Thursday, 25 May 2017

MAKALAH FUNGSI BAHASA

FUNGSI BAHASA




 










Disusun Oleh:



Nama : Sri Wahyuni Ningsi
NIM : 01161091
Prodi : AHS  4












SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) WATAMPONE

 
2016


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan kita beribu macam nikmat yang tak terhitung  jumlahnya, salah satunya adalah nikmat kesehatan sehingga kita bisa melaksanakan semua aktifitas keseharian.  Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW.,  yang telah memberikan kita petunjuk dari jalan yang gelap gulita penuh kebodohan, menuju ke alam yang terang benderang dengan cahaya Islam.  Semoga kita mendapat syafa’at dari beliau di yaumul mahsyar kelak.
Dalam makalah yang penulis susun ini, membahas tentang Fungsi Bahasa.  Makalah ini kami susun dari beberapa refrensi yang berhubungan dengan materi.  Semoga dengan di susunnya makalah ini dapat memperluas pengetahuan kita yang berkaitan dengan materi dalam makalah ini.
Kami berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelsaikan makalah ini serta teriring kata maaf apabila dalam penyusunan makalah ini ada kekeliruan.  Penulis meminta kritik dan saran yang membangun agar kedepan bisa menyusun makalah yang lebih baik.


Watampone, 02 November 2016

      Penyusun








DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................               i
DAFTAR ISI .............................................................................................               ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang.....................................................................               1
B.       Rumusan Masalah.................................................................               2
C.       Tujuan Penulisan...................................................................               2
BAB II... PEMBAHASAN
A.       Definisi Bahasa....................................................................               3
B.       Fungsi Bahasa Secara Umum ..............................................               4
C.       Fungsi Bahasa Secara Khusus..............................................               8
D.       Fungsi Bahasa dalam Komunikasi.......................................               9
BAB III.. PENUTUP
A.       Kesimpulan...........................................................................               13
B.       Saran.....................................................................................               13
DAFTAR PUSTAKA












BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Istilah bahasa tentu bukan merupakan hal yang baru bagi kita. Istilah tersebut setiap saat selalu kita dengar, baca, atau bahkan digunakan untuk berkomunisi secara lisan maupun tulisan. Bukan hanya itu, hampir setiap saat dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan bahasa atau berbahasa. Begitu seringnya kita menggunakan istilah bahasa atau menggunakan bahasa maka terkadang kita lupa untuk memahami apa sesungguhnya hakikat dan fungsi bahasa itu.
Bahasa adalah aspek penting interaksi manusia. Dengan bahasa, (baik itu bahasa lisan, tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dankontrak sosial. Bahasa juga dipandang sebagai cermin kepribadian seseorang karenabahasa diterjemahkan sebagai refleksi rasa, pikiran dan tingkah laku. Adakalanyaseorang yang pandai dan penuh dengan ide-ide cemerlang harus terhenti hanya karena dia tidak bisa menyampaikan idenya dalam bahasa yang baik. Oleh karena itu seluruh ide, usulan, dan semua hasil karya pikiran tidak akan diketahui dan dievaluasi orang lain bila tidak dituangkannya dalam bahasa yang baik. Sumarsono dan Partana (2002:20) mengatakan bahwa bahasa sering dianggap sebagai produk sosial atau produk budaya, yang merupakan wadah aspirasi sosial, kegiatan, perilaku masyarakat, dan penyingkapan budaya termasuk teknologi yang diciptakan oleh masyarakat pemakai bahasa. Bahasa bisa dianggap sebagai “cermin zamannya” artinya bahwa bahasa di dalam suatu masa tertentu mewadahi apa yang terjadi dalam masyarakat.
Berbahasa tidak hanya berarti menyusun kata-kata, lebih dari itu menurut Garvin dan Mathiot, yang dikutip oleh Sumarsono dan Partana, (2002:364), di dalam berbahasa terdapat sikap bahasa yang setidaknya mengandung tiga ciri pokok yaitu (1) language loyalty (kesetiaan bahasa), (2) language pride (kebanggaan berbahasa) dan (3) awareness of the norm (kesadaran akan norma bahasa). Kesadaran akan norma bahasa ini juga menjadi syarat berkomunikasi dalam bisnis. Bovee dan Thill (1995:104) dalam bukunya “Business Communication Today” mengatakan bahwa spelling and usage (ejaan dan penggunaannya) menjadi pertimbangan penting para pebisnis atau karyawan bersangkutan dalam melakukan komunikasi baik dalam bentuk oral (berbicara dan mendengarkan) maupun menulis
Pada hakikatnya bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional Indonesia dan sarana untuk berkomunikasi antar sesama manusia. Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan yang hanya dimiliki oleh manusia. Namun kemampuan itu tidak dibawa sejak lahir dan dikuasai dengan sendirinya, melainkan harus dipelajari. Tanpa bahasa tidak akan mungkin manusia dapat berpikir lanjut serta mencapai kemajuan dan teknologi seperti sekarang ini. Untuk itu sangatlah penting mempelajari hakikat dan fungsi bahasa.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas,   rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.    Apa yang dimaksud dengan bahasa?
2.    Apa saja fungsi umum bahasa?
3.    Apa saja fungsi khusus bahasa?
4.    Apa saja fungsi bahasa itu?

