timbul kelemahan dan malas beraktivitas.
Pada saat ini belum diperlukan tambahan kalori, protein, mineral serta vitamin yang berarti karena janin belum tumbuh dengan pesat dan kebutuhan gizi dapat disamakan dengan keadaan sebelum hamil, tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa ibu hamil harus tetap makan agar tidak terjadi gangguan pencernaan, bentuk makanan biasa, dan untuk menghindari rasa mual dan muntah posi makanan kecil akan tetapi frekuensi makan sering. Energi serta gizi pada saat seperti ini hanya diperlukan untuk memelihara kesehatan serta vitalisnya, disamping tentunya mensuplai kebutuhan janin yang sedang diproses. Agar kecukupan zat-zat gizi terpenuhi dapat diperhatikan hal-hal seperti berikut:
a.         Makanan hendaknya dipilih yang mudah dicerna. Buah-buahan segar dan sayuran hijau biasanya dapat mengurangi rasa mual.
b.        Posi makanan sedikit, tetapi dengan frekuensi sering. Bila kurang selera makan nasi, dapat diganti dengan kentang, macaroni, mie atau jajanan lain yang bergizi.
2.         Kebutuhan Nutrisi pada Trimester Kedua
Pada trimester kedua mulai dibutuhkan tambahan kalori untuk pertumbuhan serta perkembangan janin serta untuk mempertahankan kesehatan ibu. Pada saat ini muntah sudah berkurang atau tidak ada, nafsu makan bertambah, perkembangan janin sangat pesat bukan saja tubuhnya tetapi juga susunan saraf otak (kurang lebih 90%). Oleh karena pertumbuhan janin yang pesat di mana jaringan otak menjadi perhatian utama maka ibu hamil memerlukan protein dan zat gizi lain seperti galaktosa yang ada pada susu sehingga dianjurkan untuk minum susu 400 cc. Yang perlu diperhatikan pada trimester kedua ini adalah:
a.         Hendaknya lebih banyak memakan bahan makanan sumber protein (zat pembangun), agar janin mengalami pertumbuhan yang baik. Bahan makanan sumber protein adalah ikan, daging, telur, kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe, tahu, dan lain-lain.
b.        Selain zat pembangun, zat-zat pengatur juga diperlukan. Vitamin dan mineral merupakan zat pengatur yang banyak terdapat pada buah dan sayuran.
c.         Perlu diperhatikan, bila ibu mengalami bengkak-bengkak pada kaki, hendaknya konsumsi garam dan makanan perlu dikurangi. Bahan makanan yang banyak mengandung garam antara lain mie instan, margarine, mentega, kecap, dan lain-lain. Untuk itu bahan makanan tersebut hendaknya dibatasi.

3.         Kebutuhan Nutrisi pada Trimester Ketiga
Trimester ketiga, pada saat ini nafsu makan sudah baik sekali cenderung untuk merasa lapar terus menerus sehingga perlu diperhatikan agar tidak terjadi kegemukan. Pada masa ini diperlukan makanan dengan nilai biologis yang tinggi serta memadai untuk mencukupi segala yang dibutuhkan. Secara garis besar makanan pada trimester ketiga sama dengan makanan pada trimester kedua, tetapi hendaknya jangan terlalu banyak, agar ibu terhindar dari kegemukan. Keperluan zat gizi tambahan yang diperlukan pada kehamilan, adalah:
  1. Kalori :
2200
+  285 kal
  1. Protein :
48
+  12 gr
  1. Kalsium :
500
+  400 mg
  1. Besi :
26
+  20 mg
  1. Vitamin A :
500
+  200 RE
  1. Thiamin :
1
+  0.2 mg
  1. Riboflavin:
1.2
+  0.2 mg
  1. Niacin :
9
+  1 mg
  1. Vitamin C :
60
+  10 mg
  1. Vitamin D :
5
+  10 ug

