Thursday, 25 May 2017

MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN DAMPAK PEMAANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING)

BAB I 
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Pemanasan global atau yang lebih sering kita sebut global warming adalah perubahan iklim berupa pemanasan pada atmosfer bumi sehingga juga memiliki efek terhadap permukaan bumi itu sendiri. Definisi global warming secara sederhana yakni, bumi semakin panas. Para ahli ilmiah percaya perubahan iklim seperti global warming telah terjadi sepanjang sejarah bumi dan akan terus terjadi di masa depan. Beberapa bukti mengenai terjadinya global warming sudah banyak terlihat saat ini. Indonesia yang terletak di equator, merupakan negara yang pertama akan merasakan dampak global warming. Contohnya saja perubahan iklim yang terjadi di Indonesia. Perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global atau global warming telah menjadi isu besar di dunia. Mencairnya es kutub utara dan kutub selatan yang akan menyebabkan kepunahan habitat di sana merupakan bukti dari pemanasan global.
Global warming disebabkan oleh kegiatan manusia yang menghasilkan emisi gas rumah kaca dari industri, kendaraan bermotor, pembangkit listrik bahkan menggunaan listrik berlebihan. Mungkin pemanasan global akan terus mengancam kita di masa yang akan mendatang. Kita memang tidak bisa menghindari global warming. Namun, setidaknya kita dapat mencegah dampak dari global warming itu sendiri, agar masa depan bumi kita dapat terselamatkan.

B.     Ruang Lingkup
Pada karya tulis ini, penulis mengambil ruang lingkup pada kejadian pemanasan global yang telah terjadi di dunia ini dalam kehidupan sehari-hari. Dan bagaimana upaya pencegahan yang dilakukan dalam mengatasi global warning.

C.     Tujuan Penulisan
1.      Memberikan wawasan kepada pembaca tentang global warming.
2.      Memberikan wawasan kepada pembaca akan bahaya yang ditimbulkan dari global warming.
3.      Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan dampak yang ditimbulkan dari global warming.
D.     Sistematika Penulisan
Kami membuat karya ilmiah ini dengan susunan sistematika penulisan sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar  Belakang
B.     Ruang Lingkup
C.     Tujuan Penulisan
D.    Sistematika Penulisan
BAB II : LANDASAN TEORI
A.    Pengertian Global Warming
B.     Penyebab Global Warming
C.     Dampak   Global Warming
BAB III : PEMBAHASAN (UPAYA PENCEGAHAN DAMPAK GLOBAL WARMING)
A.    Menghemat pemakaian listrik
B.     Reuse (Menggunakan Kembali)
C.     Reduce (Mengurangi Atau Menghemat)
D.    Recycle (Mendaur Ulang)
E.     Melakukan Penghijauan Atau Reboisasi
F.      Jangan Sering-Sering Naik Kendaraan Pribadi
G.    Gunakan Pupuk Organik
H.    Batasi Penggunaan Kertas
BAB IV : PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA



























BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Pengertian Global Warming
 Pemanasan bumi disebabkan karena gas-gas tertentu dalam atmosfer bumi seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitro oksida (N2O) dan uap air membiarkan radiasi surya menembus dan memanasi bumi, menghambat pemantulan sinar infra merah dan menyebabkan efek rumah kaca. Dengan naiknya konsentrasi gas-gas tersebut maka akan lebih banyak panas tertekan di dalam atmosfer dan menyebabkan suhu bumi naik (Mulyanto 2007).  
Peristiwa perubahan iklim akan berakibat fatal bagi kehidupan di permukaan bumi, seperti pada bidang pertanian, perubahan ekosistem alam, meluasnya padang rumput dan gurun, areal hutan menyusut dan bergeraknya suhu panas ke arah kutub. Sedangkan daerah kutub sendiri karena naiknya suhu air laut mengakibatkan mencairnya sebagian besar bongkahan es dan lambat laun mengakibatkan banyak daerah pantai yang terendam (Arief 2001).
Pemanasan global dapat menimbulkan berbagai kerusakan melalui dampak terhadap atmosfer, hidrosfer, geosfer dan terakhir terhadap manusia. Semua dampak akan menimbulkan bencana bagi umat manusia, baik yang melakukan pencemaran maupun yang tidak melakukannya (Wardhana 2010).
Dan berikut adalah beberapa definisi/ pengertian global warming menurut para ahli ;
  1. Menurut situs ensiklopedia online terbesar “Wikipedia”, global warming adalah peningkatan suhu rata – rata permukaan bumi secara terus-menerus.
  2. Menurut Agen Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, global warming adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi baik yang lalu maupun yang sedang terjadi saat ini. Kejadian ini sebagian besar di latar belakangi/ dipengaruhi oleh peristiwa efek rumah kaca di atmosfir bumi. Global warming yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim, dan pemanasna global adalah salah satu aspeknya.
  3. Menurut Asosiasi Energi Matahari New Mexico, Amerika Serikat global warming adalah peningkatan temperatur/ suhu rata-rata permukaan bumi sebagai dampak dari efek rumah kaca. Efek rumah kaca sendiri merupakan kejadian dimana terperangkapnya panas di bumi karena terhalang gas emisi seperti karbon dioksida di atmosfir karena asap kendaraan bermotor, polusi pabrik dan kebakaran hutan.
  4. Menurut Natural Resources Defense Council, global warming adalah krisis lingkungan dan kemanusiaan terbesar yang terjadi pada saat ini. Atmosfer bumi dipenuhi oleh panas karena terperangkap oleh gas karbon dioksida yang dapat mengancam perubahan iklim dan menimbulkan bencana dibumi. NRDC juga menghimbau kepada kita untuk bertindak melawan pemanasan global.
  5. Menurut National Wildlife Federation, global warming adalah peristiwa dimana semakin hari semakin panas, hujan dan banjir semakin deras, badai semakin hebat dan kekeringan semakin menjadi. Kejadian-kejadian tersebut merupakan dampak nyata yang terjadi akibat pemanasan global. Pemanasan global juga merubah landscape kehidupan dan mematikan banyak species.
B.     Penyebab Global Warming
Secara umum, penyebab pemanasan global dapat digolongkan ke dalam dua jenis yakni faktor alam dan faktor penghuninya.
1.      Faktor Alam
Planet bumi kita ini sudah berusia 4,6 miliar tahun. Sudah banyak kejadian dahsyat yang terjadi di sini. Sudah banyak pula spesies yang lahir dan punah di planet ini. Dari semua memori bumi kita ini, ada satu hal yang menarik menyangkut pemanasan global. Suhu di bumi bisa naik dan bisa turun secara berkala dalam waktu yang sangat lama.
Contoh sederhana saja zaman es. Karena kenaikan suhu bumi, maka zaman es tersebut berakhir. Tetapi hal ini sudah cukup menunjukkan kepada kita bahwa bumi ini pernah mengalami perubahan suhu secara global. Pada saat ini, bumi juga mengalami hal yang sama. Hanya saja, kalau dahulu perubahannya adalah dari yang dingin menjadi lebih hangat alias sejuk. Kalau sekarang dari yang hangat menjadi semakin panas. Perubahan yang terjadi itu adalah sesuatu yang terjadi secara alamiah, sesuai kaidah-kaidah hukum alam. Tak ada yang bisa disalahkan.
2.      Faktor Penghuninya
Saat ini manusia yang tinggal di bumi sudah berjumlah 7 miliar. Belum lagi makhluk hidup lainnya yang juga tak kalah banyaknya. Dan semuanya itu saling terlibat dalam mempercepat atau meningkatkan efek global warming. Secara umum, penyebab-penyebab terjadinya pemanasan global yang diakibatkan oleh penghuninya adalah sebagai berikut:
a.       Meningkatnya emisi gas karbon
Bumi ini pada dasarnya memang memproduksi gas karbon secara alami, tetapi masih dalam kadar yang rendah dan masih dapat diatasi oleh bumi itu sendiri. Tetapi saat ini, tingkat produksi gas tersebut sudah sangat berlebihan. Jangan hanya menyalahkan pabrik dan industri yang menghasilkan polusi yang besar itu, tetapi semua populasi manusia juga bersalah. Pabrik-pabrik dan industri itu hanya memenuhi tuntutan pasar atau masyarakat yang semakin meningkat dan semakin menggila sifat konsumtifnya.
Energi matahari yang memasuki atmosfer bumi ini sebenarnya tidak semuanya dapat diserap dan dimanfaatkan oleh bumi. Sisa energi yang tidak diserap tersebut seharusnya dipantulkan lagi ke luar dari atmosfer bumi. Tetapi dikarenakan banyaknya gas polutan (gas karbon) di dalam atmosfer, maka energi tersebut menjadi tertahan. Karena gas karbon tersebut memiliki sifat alami untuk menahan energi (panas) yang melewatinya. Fenomena ini disebut dengan efek rumah kaca.
b.      Bocornya lapisan ozon
Sebelum energi matahari mencapai bumi, energi tersebut akan difilter terlebih dahulu oleh lapisan ozon yang ada di atmosfer. Tetapi hasil penelitian menunjukkan telah terjadinya penipisan lapisan ozon. Sudah bisa ditebak apa akibat yang terjadi jika lapisan ozon ini rusak atau bahkan berlubang.
Salah satu penyebab penipisan lapisan ozon ini adalah meningkatnya pemakaian Chloro Flouro Carbon (CFC). CFC dipakai dalam kehidupan sehari-hari pada lemari es, air conditioner, bahan pendorong pada penyembur, pembuat buih, dan sebagai bahan pelarut.
c.       Berkurangnya konverter gas karbon
Sebelum era modern, di mana industri belum berkembang, kehidupan di planet ini sudah memproduksi gas karbon. Tetapi jumlahnya tidak sedahsyat sekarang. Apalagi masih banyak konverter gas karbon yang tersedia yang masih mampu mengkonversi semua gas karbon tersebut menjadi gas yang ramah lingkungan, bahkan dibutuhkan oleh kehidupan, seperti oksigen.
Salah satu konverter tersebut adalah hutan. Hutan merupakan rumah bagi pohon dan tumbuhan lain yang dianugerahi kemampuan untuk mengkonsumsi gas karbon tersebut dan menghasilkan gas oksigen. Tetapi akibat meningkatnya populasi yang diiringi dengan meningkatnya kebutuhan akan lahan pemukiman, lahan industri, lahan pertanian, lahan untuk fasilitas umum seperti jalan dan gedung, menyebabkan jumlah hutan berkurang drastis. Belum lagi permintaan pasar akan kayu yang semakin melambung tinggi.