C.  Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas,  tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.    Untuk mengetahui definisi bahasa.
2.    Untuk memahami fungsi umum bahasa.
3.    Untuk memahami fungsi khusus bahasa.
4.    Untuk memahami fungsi bahasa dalam komunikasi.


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Definisi Bahasa
Bahasa ialah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk dapat memperoleh serta menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, serta sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari sistem tersebut. Dibawah ini adalah pengertian Menurut Para Pakar
1.    Menurut Gorys Keraf (1997:1), Bahasa ialah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
2.    Menurut Felicia (2001:1), Bahasa ialah alat yang digunakan untuk dapat berkomunikasi sehari-hari, baik bahasa lisan atupun bahasa tulis
3.    Menurut Sunaryo (2000:6), Bahasa didalam struktur budaya ternyata memiliki kedudukan, fungsi serta peran ganda ialah sebagai akar serta produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4.    Menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu language can be defined as a socially shared combinations of those symbols and rule governed combinations of those symbols (bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan).
5.    Menurut Santoso (1990:1), Bahasa ialah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar.
6.    Menurut Mackey (1986:12), Bahasa ialah suatu bentuk serta bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) ataupun sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan ataupun suatu tatanan dalam sistem-sistem.
7.    Menurut Wibowo(2001:3), bahasa ialah sistem simbol bunyi yang bermakna
serta berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang mempunyai sifat arbitrer serta konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan serta pikiran.
8.    Menurut Walija (1996:4), Bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap serta efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan serta  pendapat kepada orang lain.
9.    Menurut Keraf Smarapradhipa (2005), ia memberikan dua pengertian mengani bahasa, yakni 1) menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia; 2) Bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.

B.  Fungsi Bahasa Secara Umum
Fungsi umum bahasa indonesia adalah sebagai alat komunikasi sosial. Aktivitas manusia sebagai anggota masyarakat sangat bergantung pada penggunaan bahasa masyarakat setempat. Gagasan, ide, pikiran, harapan dan keinginan dapat disampaikan melalui bahasa. Selain fungsi bahasa diatas, bahasa merupakan tanda yang jelas dari kepribadian manusia. Melalui bahasa, maka kita dapat memahami karakter, keinginan, motif, latar belakang pendidikan, kehidupan sosial, pergaulan dan adat istiadat manusia.
Dewasa ini, semakin terasakan betapa besar fungsi dan peran bahasa dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa, kehidupan manusia terasa hampa dan tidak berarti. Melalui peran bahasa, manusia dapat menjadikan dirinya menjadi manusia berbudi pekerti, berilmu dan bermartabat tinggi. Berdasarkan semua ini, dapat disimpulkan fungsi bahasa sebagai berikut:
1.    Bahasa sebagai Alat Ekspresi Diri
Semenjak dilahirkan di bumi, seorang anak menggunakan bahasa untuk mengekspresikan kehendaknya atau perasaannya pada sasaran yang tetap, yakni ayah-ibunya. Dalam perkembangannya, seorang anak tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya, melainkan juga untuk berkomunikasi dengan lingkungan di sekitarnya. Setelah kita dewasa, kita menggunakan bahasa, baik untuk mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi. Pada saat menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, si pemakai bahasa tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi pendengarnya, pembacanya, atau khalayak sasarannya. Ia menggunakan bahasa hanya untuk kepentingannya pribadi. Fungsi ini berbeda dari fungsi berikutnya, yakni bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri antara lain :
a.    agar menarik perhatian orang  lain terhadap kita,
b.    keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi
2.    Bahasa sebagai Alat Komunikasi         
Komunikasi sebagai akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4).
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.
Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi sekaligus pula merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri.

