BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat
menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dan dapat
digunakan oleh pemakainya sebagai sumber informasi. Dokumentasi adalah hasil
kegiatan manusia, mengumpulkannya, dan menyusun keterangan- keterangan dalam
bentuk dokumen baru. Tugas perpustakaan yaitu menghimpun informasi, mengelola,
memberdayakan dan memberikan layanan secara optimal sedangkan dokumentasi yaitu
menciptakan dokumen baru, mengamati dan mengevaluasi sumber informasi.
Perpustakaan dan Dokumentasi adalah lembaga informasi yang
saling berkaitan dimana kedua lembaga tersebut memiliki tugas yang berbeda,
oleh karena itu diperlukan pengetahuan tentang tugas perpustakaan dan
dokumentasi agar kedua lembaga tersebut mampu melakukan tugas perpustakaan dan
dokumentasi dengan baik dan benar. Maka dalam makalah ini akan dijelaskan
mengenai tugas perpustakaan dan dokumentasi beserta implementasinya langsung
dalam perpustakaan dan dokumentasi.
Perpustakaan sebagai pusat informasi menyajikan
koleksi dalam bentuk yang berbeda-beda, baik koleksi tercetak seperti buku,
majalah, tesis, disertasi, skripsi, atau koleksi yang bukan tercetak seperti
CD-ROM, internet dan lain-lain. Koleksi yang ada di perpustakaan akan sulit dan
bahkan tidak dapat ditemukan bila tidak ada sarana temu kembali yang dapat
membantu pengguna untuk menemukan koleksi yang ada di perpustakaan. Sarana temu
kembali tersebut dinamakan katalog/indeks.
Dalam sistem informasi di perpustakaan, katalog/indeks
merupakan sistem temu balik informasi (information retrieval) yang berfungsi
sebagai ingatan (memory), sistem temu balik di perpustakaan merupakan unsur
yang sangat penting. Tanpa sistem temu balik, pengguna akan mengalami kesulitan
untuk mengakses sumber informasi yang tersedia di perpustakaan.
Sebaliknya, perpustakaan akan mengalami kesulitan untuk mengkomunikasikan
sumberdaya informasi yang tersedia kepada pengguna, sistem temu-balik
yang umum dikenal di perpustakaan ialah katalog perpustakaan.
(Jonner Hasugian 2003).
Katalog perpustakaan telah mengalami perubahan-perubahan
dari masa kemasa. Perubahan-perubahan ditujukan untuk memberikan
kemudahan kepada pengguna perpustakaan dalam temu balik informasi, sesuai
dengan perkembangan jaman mulai dari katalog kartu (manual) sampai dengan
katalog komputer terpasang (online computer catalog).
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
tema dan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang akan
menjadi pembahasan dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Apa pengertian Perpustakaan dan
dokumentasi ?
2. Tugas Perpustakaan dan Dokumentasi ?
3. Bagaimana Katalok kartu Perpustakaan
Tersebut
C. Tujuan
dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu dokumentasi mengenai tugas dari
perpustakaan dan dokumentasi. Yang diharapkan nantinya masyarakat dapat
mengetahui tugas dari perpustakaan dan dokumentasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perpustakaan
Perpustakaan
diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan
terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang
digunakan pembaca bukan untuk dijual ( Sulistyo, Basuki; 1991).
Ada dua
unsur utama dalam perpustakaan, yaitu buku dan ruangan. Namun, di zaman
sekarang, koleksi sebuah perpustakaan tidak hanya terbatas berupa buku-buku,
tetapi bisa berupa film, slide atau lainnya, yang dapat diterima di
perpustakaan sebagai sumber informasi. Kemudian semua sumber informasi itu di
organisir, disusun teratur, sehingga ketika kita membutuhkan suatu informasi,
kita dengan mudah dapat menemukannya.
Dengan
memperhatikan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah
suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur
secara sistematis dan dapat digunakan oleh pemakainya sebagai sumber informasi.
( Sugianto )
Jadi tugas perpustakaan sebagai berikut :
1.