C.    Dampak   Global Warming
Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantaipertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia. Dampak-dampaknya diantaranya :

1.      Iklim Mulai Tidak Stabil
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
2.      Peningkatan permukaan laut
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi) pada abad ke-21.
3.      Suhu global cenderung meningkat
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
4.      Gangguan ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
5.      Dampak sosial dan politik
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan danmalnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti:  diaremalnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq Aedes Agipty), Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adala organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstreem ini. hal ini juga akan berdampak perubahan iklim (Climate change)yang bisa berdampak kepada peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang / kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu)Gradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asmaalergi,coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.
6.      Hilangnya Lautan Es
Menurut WWF, bahkan pemanasan global kurang dari 2°C dapat memicu hilangnya lautan es kutub utara dan pencairan lapisan es di Greenland . Efek timbal balik kekuatan yang tak terduga ini adalah penyebab terlampauinya titik-titik kritis tersebut. Hal ini akan menyebabkan peningkatan permukaan laut beberapa meter secara global yang akan mengancam puluhan juta manusia di dunia.
Kapasitas penyimpanan CO2 di lautan dan daratan – penyerapan alami bumi– telah turun sekitar 5% selama lebih dari 50 tahun belakangan ini. Pada saat yang bersamaan, emisi CO2 manusia yang berasal dari bahan bakar fosil terus meningkat – empat kali lipat lebih cepat di dekade ini daripada dekade sebelumnya. WWF mendesak para pemerintah tersebut memanfaatkan konferensi Poznan sebagai titik balik untuk menghindari arah kehancuran yang sedang dituju oleh dunia saat ini.






BAB III
PEMBAHASAN
UPAYA PENCEGAHAN DAMPAK GLOBAL WARMING

Di Indonesia saja, kerusakan hutan terjadi sebesar 1,8 juta hektar per tahun. Dan dengan itu mengangkat Indonesia masuk Guinness Book of World Records sebagai negara dengan kerusakan hutan terbesar di dunia. Kita memang tidak bisa menghindar dari global warming ini. Tapi, setidaknya, kita dapat mencegah dampak yang ditimbulkannya. Agar bumi dan kehidupannya dapat terselamatkan dari global warming. Ada beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk mencegah dampak dari global warming. Upaya tersebut tidak lepas dari peran serta pemerintah dan juga kesadaran masyarakat itu sendiri.
Berikut ada beberapa langkah mudah untuk mengurangi dampak global warming:
A.    Menghemat pemakaian listrik
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menghemat pemakaian listrik seperti:
1.      Mematikan lampu dan listrik ketika sedang tidak digunakan,
2.      Menggunakan lampu hemat energi,
3.      Matikan pemanas nasi selama beberapa jam untuk mengurangi penggunaan listrik,
4.      Jangan sering memasukkan makanan panas langsung ke dalam kulkas dan,
5.      Jangan sering-sering membuka pintu kulkas terlalu lama.

B.     Reuse (Menggunakan Kembali)
Misalnya, menggunakan kembali kantong plastik untuk membawa belanjaan, membawa tas kertas sendiri dari rumah saat berbelanja, membeli produk-produk yang bisa diisi ulang, gunakan koran atau kertas bekas untuk membungkus barang.

C.    Reduce (Mengurangi Atau Menghemat)
Misalnya, membeli barang-barang mebel atau peralatan dapur yang benar-
benar dibutuhkan, kurangi makanan cepat saji, kurangi penggunaan pestisida, hindari membeli produk dari hewan atau tumbuhan langka, dan kurangi produksi limbah rumah tangga.

D.    Recycle (Mendaur Ulang)
Mulailah gunakan pakaian yang cukup ramah bagi lingkungan, gunakan botol-botol bekas untuk keperluan lain, sperti menjadikannya vas bunga. Kreasikan barang bekas menjadi barang yang memiliki nilai jual, pisahkan sampah organik dan anorganik, dan buatlah pupuk kompos dari limbah dapur dan daun atau ranting pohon yang bertebaran di sekitar rumah.

E.     Melakukan Penghijauan Atau Reboisasi
Salah satu cara termudah adalah dengan menanam pohon pelindung di sekitar rumah atau membuat taman di sekitar rumah agar rumah tampak hijau.

F.     Jangan Sering-Sering Naik Kendaraan Pribadi
Jika memungkinkan untuk naik angkutan umum, lebih baik menggunakan  angkutan umum. Selain menghemat bahan bakar, juga dapat mengurangi jumlah polusi udara yang dihasilkan dari kendaraan bermotor yang telah menyebabkan semakin seringnya terjadi hujan asam yang merusak lingkungan.

G.    Gunakan Pupuk Organik
Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen,  yang kemudian berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek gas rumah kaca 320 kali lebih besar dari pada CO2. Jika hobi berkebun, gunakanlah pupuk organik. Di samping pupuk organik harganya murah, juga aman dalam pemakaiannya.

H.    Batasi Penggunaan Kertas
Jika kita menggunakan selembar kertas, berarti kita telah menebang sebatang pohon. Oleh karena itu gunakan kertas seefektif mungkin. Misalnya dengan mencetak print out bolak balik pada setiap kertas. Bila mengeprint sesuatu yang tidak terlalu penting, gunakanlah kertas bekas yang dibaliknya masih kosong.
Masih banyak upaya untuk mencegah dampak yang ditimbulkan dari global warming. Pencegahan dini akan menyelamatkan bumi dari bahaya global warming.


























BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Upaya mencegah dampak global warming yang dapat kita lakukan adalah :
1.      Menghemat pemakaian listrik
2.      Reuse (menggunakan kembali)
3.      Reduce (mengurangi atau menghemat)
4.      Recycle (mendaur ulang)
5.      Melakukan penghijauan atau reboisasi
6.      Jangan sering-sering naik kendaraan pribadi
7.      Gunakan pupuk organik
8.      Batasi penggunaan kertas

B.     Saran
1.      Satu langkah kecil yang kita ambil untuk menyelamatkan bumi dari global warming akan menyelamatkan kehidupan semua makhluk bumi.
2.      Mengajak sesama manusia untuk melakukan pencegahan terhadap dampak global warming.












DAFTAR PUSTAKA

Arief, A. 2001. Hutan dan Kehutanan. Kanisius. Yogyakarta.

Gugun. 2010. Cara Mengurangi Global Warming. http://www.idebagusku.com (Diunduh 01 Maret 2016).

Mulyanto, H.R. 2007. Ilmu Lingkungan. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Santoso, Teguh. 2011. Cara Mengatasi Pemanasan Global (Global Warming). http://www.teguhsantoso.com (Diunduh 01 Maret 2016).

Setiawan, Cawi. 2009. Cara untuk Mengatasi Pemanasan Global Dapat Dimulai Dari Rumah. http://edukasi.kompasiana.com (Diunduh 01 Maret 2016)

Wardhana, Wisnu Arya, “Dampak Pencemaran Lingkungan (Edisi Revisi)”. (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2004).






      









KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya, kami dapat menyusun karya tulis yang berjudul “Upaya Pencegahan Dampak Pemaanasan Global (Global Warming) dengan lancar.
Adapun maksud penyusunan karya tulis ini untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia. Rasa terima kasih kami tidak terkirakan kepada yang terhormat guru pembimbing materi  dalam pembuatan karya tulis ini, serta semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan karya tulis ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Harapan kami bahwa karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya upaya pencegahan dampak global warming.
Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna dengan keterbatasan yang kami miliki. Tegur sapa dari pembaca akan kami terima dengan tangan terbuka demi perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini.

Watampone, 01 Maret  2016


Penulis
YASMAN








i
 
 


DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................               i
DAFTAR ISI .............................................................................................               ii
BAB I..... PENDAHULUAN ....................................................................               1
A.      Latar Belakang.....................................................................               1
B.       Ruang Lingkup.....................................................................               1
C.       Tujuan Penulisan...................................................................               2
D.      Sistematika Penulisan...........................................................               2
BAB II... LANDASAN TEORI................................................................               4
A.       Pengertian Global Warming.................................................               4
B.       Penyebab Global Warming...................................................               5
C.       Dampak   Global Warming...................................................               7
BAB III PEMBAHASAN.........................................................................               11                                .....................................................................................................................                          
A.       Menghemat pemakaian listrik..............................................               11
B.        Reuse (Menggunakan Kembali)...........................................               11
C.        Reduce (Mengurangi Atau Menghemat).............................               11
D.       Recycle (Mendaur Ulang)....................................................               12
E.        Melakukan Penghijauan Atau Reboisasi..............................               12
F.         Jangan Sering-Sering Naik Kendaraan Pribadi....................               12
G.       Gunakan Pupuk Organik......................................................               12
H.       Batasi Penggunaan Kertas...................................................               12
BAB IV.. PENUTUP.................................................................................               14
A.       Kesimpulan...........................................................................               14
B.       Saran.....................................................................................               14
DAFTAR PUSTAKA
              

ii
 
 


Tugas Individu

UPAYA PENCEGAHAN DAMPAK PEMAANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING)
                                                


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT5L9OPwmZI-1JDXzm301BLPGVOc7eMyxwvP6jS3uPPFXutx6o5dG9p7JYGNUob3VkQetm8p4KYZYNp2IQmNtKdKbtDcETH1au2u7cARVzbzqA9tJuR1B1v4-lflorr-Njd8_I542jHxM/s1600/globAL+warming+copy.jpg

Disusun Oleh :

NAMA : YASMAN
         KELAS :





SMP NEGERI  8 WATAMPONE


 
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

No comments:

Post a Comment

MAKALAHKU

MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN

Tugas Individu MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN Oleh ASRIANI 213095 2006 SEKOLAH TINGGI ILMU P...