3.    Bahasa sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial
Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain. Anggota-anggota masyarakat  hanya dapat dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia memungkinkan integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu dengan masyarakatnya (Gorys Keraf, 1997 : 5).
Bahasa selain berfungsi sebagai alat komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Pada saat kita beradaptasi dengan lingkungan sosial, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati.
4.    Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol social juga. Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio. Iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.
Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Contohnya untuk meredam rasa amarah kita, menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif. Di dalam tulisan kita, kita bias menuangkan rasa marah kita dalam sebuah tulisan.
Bagi sosiolinguistik konsep bahwa bahasa adalah alat atau berfungsi untuk menyampaikan pikiran dianggap terlalu sempit, sebab yang menjadi persoalan sosiolinguistik adalah “who speak what language to whom, when and to what end”. Oleh karena itu fungsi-fungsi bahasa dapat dilihat dari sudut penutur, pendengar, topic, kode dan amanat pembicaraan.
1.    Fungsi Personal atau Pribadi
Dilihat dari sudut penutur, bahasa berfungsi personal. Maksudnya, si penutur menyatakan sikap terhadap apa yang dituturkannya. Si penutur bukan hanya mengungkapkan emosi lewat bahasa, tetapi juga memperlihatkan emosi itu sewaktu menyampaikan tuturannya. Dalam hal ini pihak pendengar juga dapat menduga apakah si penutur sedang sedih, marah atau gembira.
2.    Fungsi Direktif
Dilihat dari sudut pendengar atau lawan bicara, bahasa berfungsi direktif, yaitu mengatuf tingkah laku pendengar. Di sini bahasa itu tidak hanya membuat si pendengar melakukan sesuatu, tetapi melakukan kegiatan yang sesuai dengan yang dikehendaki pembicara.
3.    Fungsi Fatik
Bila dilihat segi kontak antara penutur dan pendengar, maka bahasa bersifat fatik. Artinya bahasa berfungsi menjalin hubungan, memelihara, memperlihatkan perasaan bersahabat atau solidaritas sosial. Ungkapan-ungkapan yang digunakan biasanya sudah berpola tetap, seperti pada waktu pamit, berjumpa atau menanyakan keadaan. Oleh karena itu, ungkapan-ungkapan ini tidak dapat diterjemahkan secara harfiah. Ungkapan-ungkapan fatik ini biasanya juga disertai dengan unsur paralinguistik, seperti senyuman, gelengan kepala, gerak gerik tangan, air muka atau kedipan mata. Ungkapan-ungkapan tersebut jika tidak disertai unsure paralinguistik tidak mempunyai makna.
4.    Fungsi Referensial
Dilihat dari topik ujaran bahasa berfungsi referensial, yaitu berfungsi untuk membicarakan objek atau peristiwa yang ada disekeliling penutur atau yang ada dalam budaya pada umumnya. Fungsi referensial ini yang melahirkan paham tradisional bahwa bahasa itu adalah alat untuk menyatakan pikiran, untuk menyatakan bagaimana si penutur tentang dunia di sekelilingnya.
5.    Fungsi Metalingual atau Metalinguistik
Dilihat dari segi kode yang digunakan, bahasa berfungsi metalingual atau metalinguistik. Artinya, bahasa itu digunakan untuk membicarakan bahasa itu sendiri. Biasanya bahasa digunakan untuk membicarakan masalah lain seperti ekonomi, pengetahuan dan lain-lain. Tetapi dalam fungsinya di sini bahasa itu digunakan untuk membicarakan atau menjelaskan bahasa. Hal ini dapat dilihat dalam proses pembelajaran bahasa di mana kaidah-kaidah bahasa dijelaskan dengan bahasa.
6.    Fungsi Imajinatif
Jika dilihat dari segi amanat (message) yang disampaikan maka bahasa itu berfungsi imajinatif. Bahasa itu dapat digunakan untuk menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan; baik yang sebenarnya maupun yang hanya imajinasi (khayalan) saja. Fungsi imaginasi ini biasanya berupa karya seni (puisi, cerita, dongeng dan sebagainya) yang digunakan untuk kesenangan penutur maupun para pendengarnya.

C.  Fungsi Bahasa Secara Khusus
Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah :
1.    Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari
Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa formal dan non formal
2.    Mewujudkan seni (Sastra)
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni, seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan.
3.    Mempelajari bahasa-bahasa kuno
Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti.
4.    Mengeksploitasi IPTEK
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal dan pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasi-kan supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri.

D.  Fungsi Bahasa dalam Komunikasi
Berbicara mengenai fungsi penggunaan bahasa dalam komunikasi dapat diidentifikasi. Fungsi bahasa dalam komunikasi bisa dijabarkan berdasarkan tanggapan atau respon mitra tutur. Dalam peristiwa komunikasi, bahasa dapat menampilkan fungsi yang beragam. Namun secara umum, bahasa dapat digunakan untuk mengekspresikan emosi, menginformasikan suatu fakta, memengaruhi orang lain, bercerita, mengobrol, dan sejenisnya. Masing-masing fungsi bahasa itu dapat secara langsung dihubungkan dengan salah satu komponen dalam komunikasi. Fungsi-fungsi bahasa yang dimaksud yaitu:
1.    Fungsi Ekspresif
Fungsi ekspresif adalah bahasa yang didayagunakan untuk meluapkan atau menyampaikan ekspresi si penutur kepada diri sendiri atau khalayak ramai dengan maksud dan tujuan tertentu. Fungsi bahasa ini biasanya digunakan untuk mengekspresikan emosi, keinginan, kebahagiaan, kesedihan, penyampai pesan.
Contoh: -  Aduh perutku mual!
Ya, ampun, dia lucu sekali!
Waw, enak sekali rasa kue pelangi ini!
Contoh-contoh tuturan tersebut, pemakaian fungsi ekspresif mengungkapkan ekspresi rasa sakit dan rasa kagum.
2.    Fungsi Direktif
Fungsi direktif berorientasi pada penerima pesan. Dalam hal ini, bahasa dapat digunakan untuk memengaruhi orang lain. Baik dari segi emosi, perasaan, maupun tingkah laku. Selain itu, bahasa juga dapat digunakan untuk memberi keterangan, mengundang, memerintah, memesan, mengingatkan, mengancam, dan lainnya.
  Contoh: - Ayo, berangkat!
 - Silahkan makan
- Bantu saya mendorong meja ini.
Fungsi direktif pada contoh di atas terlihat pada kata kerja yang memiliki makna perintah.
3.    Fungsi Informasional
Fungsi ini berfokus pada makna dan dapat dipergunakan untuk menginformasikan sesuatu. Misalnya, melaporkan, mendeskripsikan, men-jelaskan, dan menginformasikan sesuatu. Contoh: Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucingtrah atau galur mumi (pure breed), seperti persiam, siam, manx, sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi.
4.    Fungsi Metalingual
Fungsi ini berfokus pada kode dan digunakan untuk menyatakan sesuatu tentang bahasa. Contoh: Bahan bakar fosil di antaranya adalah minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Bila dibakar, maka akan menghasilkan SO2 dan NOx sebagai penyebab utama keasaman dalam air hujan. Penghasil SO2 dan NOx terbesar adalah pembangkit tenaga listrik dan industri yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar.
Pada contoh di atas, unsur lambang bahasanya yaitu SO2 dan NOx. SO2 untuk melambangkan sulfur oksida, dan NOx untuk menyebut nitrogen oksida. Kedua lambang itu mengacu pada zat yang banyak dihasilkan dalam pembakaran. Artinya, kode bahasa ini digunakan untuk melambangkan kode yang lain.
5.    Fungsi Interaksional
Fungsi interaksional, yakni penggunaan bahasa yang memiliki hubungan timbal balik atau interaksi antara penyapa dan yang disapa atau pesapa. Fungsi bahasa ini biasa ditemukan dalam percakapan sehari-hari. Contohnya secara lisan adalah debat, wawancara, diskusi, dan lain-lain. Sementara, dalam wacana tulis ada surat menyurat, chatting, dan lain-lain.
6.    Fungsi Kontekstual
Fungsi kontekstual bahasa berfokus pada konteks pemakaian bahasa. Fungsi tersebut berpedoman bahwa suatu ujaran harus dipahami dengan mempertimbangkan konteksnya. Dengan alasan bahwa suatu ujaran yang sama akan berbeda maknanya apabila berada dalam konteks yang berbeda pula. Salah satu alat bantu untuk menafsirkan berdasarkan konteks adalah dengan mempertimbangkan penanda-penanda kohesi dan acuan (reference) yang digunakan dalam situasi komunikasi.
Contoh: - Ini apa?
                       - Letakkan di situ.
Acuan kata ini bisa bergantung pada konteks. Dan kita bisa mengetahui acuannya jika mendengarkan tuturan secara utuh. Begitupun dengan acuan kata ‘di situ’, ‘Ini’ atau ‘di situ’ bisa jadi sebuah objek, sebuah tempat atau lainnya.
7.    Fungsi Puitik
Fungsi bahasa berorientasi pada kode dan makna secara  simultan. Artinya, kode kebahasaan dipilih secara khusus agar dapat mewakili makna yang hendak disampaikan si penutur. Biasanya, tuturan akan menimbulkan nilai rasa seni yang unik, menggelitik, berbau metapora, dan lain-lain. Contoh: - Tua-tua Keladi, makin tua makin jadi.
Bentuk ujaran ini lebih menekankan kode kebahasaan dan makna sekaligus. Mengingat setiap penutur bahasa Indonesia yang mempunyai kemampuan yang memadai akan memahami arti ujaran itu meski makna ujaran tidak berhubungan dengan bentuk ujaran. Kata-kata yang dipilih tersebut hanya mempertimbangkan rima atau persamaan bunyi semata, dan bukan kepada makna dari kata-katanya. 















BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah sebagai berikut:
1.    Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa lambang bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat terbagi atas dua unsur utama yakni bentuk (arus ujaran) dan makna (isi).
2.    Fungsi umum bahasa yaitu sebagai fungsi informasi, fungsi ekspresi diri, fungsi adaptasi, fungsi kontrol sosial.
3.    Sedangkan, fungsi khusus bahasa yaitu mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, Mewujudkan seni (Sastra), Mempelajari bahasa-bahasa kuno dan Mengeksploitasi IPTEK.
4.    Fungsi penggunaan bahasa dalam komunikasi terdiri dari Fungsi ekspresif, fungsi direktif, fungsi informasional, fungsi metalingual, fungsi interaksional, fungsi kontekstual dan fungsi puitik.

B.  Saran
Setelah mempelajari makalah ini pembaca dapat mengetahui tentang fungsi bahasa. Penggunaan bahasa lisan maupun bahasa tulis, sebaiknya disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Kita sebagai mahasiswa harus bisa membedakan bahasa baku dan tidak.
Fungsi bahasa ini perlu dipelajari semua manusia, agar tidak salah dalam penggunaan bahasa dan mengerti makna dalam berbahasa. Dengan menguasai bahasa yang baik, maka akan mempermudah kita dalam berkomunikasi dengan manusia lainnya.



DAFTAR PUSTAKA

Abdul Chaer dan Leonie Agustina, 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Akhadiah, Sabarti. Dkk. 1991. Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek     Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Alwasilah, A. Chaedar. 2010. Filsafat Bahasa dan Pendidikan (Cetakan Ke-2). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Alwi, Hasan. Dkk. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia ed ke 3. Jakarta: Balai Pustaka.

Brown dan Yule. 1986. Discourse Analaysis. Cambrigde: Cambrigde University Press.
Faisal, M. Dkk. 2009. Kajian Bahasa Indonesia SD.  Jakarta: Dirjen Pendidikan  Tinggi  Departemen Pendidikan Nasional.

Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa.  Jakarta:  Diksi Insan Mulya.

Harjono, Nyoto, dan Philipus Pirenomulyo. 2009. Kajian Bahasa Indonesia. Salatiga:    Widya Sari.

Keraf, Gorys. 1997. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende-Flores: Nusa Indah

Kushartanti, dkk. 2005. Pesona Bahasa; Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Santoso, Puji. Dkk. 2004. Materi dan Pembelajaran BI SD.Jakarta: Pusat Penerbitan UT.

Sumarsono dan Paina Partana. 2002. Sosiolinguistik. Yogyakarta: SABDA dan Pustaka Pelajar.

Wahyu, Wibowo. 2001. Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Walija. (1996). Bahasa Indonesia dalam Perbincangan. Jakarta: IKIP Muhammadiyah Jakarta Press.



No comments:

Post a Comment

MAKALAHKU

MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN

Tugas Individu MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN Oleh ASRIANI 213095 2006 SEKOLAH TINGGI ILMU P...