Menghimpun
Informasi, meliputi kegiatan mencari, menyeleksi, mengisi perpustakaan dengan
sumber informasi yang memadai / lengkap baik dalam arti jumlah, jenis maupun
mutu yang disesuaikan dengan kebijakan organisasi, ketersediaan dana dan
keinginan pemakai serta mutakhir.
2.
Mengelola, meliputi
proses pengolahan, penyusunan, penyimpanan,
pengemasan
agar tersusun rapi, mudah ditelusuri kembali (temu balik informasi) dan diakses
oleh pemakai, dan merawat bahan pustaka. Pekerjaan pengelolaan mencangkup
pemeliharaan atau perawatan agar seluruh koleksi perpustakaan tetap dalam
kondisi bersih utuh dan baik. Sedangkan kegiatan mengelola dalam pengertian
merawat adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka preservasi dan konservasi
untuk menjaga nilai-nilai sejarah dan dokumentasi.
3.
Memberdayakan, dan memberikan
layanan secara optimal. Perpustakaan, sebagai pusat informasi yang menyimpan
berbagai ilmu pengetahuan, memberikan layanan komunikasi yang ada untuk
diberdayakan kepada masyarakat pengguna, sehingga perpustakaan menjadi agen
perkrmbangan ilmu pengetahuan dn informasi, teknologi dan budaya masyarakat.
Termasuk dalam tugas ini adalah upaya promosi dan publikasi serta sosialisasi
agar masyarakat pengguna mengetahui dengan jelas apa yang ada dan dapat
dimanfaatkan di perpustakaan.
B. Pengertian
Dokumentasi
Dokumentasi
merupakan kegiatan menyediakan keterangan-keterangan dalam bentuk dokumen baru
tentang pengetahuan dalam arti luas sebagai hasil kegiatan manusia,
mengumpulkannya, dan menyusun keterangan- keterangan tersebut.
Maka tugas Dokumentasi sebagai berikut:
1. Membuat atau menciptakan dokumen
baru yang berupa literatur sekunder,
seperti
bibliografi, indeks, dan abstrak.
2. Mengamati dan mengevaluasi sumber
informasi, baik primer maupun sekunder.
3. Memberikan pelayanan jawaban atas
pertanyaan peneliti dan ilmuwan mengenai bidang khususnya masing-masing.
4. Menyediakan keterangan dalam bentuk
dokumen baru tentang pengetahuan dalam arti luas yang meliputi semua kegiatan
manusia, menyebarluaskan dokumen baru itu kepada pemakai.
C. Perbandingan
Kegiatan Perpustakaan dengan Dokumentasi :
No
|
Kegiatan
|
Perpustakaan
|
Dokumentasi
|
||||
1
|
Menciptakan/produksi
|
Tambahan
|
|||||
2
|
Merekam/menghimpun
|
Tambahan
|
|||||
Menerbitkan
|
Tambahan
|
||||||
3
|
Mengembangkan
|
Tambahan
|
|||||
Mencari
|
Tugas Utama
|
Tambahan
|
|||||
Memilih
|
Tugas Utama
|
Tambahan
|
|||||
4
|
Pengawasan Bibliografi
|
Tugas Utama
|
Tugas Utama
|
||||
Pengatalogan
|
Tugas Utama
|
Tugas Utama
|
|||||
Klasifikasi
|
Tugas Utama
|
Tugas Utama
|
|||||
5
|
Analisis/pendayagunaan koleksi
|
Tugas Utama
|
|||||
Abstrak
|
Tugas Utama
|
||||||
Analisis data
|
Tugas Utama
|
||||||
Anotasi
|
Tugas Utama
|
||||||
Bibliografi
|
Tambahan
|
Tugas Utama
|
|||||
Tinjauan Perkembangan
|
Tugas Utama
|
||||||
6
|
Menyimpan
|
Tugas Utama
|
Tugas Utama
|
||||
Temu kembali
|
Tugas utama
|
Tugas Utama
|
|||||
Memberikan jasa
|
Tugas Utama
|
Tugas Utama
|
|||||
Referens
|
Tugas Utama
|
Tugas Utama
|
|||||
Reproduksi
|
Tugas Utama
|
Tugas Utama
|
|||||
Sirkulasi
|
Tugas Utama
|
Tugas Utama
|
|||||
Administrasi Tugas
|
Tugas Utama
|
Tugas Utama
|
|||||
D. Katalog
1. Pengertian Katalogisasi
Katalog
berasal dari bahasa latin “catalogus” yang berarti daftar barang atau benda
yang disusun untuk tujuan tertentu. Menurut kamus besar bahasa Indonesia
(2001) : katalog merupakan secarik kartu, daftar atau buku yang memuat
nama benda atau informasi tertentu yang ingin disampaikan, disusun secara
berurutan, teratur dan alfabetis: kartu membantu memudahkan orang mencari buku
di perpustakaan; berkas katalog yang dibuat pada slip kertas yang diikat di
jilid berkas untuk memungkinkan adanya penyisipan bahan baru yang tepat
susunannya. Katalog juga merupakan gambaran dari fisik sebuah dokumen.