D.      Zat-Zat Nutrisi pada Kehamilan
Pemenuhan kebutuhan gizi pada trimester pertama lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Hal ini dikarenakan pada masa ini sedang terjadi pembentukan sistem saraf, otak, jantung dan organ reproduksi janin, selain itu pada masa ini tidak sedikit ibu yang mengalami mual muntah sehingga tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan gizi secara kuantitas. Pemenuhan kebutuhan dizi pada trimester II dan III, selain memperhatikan kualitas juga harus terpenuhi secara kuantitas (Kasdu, 2006).
Bahan pangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil harus meliputi enam kelompok, yaitu makanan yang mengandung protein, baik hewani maupun nabati, susu, sumber karbohidrat baik dari roti ataupun biji-bijian, buah dan sayur yang tinggi kandungan vitamin C, sayuran berwarna hijau tua, serta buah dan sayur lain. Berikut kebutuhan zat gizi yang
cukup penting bagi ibu hamil :
1.         Energi
Umumnya seorang ibu hamil akan bertambah berat badannya sampai 12,5 kg, tergantung dari berat badan sebelum hamil. Ibu hamil akan sangat membutuhkan yang namanya kalori. Biasanya ibu hamil kebutuhan akan kalori semakin meningkat. Kalori inilah yang dibutuhkan dalam perkembangan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah dan jaringan yang baru. Ada sekitar 300 kalori yang dibutuhkan oleh ibu hamil selama masa kehamilannya.
2.         Protein
Gizi yang tidak kalah pentingnya dan sangat diperlukan bagi ibu hamil adalah zat protein. Ada sekitar 75 gram protein tiap harinya yang dibutuhkan oleh ibu hamil, fungsinya untuk perkembangan jaringan pada janin. Pemenuhan protein bersumber hewani lebih besar daripada kebutuhan protein nabati, sehinggan ikan, telur, daging, maupun susu perlu lebih banyak dikonsumsi dibandingkan tempe, tahu, kacang-kacangan.
3.         Vitamin A
Fungsi dari Vitamin A untuk penglihatan, pertumbuhan dan perkembangan embrio. Dampak yang terjadi pada ibu hamil apabila kekurangan vitamin A adalah bayi akan terlahir prematur yang memiliki berat rendah. Jadi vitamin A itu sangat penting untuk gizi ibu hamil. Vitamin ini bisa diperoleh lewat sayur-sayuran seperti wortel dan juga terdapat pada mentega, kuning telur maupun susu. Vitamin A dibutuhkan oleh ibu hamil namun tidak boleh berlebihan karena dapat menimbulkan cacat bawaan.
4.         Vitamin B12
Vitamin B12 bersama dengan asam folat berperan dalam sintesis DNA dan memudahkan pertumbuhan sel. Vitamin ini juga penting untuk keberfungsian sel sumsum tulang, sistem persarafan, dan saluran cerna. Bahan makanan sumber vitamin B12 adalah hati, telur, ikan, kerang, daging, unggas, susu, dan keju.
5.         Asam Folat
Asam folat sangat dibutuhkan oleh ibu hamil karena akan membantu perkembagan embrio dan juga mencegah terjadinya cacat otak dan tulang belakang. Dampak yang terjadi apabila kekurangan asam folat adalah akan mengakibatkan kelahiran prematur sehingga berat badan bayi lahir begitu rendah begitu pula dengan pertumbuhan janinnya. Oleh karena itu, gizi ibu hamil asam folat yang dibutuhkan sekitar 600 mg dan ini bisa anda dapatkan dengan mengkonsumsi kacang-kacangan, buncis, asparagus, brokoli, ragi, sayuran berwarna hijau, jus jeruk dan roti gandum.
6.         Vitamin D
Kekurangan vitamin D pada ibu hamil akan mengakibatkan gangguan metabolisme kalsium pada ibu dan janin. Gangguan dapat berupa hipokalsemi, tetani pada bayi baru lahir, dan osteomalasia pada ibu. Sumber vitamin D yang utama adalah sinar matahari. Kekurangan vitamin D banyak terjadi pada ibu hamil yang bermukim di daerah yang hanya sedikit bersentuhan dengan sinar matahari.
7.         Zat Besi
Gizi ibu hamil yang diperlukan selanjutnya adalah zat besi. Untuk memproduksi hemoglobin dibutuhkan zat sekitar 27 mg sehari selama masa kehamilan. Hemoglobin sendiri merupakan protein di sel darah merah yang mempunyai peranan penting yaitu menyalurkan oksigen keseluruh jaringan tubuh. Kekurangan zat besi pada masa kehamilan akan mengalami kelelahan dan rentan infeksi, bahkan juga dapat berisiko kelahiran prematur pada bayi.
8.         Yodium
Yodium dapat diperoleh dari air minum dan sumber bahan makanan laut. Kekurangan yodium pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami hipotiroid yang selanjutnya berkembang menjadi kretinisme. Kerusakan saraf sebagai akibat dari hipotiroid dapat menyebabkan retardasi mental. Kekurangan yodium juga dapat mengakibatkan bayi lahir meninggal, aborsi, serta meningkatkan kematian bayi dan perinatal. Koreksi yodium hendaknya sebelum atau selama 3 bulan pertama kehamilan. Kebutuhan Yodium dapat dipenuhi dengan mengonsumsi garam beryodium serta konsumsi bahan makanan yang bersumber dari laut.
9.         Kalsium
Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang, dan sarden. Kalsium dibutuhkan oleh ibu hamil untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi serta mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot dan sekresi hormon. Kalsium juga sangat baik untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan untuk mencegah preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kejang pada ibu, prematurias, bahkan kematian. Diperlukan 1000 mg kalsium setiap harinya untuk kebutuhan gizi ibu hamil. Kekurangan kalsium saat hamil akan berdampak pada ibunya, karena kalsium yang dibutuhkan oleh bayi terambil atau diserap dari tulang ibu. 
10.     Serat
Kebutuhan serat bagi ibu hamil juga harus diperhatikan, karena selain memberikan rasa kenyang lebih lama, serta juga dibutuhkan untuk memperlancar sistem pencernaan sehingga dapat mencegah sembelit. Serat dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan, serealia atau padi-padian, kacang-kacangan, gandum, beras, dan olahannya (Kasdu, 2006).
Menurut Proverawati dan Asfuah (2010;50) berikut daftar beberapa zat gizi yang paling penting  untuk  perkembangan janin yaitu:
1.         Asam folat :zat ini ada dalam serealia, kacang-kacangan  sayuran hijau, jamur, kuning telur, jeruk, pisang, dan lain-lain.
2.         Kalsium : sangat penting untuk pmbentukan tulang dan gigi. Susu dan
produk olahan lainnya merupakan sumber kalsium yang baik, selain kalsium, susu memiliki kandungan vitamin lain yang dibutuhkan ibu hamil, seperti vitamin A, Vitamin D, Vitamin B2, Vitamin B3 dan vitamin C. Selain dari susu, kacang-kacangan dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga.
3.         Zat Besi : Sudah lama dikenal bahwa zat besi berguna dalam pembentukan sel darah merah yang dapat mengurangi risiko ibu hamil terkena anemia. Kebutuhan  utama  akan  zat  bes i terjadi saat usia kehamilan mencapai 20 minggu. Zat besi dapat diperoleh pada hati, daging atau ikan.