Sedangkan
menurut ilmu perpustakaan, katalog berarti daftar berbagai jenis koleksi
perpustakaan yang disusun menurut sistem tertentu. Katalog perpustakaan
adalah daftar semua bahan pustaka (buku, majalah, kartografi, kaset,
keping CD dan lain-lain) yang ada di perpustakaan. Dengan melengkapi
semua cantuman bibliografis sesuai dengan sistem yang telah ditentukan pada
katalog untuk semua jenis bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan, diharapkan
pengguna maupun petugas perpustakaan mampu menemukan kembali bahan pustaka yang
diperlukan dengan cepat dan tepat.
2. Tujuan Katalog
Tujuan katalog perpustakaan pertama
kali dikemukakan Cutter dalam Joner Hasugian :
a. To enable a person to find a book
about which one of the following is known: the author, the title, the subject.
(memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku yang diketahui berdasarkan :
pengarangnya, judulnya, subjeknya)
b. To show what the library has by a
given author, on a given subject, in a given kind of literature. (menunjukkan
buku yang dimiliki perpustakaan : oleh pengarang, berdasarkan subjek tertentu,
jenis literatur tertentu)
c. To assist in the choice of a book,
as to its edition, as to its character literacy or topical. (membantu dalam
pemilihan buku : berdasarkan edisinya atau berdasarkan karakternya (bentuk
sastra atau topik).
3. Fungsi Katalog
Fungsi katalog bagi perpustakaan antara lain :
a. Sebagai hasil pencatatan/daftar
inventaris dari koleksi yang ada di perpustakaan.
b. Alat untuk mempermudah temu kembali
informasi bahan pustaka yang dicari.
c. Sebagai alat bantu di dalam memilih
bahan pustaka dalam hal yang berkaitan dengan edisinya, kepengarangannya dan
sebagainya.
d. Menyusun nama pengarang sedemikian
rupa sehingga karya seseorang dengan berbagai judul yang berbeda dapat
diletakan secara berdekatan.
e. Mencatat nomor panggil (call number)
untuk menunjukkan di mana bahan pustaka itu berada/ tersimpan pada rak /file.
4. Bentuk Katalog
Bentuk
katalog yang digunakan di perpustakaan mengalami perubahan perubahan atau
perkembangan - perkembangan dari masa kemasa. Perkembangan ketalog
terlihat dari bentuk fisiknya yang dapat dikelompokkan :
a. Katalog berbentuk buku (book
catalog)
b. Katalog Kartu (card catalog)
c. Katalog berbentuk mikro (microform
catalog)
d. Katalog komputer terpasang (online
computer catalog) (Taylor 1992, 8).
Katalog
berbentuk buku, katalog tersebut sering juga disebut katalog tercetak (printed
catalog). Keuntungan dari katalog berbentuk buku adalah dapat dicetak
sesuai dengan kebutuhan, dapat diletakkan pada berbagai tempat, dan mudah
disebarluaskan ke perpustakaan lain. Entri pada katalog berbentuk buku
dapat ditemukan dengan cepat, mudah menyimpannya, mudah menanganinya, bentuknya
ringkas dan rapi.
Kelemahan
dari katalog/indeks berbentuk buku adalah cepat usang atau ketinggalan
jaman. Hal itu terjadi karena setiap kali perpustakaan memperoleh buku
baru, berarti katalog sebelumnya harus diperbaharui kembali, atau
setidak-tidaknya membuat suplemen. Dengan demikian, katalog berbentuk
buku ini tidak luwes. Biaya pembuatan berbentuk buku cenderung lebih
mahal, karena bentuk dan jumlah cantumannya sering berubah, katalog berbentuk
buku cenderung ditinggalkan oleh perpustakaan dan beralih ke katalog kartu.
Bentuk
katalog kartu masih banyak digunakan di perpustakaan hingga saat ini.
Keuntungan dari katalog kartu ialah bersifat praktis, sehingga setiap kali
penambahan buku baru di perpustakaan tidak akan menimbulkan masalah, karena
entri baru dapat disisipkan pada jajaran kartu yang ada.
Penggunaan
katalog kartu tidak dipengaruhi faktor luar, misalnya terputusnya aliran
listrik, dan kemungkinan rusak sangat kecil terkecuali jika perpustakaan
terbakar. Kelemahannya ialah satu laci katalog hanya menyimpan satu jenis
entri saja, sehingga pengguna sering harus antri menggunakannya jika berada
pada jumlah yang besar, karena harus memilah-milah jajaran kartu sesuai urutan
indeksnya.
Katalog
berbentuk kartu telah lama digunakan di perpustakaan, katalog tersebut
disimpan pada laci-laci katalog, katalog tersebut terbagi dengan berbagai
susunan yang digolongkan dalam 3 bagian yaitu :
a. Katalog susunan menurut kamus.
Yaitu
katalog yang disusun berdasarkan urutan abjad dari nama pengarang, subjek dan
judul dalam satu urutan secara alfabetis.
b. Katalog terbagi atau susunan
terpisah.
Yaitu
katalog yang sebelumnya dibagi berdasarkan : Subjek, Pengarang, dan
Judul. Masing-masing kelompok kemudian disusun berdasarkan abjad (secara alfabetis).
c. Katalog berkelas atau susunan
menurut nomor klasifikasi yaitu katalog subjek yang disusun menurut suatu
urutan nomor klasifikasi.
Katalog
bentuk mikro atau computer output microform (COM). COM dibuat pada salah
satu bentuk mikrofilm atau mikrofis. Katalog mikro lebih murah dibanding
dengan katalog berbentuk buku dan terbukti bahwa biaya pemeliharaannya lebih
murah dari pada katalog kartu. Bentuknya ringkas dan mudah menyimpannya.
Katalog
komputer terpasang (online computer catalog) sering disebut dengan Online
Public Access Catalogue (OPAC), yaitu bentuk katalog terbaru yang telah
digunakan pada sejumlah perpustakaan tertentu. OPAC menjadi pilihan
bentuk katalog yang digunakan diberbagai perpustakaan. Dari berbagai
bentuk fisik katalog yang telah digunakan di perpustakaan, OPAC dianggap paling
luwes (flexible) dan paling mutakhir (Taylor 1992). Program aplikasi yang
digunakan di perpustakaan, seperti CDS/ISIS, Inmagic, VTLS, Dynix, Tinlib, dan
lain-lain.
Katalog OPAC mempunyai banyak
keuntungan, diantaranya adalah :
a. Penelusuran informasi dapat
dilakukan dengan cepat dan tepat.
Penelusuran dapat dilakukan secara
bersama-sama tanpa saling menunggu
b. Penelusuran dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai pendekatan sekaligus, misalnya melalui judul, pengarang,
subjek, tahun terbit, penerbit dan sebagainya, yaitu dengan memanfaatkan
penelusuran Boolean logic.
c. Rekaman bibliografi yang dimasukkan
ke dalam entri katalog tidak terbatas
d. Penelusuran dilakukan dari beberapa
tempat tanpa harus mengunjungi perpustakaan, yaitu dengan menggunakan jaringan
LAN (Local Area Network) atau WAN (Wide Are Network).