E.       Akibat Ibu Hamil yang Kekurangan Gizi
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.
  1. Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
  1. Terhadap persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
  1. Terhadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan rendah (BBLR).



BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Masa kehamilan sangat penting untuk menentukan kualitas anak. Oleh karena itu, selama kehamilan ibu memerlukan makanan yang bergizi.
Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya maupun aktivitas ibu. Zat  gizi yang paling penting untuk perkembangan janin yakni : Asam folat,  Kalsium,  Zat Besi dan  Ekstrak.
Wanita hamil, membutuhkan setidaknya 285kkal tambahan energi perhari dari kebutuhan wanita dewasa yang tidak hamil yang sebesar 1900-2400kkal/hari. Beberapa  kategori makanan yang boleh dikonsumsi ibu hamil yakni a) Makanan yang halal.b) Makanan yang baik.c) Makanan sesuai kebutuhan.

B.       Saran
Agar ibu selalu dalam keadaan sehat dan janin yang dikandung dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, maka  para ibu hamil dapat memenuhi semua kebutuhan nutrisinya selama hamil. Kekurangan  gizi  pada  ibu hamil  menimbulkan berbagai  masalah gizi  pada ibu hamil tersebut. Hendaknya ibu hamil  memperhatikan benar asupan gizi bagi tubuhnya dan  terutama yang sangat dibutuhkan bagi janin yang sedang dikandung, seperti kebutuhan akan karbohidrat, protein, ion, asam folat, kalsium dan sederetan vitamin yang penting bagi perkembangan janin. 




DAFTAR PUSTAKA

Proverawati,Atikah dan Asfuah,Siti.2010.Buku ajar gizi untuk kebidanan.Yogyakarta :Nuha Medika
Soetjaningsih.1994.Tubuh kembang anak.Surabaya:EGC
Admin. 2008. Riset Gizi Ibu Hamil, http//senonipuskesmas.com [diakses
Pada hari senin 9 April 2012].

Agria dkk. 2011. Gizi Reproduksi. Jogjakarta: Fitramaya

Ali, Syaifudin, 2009. Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan Dan
Perawatan Bayi. Jogjakarta: Diglossia Media.

Alfitramadya. 2008. Gizi Kehamilan, http//blogspot.com [diakses pada
hari selasa 23 April 2012].

Anton, Yohanes. 2011. It’s Easy Olah Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Skripta Media Creative.

Ariga dan Reni Asmara. 2011. Gizi Masa Kehamilan, http//ariga.blogspot
.com [diakses pada hari selasa 23 April 2012].

Arikunto, Suharsimin. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Buku Panduan Penulisan KTI. 2012. Medan: Stikes Helvetia Medan.

Djaeni, Achmad. 2006. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat

Eva. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media

Jurnal Penelitian Stikes Helvetia Medan. 2011. Medan: stikes Helvetia Medan.

Miyata dan Proverawati. 2010. Gizi Kehamilan, www.blogspot. Com [diakses pada hari selasa 23 April 2012].

Muhammad, Iman. 2011. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Bidang Kesehatan. Bandung: Mulya Sarana.

Ngambut, Korolus. 2011. Pengantar Biostatistik (Aplikasi Penggunaan
SPSS). Jogjakarta: Gosyen Publishing.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.

--------. 2010. Promosi Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Path. 2005. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC
Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Jogjakarta: Mediakom.

Sulistyoningsih, Haryani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak.
Jogjakarta: Graha Ilmu.

Sunita, Almatsier. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

Lindayani,Dyah Amiyah dkk.2013.Bahasa Indonesia Sebagai Mata Kuliah Dasar Umum. Probolinggo: Akademi Kebidanan Hafshawaty
Sulistyoningsih,Hariyani.2011.Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu


No comments:

Post a Comment

MAKALAHKU

MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN

Tugas Individu MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN Oleh ASRIANI 213095 2006 SEKOLAH TINGGI ILMU P...