5. Deskripsi Bibliografis
Kegiatan
deskripsi bibliografis adalah kegiatan yang mencatat data-data dari suatu bahan
pustaka mulai dari judul, pengarang, tempat terbit, penerbit, deskripsi fisik
hingga nomor standar bahan pustaka. Pencatatan disesuaikan dengan ISBD
(International Standard Bibliographic Description) dengan susunan entri-entri
katalog berdasarkan AACR2 (Anglo American Cataloguing Rules ed. Rev. 2).
Dekripsi
menurut International Standard Bibliographic Description (ISBD) membahas
karakteristik bibliografi berdasarkan ciri fisik bahan pustaka yang sedang
diolah, diantaranya adalah :
a. ISBD (M) untuk bahan buku (Monograf)
b. ISBD (S) untuk terbitan berseri
(Serials)
c. ISBD (CM) untuk bahan kartografis (Cartographic Materials)
d. ISBD (NBM) untuk bahan nonbuku (Non
Book Material)
Menurut
ISBD tersebut bahan pustaka yang akan diolah disusun ke dalam daerah
(area), yang tiap daerah terdiri dari beberapa unsur. Daerah-daerah dan
unsur-unsur dipisahkan oleh tanda baca. Setiap daerah, kecuali pada
daerah pertama, di awali dengan titik, spasi, garis, spasi “. — “
Daerah atau area tersebut yang sering digunakan
terdiri dari :
a. Daerah judul dan pernyataan tanggung
jawab terdiri dari :
a. Judul dideskripsikan sesuai
dengan data yang tertera pada halaman judul. Judul harus ditulis apa adanya dan
dapat dibedakan, seperti : judul sebenarnya; judul paralel, yaitu judul
sebenarnya dalam bahasa lain dan; judul lain atau anak judul, yaitu judul
tambahan atau keterangan lebih lengkap dari judul.
b.
Pernyataan tanggung jawab
Pernyataan tanggung jawab, penentuan
penanggung jawab karya atau tulisan misalnya : Pengantar matematika / oleh Andi
Hakim Nasution. Karya atau tulisan itu merupakan karya pengarang Andi Hakim
Nasution.
c. Daerah edisi
Daerah edisi memberikan pernyataan
tentang edisi, misalnya edisi pertama, edisi kedua, edisi revisi dan
sebagainya, pengolahannya sebagai berikut :
1) First edition, harus ditulis 1st
ed.
2) Second edition, harus ditulis
2nd ed.
3) Third edition, harus ditulis 3rd
ed.
4) Four edition, harus ditulis 4th
ed. Untuk edisi lebih dari 3 ditambah “th”
5) Edisi pertama, ditulis Ed. 1
Di daerah ini juga dapat dicantumkan
cetakan dokumen tersebut misalnya, Ed.1., cet. 2
- Daerah tempat terbit, penerbit,
dan tahun terbit
Daerah penerbitan (Impresum)
menunjukkan dimana dokumen itu diterbitkan, siapa yang menerbitkan, dan tahun
berapa dokumen itu diterbitkan, sebagai contoh : Bogor : IPB Press, 2006
Jakarta : Gramedia, 2005
Bandung : Alummni, 2006
Nama perusahaan seperti (PT, CV,
CO.FA) tidak dicantumkan kecuali khusus press untuk perguruan tinggi ditulis
apa adanya. Jika tempat terbit, penerbit, dan tahun terbit tidak
ditemukan dalam dokumen, maka gunakan istilah [s.l.] singkatan dari sine
loco, untuk tempat terbit yang tidak diketahui ; [s.n.] singkatan dari sine
nominee, untuk nama penerbit yang tidak diketahui ; [s.a.] singkatan dari sine
anno untuk tahun terbit yang tidak diketahui, dapat juga digunakan :
[2000?] —– Tahun terbit ragu-ragu
apakah 2000
[200-] —— Tahun terbit
antara 2000-2010
[200-?] —– Tahun terbit
ragu-ragu 2000-2010
- Daerah deskripsi fisik
Daerah deskripsi fisik sering
disebut kolasi, daerah ini berisi data-data fisik sebuah dokumen seperti
: jumlah halaman angka romawi dan jumlah halaman angka arab, ada gambar atau
foto/grafik serta ukuran atau tinggi serta ditambah bahan penyerta dokumen.
Contoh penulisan : xx, 234 hlm. :
il. 30 cm. + CD (lampiran)
f.
Daerah
seri
Judul
seri ditulis sesuai dengan apa yang tercantum di dalam sumber informasi
utama. Bila terdapat nomor seri sertakan nomor seri tersebut dengan
menggunakan tanda titik koma (;). Contoh : 14 hlm.:il.; 21 cm.- (seri
fauna ; no.3)
g.
Daerah
catatan
Daerah
catatan adalah untuk mencatat informasi yang dianggap penting untuk diketahui
oleh pemakai dan petugas perpustakaan dan tidak dapat dimasukkan 1 – 5.
h.
Daerah
ISBN
Daerah
ISBN (International Standard Book Number) merupakan suatu nomor atau kode
khusus atau identitas suatu buku yang bersifat International. Contoh penulisan ISBN
979-345-217-3
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pada
dasarnya tugas dokumentasi adalah mengolah pustaka seperti bibliografi, indeks
dan abstrak sedangkan tugas perpustakaan itu mengolah pustaka lebih kepada
bentuk dan wujud pustaka tersebut. Perbedaan tugas diantara perpuatakaan dan
dokumentasi tidak berbeda jauh karena keduanya merupakan layanan informasi.
Dengan tugas utamanya yaitu menyimpan pustaka, menjadi sarana temu kembali,
memberikan jasa bagi pengguna.
B.
Saran
1.
Hendaknya
siswa mengetahui Perpustakaan dan Dokumentasi merupakan lembaga penyedia informasi
yang sudah menjadi konsumen masyarakat
2.
Hendaknya mampu untuk menemukan buku dengan
cepat melalui katalog yang telah disediakan .
3.
Hendaknya
petugas perpustakaan untuk senantiasa menjalankan tugasnya masing-masing dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyo-Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Sukasih, Ipon, dkk. 1983. Pedoman Dokumentasi Kebahasan. Jakarta:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Suwarno, Wiji. 2007. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Fathmi. 2004. Katalogisasi : Bahan
ajar diklat calon pustakawan tingkat ahli. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI.
Hasugian, Jonner .2003. Katalog
perpustakaan dari catalog manual sampai catalog online (OPAC)
Perpustakaan Nasional RI. 1999.
Katalog album foto koleksi Perpustakaan Nasional RI. Jakarta : Perpustakaan
Nasional.
Somadikarta, LK. 1998. Titik akses
dalam organisasi informasi di perpustakaan. Jakarta : Fakultas Sastra Universitas
Indonesia.
Sutrisno. 1985. Katalog peta koleksi
Perpustakaan Nasional : Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Jakarta : Perpustakaan
Nasional.

DOKUMENTASI, PERPUSTAKAAN
DAN KARTU KATALOG
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
Disusun
Oleh :
Kelompok
V
1.
Rika Ramdani
2.
Roslindah
3.
Saprinah
4.
Ulfha Dwiyanti
5.
Sri Wahyuni
SMK
NEGERI 1 WATAMPONE
|
TAHUN AJARAN
2015/2016
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang diberi judul “Dokumentasi, Perpustakaan dan Katalog
Kartu”
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat
bantuan dan tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini
masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun
demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan
rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Watampone, 09
September 2015
Penyusun
|
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR
ISI ..........................................................................................................ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ........................................................................................1
B. Rumusan
Masalah ...................................................................................2
C. Tujuan
Penulisan.....................................................................................2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perpustakaan…………………………………………..……3
B.
Pengertian
Dokumentasi ……………………………………………….4
C.
Perbandingan
Kegiatan Perpustakaan dengan Dokumentasi ………..…4
D. Katalog……………………………………………………………...…..5
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
...........................................................................................12
B. Saran
.....................................................................................................12
|
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment