Monday 5 June 2017

ASKEP LUKA BAKAR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN GANGGUAN SYSTEM INTEGUMEN
“LUKA BAKAR GRADE II





OLEH :

SURIADI SUTERJO
NIM : 15 14201 060







SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
PRIMA BONE

 
2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN GANGGUAN
SISTEM INTEGUMEN COMBUSTIO (LUKA BAKAR)
GRADE II DENGAN LUAS 32%

A.    Pengkajian
1.    Identitas
a.      Nama                        : Tn. Y
b.      Umur                        : 49 tahun
c.      Jenis kelamin          : Laki-laki
d.      Status perkawinan   : Kawin
e.      Pendidikan               : SMA
f.      Pekerjaan                : Wiraswasta
g.      Agama                      : Islam
h.      No. Medrek              : -
i.       Tgl. Masuk               : 17-04-2017
j.       Tgl. Pengkajian       : 18-04-2017
k.      Diagnosa medis       : Combustio Grade II luas 32%
l.       Alamat                     : Watampone
2.   Identitas Penanggung Jawab
a.      Nama                        : Ny. A
b.      Umur                        : 36 tahun
c.      Jenis kelamin          : Perempuan
d.      Pendidikan               : SMP
e.      Hub. dengan klien   : Isteri
f.      Pekerjaan                : Ibu Rumah Tangga
g.      Alamat                     : Watampone
3.    Riwayat Penyakit
a.    Keluhan utama : Panas, pedih dan nyeri pada area luka bakar
P (Paliatif/Profocative): Nyeri dirasakan saat klien bergerak
Q (Quantity): Klien mengatakan sakitnya seperti tertusuk-tusuk.
R (Regio) : Nyeri dirasakan pada daerah dada dan bahu kanan serta bagian amputasi
S (Scale): skala sedang 5
T (Time): Hilang timbul dengan durasi ± 10-15 mnt
b.    Riwayat penyakit sekarang
Klien datang ke IGD pada tanggal 17 April jam 16.30 WIB dengan keluhan terkena air panas. Luka bakar pada tangan kanan dan kiri, perut dan dada, kaki kanan dan kiri. Pada saat dilakukan pengkajian klien mengeluh nyeri dan panas pada daerah luka, sperti ditusuk-tusuk di daerah luka, nyeri saat digerakkan.
c.     Riwayat penyakit dahulu
Klien dan keluarga mengatakan tidak pernah mengalami luka bakar sebelulmnya dan klien belum pernah dirawat di RS karena keluhan lain.
d.    Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami luka bakar sebelumnya dan tidak ada penyakit keturunan lainnya.
Gbr.  Genogram




Oval: 36
49
 
                                                                      
                                                                                                              
                                                                                                  
                                                                                      
19
 
16
 
12
 
 

                                                  
Keterangan :
                        : Laki-laki                                            : Klien
                        : Perempuan                                        : Tinggal serumah
                        : Meninggal                                         : Hubungan sedarah
                        : Menikah                                            : Keturunan
      ?       : Tidak diketahui
e.      Riwayat Aktivitas Sehari-hari
No
Kebutuhan
Sebelum Sakit
Setelah Sakit
1
Nutrisi
a.       BB/TB
b.      Diet
c.       Kemampuan
-   Mengunyah
-   Menelan
-   Bantuan total/ sebagian
d.      Frekuensi
e.       Porsi makan
f.       Makanan yang menimbulkan alergi
g.      Makanan yang disukai

49 kg / 165 cm
Nasi

Baik
Baik
Mandiri

3 x / hari
1 piring
Tidak ada

Sayuran

Tidak di ukur
Nasi

Baik
Baik
Total

3x/hari
1 porsi
Tidak ada

Semua makanan disukai
2
Cairan
a.       Intake oral (jenis cairan, jumah dalam cc ... /hari)
b.      Intravena (jenis cairan, jumlah per hari)
c.       Output
Jenis dan jumlah cc … /hari

Air putih / mineral
± 1500 cc/hari

-


Urine + lwl
± 1600 cc/hari

-


RL
2000 cc/hari


± 1800 cc/hari
3
Eliminasi
a.       BAB
-   Frekuensi
-   Konsistensi
-   Warna
-   Keluhan
-   Bantuan total/ sebagian
b.      BAK
-   Frekuensi
-   Konsistensi
-   Warna
-   Keluhan
-   Bantuan total/ sebagian


1-2x/hari
Padat
Kuning
Tidak ada
Mandiri


5 x /hari
Cair
Kuning jernih
Tidak ada
Mandiri


1x/hari
Padat
Kuning
Tidak ada
Total


Dipasang DC
Cair
Kuning jernih
Tidak ada
Tidak ada
4
Istirahat
a.       Lama tidur
b.      Kesulitan memulai tidur
c.       Gangguan tidur

d.      Kebiasaan sebelum tidur

± 7 jam
Tidak ada

Tidak ada

Berdoa

5-6 jam
Ada, nyeri pada
daerah luka bakar
Ada, nyeri pada
daerah luka bakar
Berdoa
5
a.       Mandi
-   Frekuensi
-   Bantuan total/ sebagian
-   Kebiasaan mandi
b.      Gosok gigi
c.       Cuci rambut
d.      Gunting kuku
e.       Ganti pakaian

2 x /hari
Mandiri

Pagi + sore hari
2 x /hari
1 x /minggu
1 x /minggu
2 x /hari

-
-

-
-
-
-
-
6
Aktivitas fisik
a.       Mobilisasi fisik
b.      Olahraga
c.       Rekreasi

Aktif
Jarang dilakukan
Kadang-kadang

Bed rest
Tidak
Tidak

4.    Data Psikologis
a.       Gambaran diri
Klien mengatakan lukanya akan sembuh dan ingin pulang.
b.      Peran diri
Klien seorang seorang pasien di unit perawatan 3A dan klien pun
kooperatif terhadap proses keperawatan yang diberikan.

c.       Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan ingin beraktifitas kembali seperti sedia kala.
d.      Harga diri
Klien tidak merasa malu dengan perawat yang baru dilihatnya.
e.       Identitas diri
Klien seorang ayah dengan 2 orang anak. Sehari-hari klien bekerja
sebagai wiraswasta.
5.    Data Sosial
a.       Hubungan klien dengan keluarganya baik, terlihat selama dirawat keluarga selalu menemani klien. Hubungan klien dengan perawat dan dokter cukup kooperatif.
b.      Kemampuan klien dalam berkomunikasi baik, dibuktikan dengan klien selalu menjawab pertanyaan dengan ramah.
c.       Saat dirawat biaya klien dibantu oleh anak-anaknya.
6.    Data Spiritual
Keinginan klien untuk sembuh tinggi dan percaya pada pengobatan, klien selalu berdoa untuk kesembuhannya dan didukung oleh keluarganya.  Dalam menjalankan ibadah sholat klein dibantu oleh keluarga sesuai kemampuannya dengan cara berbaring.
7.    Pemeriksaan Fisik
a.    Keadaan umum
Kesadaran                        : Compos mentis (E4 M6 V5)
Tekanan darah     : 100/60 mmHg
Pulse                     : 98 x/menit
Respirasi             : 28 x/menit
Temperatur                      : 37,5 0C
Kesadaran           : compos mentis
GCS                      : 15 (E4, M6, V5)
b.    System kardiovaskuler
-         Inspeksi        : Sesak (-), sianosis (-), konjungtiva anemis, klien tidak mengalami keringat dingin, clubbing finger (-).
-         Palpasi          : Nadi 88 x/menit reguler, kedalaman dangkal dan kuat, irama regular, peningkatan JVP (-).
-      Auskultasi    : Irama bunyi jantung reguler, suara lub dub (SI - S2 timbul akibat penutupan katup trikuspidalis dan mitralis).
c.     Sistem pernapasan
-       Inspeksi
è  Hidung       :         Lubang hidung bersih, tidak terpasang alat, pernapasan, cuping hidung tidak ada, fungsi penciuman baik dan dapat membedakan bau, tidak ada secret, tidak tampak pengeluaran darah dari hidung.
è  Dada          : Pergerakan saat inspirasi dan ekspirasi dada seimbang, terdapat luka bakar, frekuensi napas
28x/menit
-       Palpasi
è  Hidung       : Tidak teraba benjolan
è  Dada          : Pengembangan dada simestris
-         Auskultasi         : Suara napas vesikuler dan broncovasikuler, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada, crackles tidak ada.
-      Perkusi             : Dada bunyi resonance, irama teratur
d.    Sistem pencernaan
-       Inspeksi
Mulut
-         Bibir         :       Lembab, sianosis tidak ada, edema tidak ada
-         Gigi          :       Rapih, tidak ada caries, gigi lengkap
-         Gusi         :       Tidak bengkak, tidak berdarah, tidak ada lesi, warna merah muda
-         Lidah       :       Bersih, tidak ada lesi, tidak ada radang
Fungsi pengecap dapat membedakan rasa, bau mulut tidak ada, mual muntah tidak ada.
-          Tonsil tidak ada pembengkakan
Abdomen
-          Datar (supel), tidak ada acites
-       Kulit abdomen, terdapat luka bakar, beberapa bulla sudah pecah dan berair.
-       Palpasi
Tidak ada nyeri tekan di epigastrium, tidak ada nyeri tekan pada
kuadran kanan dan kiri bawah, hepatomegali tidak ada.
-       Auskultasi
Bising usus 9 x/menit
-       Perkusi
Bunyi lambung nyaring (tympani)
e.     Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, pertumbuhan sesuai usia.
f.     System integument
-       Inspeksi
§  Rambut      :         Warna hitam, tidak rontok, kulit kepala bersih, distribusi rambut menyebar merata.
§  Kulit          :         Warna sawo matang, terdapat luka bakar pada tangan, kaki, dada dan perut.
§  Kuku          :         Agak kehitaman dan pendek
-       Palpasi
Suhu akral hangat.
g.     Sistem genitourinaria
-       Inspeksi
warna urine kuning dan jernih, berkemih dengan bantuan pispot
-       Palpasi
Tidak teraba pembesaran atau masa di daerah kandung kemih.
h.    Sistem persyarafan
-          NI (olfaktorius) : Klien dapat membedakan bau.
-          NII (optikus) : Ketajaman penglihatan baik.
-          NIII (okulomotoriusj, NIV (troklearis), NVI (abdusen) : Pupil bereaksi terhadap cahaya (miosis), ukuran pupil normal, isokor kanan dan kiri, bola mata dapat mengikuti objek, refleks kornea positif, nistagmus tidak ada.
-          NV (trigeminus) : Klien dapat mengunyah dan menggigit makanan dengan baik, klien dapat merasakan ketika wajah klien disentuh dengan tangan pemeriksa.
-          NVII (fasialis) : Klien dapat mengangkat dahi, dapat menutup dan membuka mata, dapat mengembangkan pipi, dapat mengerutkan dahi, dapat mengangkat alis.
-          NVIII (akustikus): Klien menyahut bila namanya dipanggil.
-          NIX (gosoparingeal): Klien dapat membuka mulut.
-          NX (vagus): Klien bisa menelan
-          NXI (aksesorius) : Klien dapat menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan, dapat mengangkat bahu.
-          NXII (hipoglous) : Klien dapat menjulurkan lidah.
i.      System musculoskeletal
-          Inspeksi
§  Bentuk/postur tubuh normal, terpasang infus di tangan kiri, tidak ada oedem di ekstremitas bawah maupun atas.
§  Pergerakan ekstremitas kanan dan kiri atas dan bawah kurang baik karena terdapat luka bakar.
-          Palpasi
Kekuatan otot
5
5
5
5
§  Ekstremitas kanan/kiri atas bawah skala kekuatan otot 5 :
Gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan kekuatan penahanan penuh.
8.   Data penunjang
1)    Laboratorium
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
HEMATOLOGY
Hb
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
KARBOHIDRAT
GD sewaktu
FAAL GINJAL
Ureum
Kreatinin

ELEKTROLIT
Na
K
Ca

8,2
10,8
625
30

163

49
0,65


136
3,3
1,16

12-16 gr%
4,0-10,0 UL
140-400 10’3/UL
P : 35-45% L : 40-50%

76-110 mg/dl

15-45 mg/dl
P : 0,5-0,9 mg/dl
L : 0,7-1,20 mg/dl

137-147 mmol/L
3,6-5,4 mmol/L
1,15-1,9 mmol/L
2)    Pemeriksaan gambar
§  Rontgent
-       Thorax foto
o   Cor        : Sinuses dan diafragma, Normal.
o   Pulmo    : Hili kasar, gerakan bertambah, tidak tampak infiltrate.
o   Kesan    :  Tidak nampak pembesaran jantung.
Tidak tampak kp aktif.
§  EKG : irama regular
9.   Therapi saat ini
a.   RL 50 tts/mnt
b.   Ceftriaxone 2x1
c.   ATS 1500
10.     Data Fokus
Data subjektif (DS)
Data objektif (DO)
1.      Klien mengeluh nyeri pada daerah luka
2.      Klien lemas dan mudah haus
3.      Klien mengatakan nyeri dan pedih karena adanya luka bakar  di dada, perut, tangan dan kaki.
4.      Klien mengatakan sulit menggerakan tubuhnya karena nyeri.
5.      Klien mengeluh kulitnya kaku.

1.      Terdapat luka bakar pada  daerah tangan, kaki, dada dan perut.
2.      Konjungtiva anemis, pucat
3.      Luka di lapisan dermis terbuka, peningkatan jumlah leukosit.
4.      Klien terlihat kesakitan saat menggerakan badannya, skala nyeri 5.
5.      Terdapat luka bakar pada tangan kiri 4%, tangan kanan 4%, kaki kanan 8%, kaki kiri 6%, dada dan perut 10%, luka bakar grade II 32%.




11.   Analisa Data
No
Data
Etiologi
Masalah
1.
DS     : Klien mengeluh nyeri pada daerah luka

DO    : Terdapat luka bakar pada  daerah tangan, kaki, dada dan perut.
Luka bakar
¯
Kerusakan jaringan
¯
Menstimulasi reseptor nyeri
¯
Merangsang pengeluaran bradikinin, histamine, prostaglandin, serotinin
¯
Hipotalamus
¯
Cortex cerebri
¯
Nyeri dipersepsikan
Gangguan rasa nyaman nyeri
2.
DS     : Klien lemas dan mudah haus

DO    : Konjungtiva anemis, pucat
Luka bakar
¯
Kerusakan jaringan
¯
Evaporasi berlebihan
¯
Kehilangan cairan intravaskuler
¯
Merangsang pusat rasa haus
Kekurangan volume cairan dari kebutuhan tubuh
3.
DS     : Klien mengatakan nyeri dan pedih karena adanya luka bakar  di dada, perut, tangan dan kaki.

DO    : Luka di lapisan dermis terbuka, peningkatan jumlah leukosit.
Luka bakar
¯
Kerusakan jaringan
¯
Port de entri
¯
Resiko berkembangbiaknya mokrobakterium
¯
Infeksi
Resiko tinggi terjadinya infeksi
4.
DS     : Klien mengatakan sulit menggerakan tubuhnya karena nyeri.

DO    : Klien terlihat kesakitan saat menggerakan badannya, skala nyeri 3 dari 5.
Luka bakar
¯
Kerusakan jaringan
¯
Nyeri
¯
Imobilitas fisik

Gangguan mobilitas fisik
5.
DS     : Klien mengeluh kulitnya kaku

DO    : Terdapat luka bakar pada tangan kiri 4%, tangan kanan 4%, kaki kanan 8%, kaki kiri 6%, dada dan perut 10%, luka bakar grade II 32%.
Luka bakar
¯
Kerusakan jaringan
¯
Suplai O2 kurang
¯
Iskemia

Gangguan integritas kulit

B.     Diagnosa Keperawatan
1.      Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kerusakan integritas kulit ditandai dengan klien mengeluh nyeri didaerah luka.
2.      Kekurangan volume cairan berhubungan dengan evaporasi berlebihan akibat permeabilitas kapiler berlebihan yang ditandai dengan klien mengatakan merasa haus dan terdapat luka bakar grade II 32%.
3.      Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan elastisitas kulit yang ditandai dengan terdapat luka bakar pada ekstremitas atas dan bawah.
4.      Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan jaringan kulit, ditandai dengan adanya luka bakar grade II 32%.
5.      Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan terdapat luka terbuka akibat luka bakar yang ditandai dengan peningkatan jumlah leukosit.











C.    Intervensi Keperawatan
DX
Tujuan
Intervensi
Rasionalisasi
1.
Tupan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri hilang

Tupen:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, dalam waktu 2 x 24 jam nyeri berkurang  dengan kriteria :
-     Klien mengatakan nyeri berkurang
-     Klien tampak tenang
-     Skala nyeri < 3
1.    Observasi KU & tanda-tanda vital dengan mengukur TPRS.


2.    Kaji lokasi dan skala nyeri.


3.    Atur Posisikan klien senyaman mungkin dan melakukan teknik manajemen nyeri dengan distraksi dan relaksasi
4.    Kolaborasi pemberian analgetik
1.     Mengetahui perkembangan klien dan tanda-tanda vital meningkat akibat adanya nyeri.
2.     Mengetahui tingkat nyeri dan dapat menentukan intervensi selanjutnya.
3.     Mengurangi nyeri yang dirasakan.



4.     Membantu menurunkan ambang nyeri
2.
Tupan :
Klien tidak mengalami kekurangan cairan

Tupen:
Dalam waktu 2 x 24 keseimbangan cairan klien terpenuhi dengan kriteria :
-    Klien tidak kehausan
-    Mukosa bibir lembab
-    Denyut nadi stabil
1.    Kaji terjadinya hypovolemia tiap 1 jam selama 36 jam.
2.    Ukur berat badan.


3.    Monitor intake dan output.



4.  Kolaborasi pemberian cairan IV.

5.  Kolaborasi dalam pemeriksaan elektrolit tubuh.
1.    Perpindahan cairan dapat menyebabkan hypovolemia
2.    BB merupakan indeks pengukuran keseimbangan cairan.
3.    Perhitungan intake & output untuk mengukur keseimbangan resusitasi.
4.    Pemberian cairan IV untuk memperbaiki kekurangan ciran.
5.    Untuk mengetahui lebih akurat kehilangan cairan dan elektrolit.
3.
Tupan :
Mobilitas fisik tidak dibantu

Tupen :
Dalam waktu 2 x 24 terjadi peningkatan mobilitas fisik dengan kriteria :
d. Klien mengatakan pergerakan mulai tidak kaku
e.  Mampu melakukan pergerakan minimal
1.    Kaji kemampuan klien dalam perawatan diri.
2.    Konsultasikan penggunaan alat bantu.
3.    Motivasi klien untuk melakukan mobilisasi.
4.    Berikan reinforcement positif pada setiap keberhasilan klien.
5.    Kaji ROM dan kekuatan otot.

6.    Pertahankan area luka dalam posisi fungsi fisiologis.
7.    Jelaskan pentingnya mobilisasi.
1.   Meningkatkan kemandirian klien
2.   Meningkatkan perawatan diri
3.   Meningkatkan kemandirian
4.   Meningkatkan rasa percaya diri

5.   Mengetahui keberhasilan proses perawatan
6.   mencegah kontraktur


7.   meningkatkan pengetahuan dan motivasi klien
4.
Tupan :
Kondisi kulit membaik
Tupen :
Dalam waktu 2 x 24 jam kondisi luka membaik dengan kriteria :
f.   tumbuh jaringan baru
1.    Kaji keadaan luka




2.    Kolaborasi pemberian cairan adekuat
3.    Kolaborasi pemberian obat topical

4.    Rawat luka bakar
1.    Dapat mengetahui kulit yang terinfeksi kemerahan/ ada abrasi dan mengidentifikasi timbulnya infeksi
2.    Mempertahankan kelembaban kulit
3.    Mempercepat pertumbuhan jaringan baru.
4.    Mencegah kerusakan kulit yang lbeih dalam.
5.
Tupan :
Infeksi tidak terjadi

Tupen :
Dalam waktu  2 x 24 jam tidak tampak tanda-tanda infeksi
1.    Kaji tanda-tanda infeksi.

2.    Lakukan perawatan luka.

3.    Gunakan teknik steril dalam perawatan luka.

4.    Ajarkan kepada klien dan keluarga apabila telah pulang.
5.    Kolaborasi pemberian antibiotic.
1.   Mengetahui perkembangan luka .
2.   Mempercepat penyembuhan luka.
3.   Mencegah terjadinya infeksi.

4.   Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga.
5.   Mencegah terjadinya infeksi.


D.    Implementasi Keperawatan
No
DX
Jam
Implementasi
Evaluasi
1.
09.00






09.15



09.35

09.45



10.00

1.  Mengobservasi tanda-tanda vital dengan mengukur TPRS
Hasil : KU : sakit berat
T : 110/70 mmHg
P : 80 x/mnt
R : 20 x/mnt
S : 36 ºC
2.  Kaji skala, lokasi dan penyebaran nyeri
Hasil : Skala 5, penyebaran nyeri tidak ada
3.  Atur posisi klien
Hasil : Posisi klien duduk
4.  Mengajarkan klien untuk melakukan teknik relaksasi
Hasil : Klien melakukan Tarik nafas dalam
5.  Menciptakan lingkungan nyaman
Hasil : Klien di tempatkan di ruang isolasi dan ditunggu oleh keluarga
S : Klien mengatakan nyeri saat bergerak
O : Luka bakar di tangan, wajah dan kaki, klien meringis saat bergerak, skala 5.
A : Masalah Belum Teratasi
P : Obs. TTV dan KU, kaji skala nyeri, atur posisi, ajarkan teknik relaksasi, ciptakan lingkungan yang nyaman, kolaborasi pemb. analgetik
2.
10.35


10.45

11.00

11.15

1.   Kaji terjadinya hypovolemia tiap 1 jam.
Hasil : klien stabil
2.   Ukur BB
Klien mengetahui berat badannya
3.   Monitor intake dan output
Hasil : Cairan seimbang
4.   Berikan cairan IV sesuai advice
Hasil : RL 50 tpm
S : Klien mengatakan minum air mineral 2 botol setiap hari (3000 cc)
O : Terapi RL 50 tpm
A : Masalah belum teratasi
P : Kaji resiko syok hypovolemia, monitor BB, monitor intake dan output, kolaborasi pem. Lab rutin
3.
11.25



11.30



11.35

11.45


12.00


12.15



1.   Mengkaji kemampuan klien dalam melakukan perawatan diri
Hasil : Ganti baju dan menyisir rambut dibantu keluarga
2.   Mendorong klien untuk melakukan mobilisasi
Hasil : Klien masih ketakutan untuk melakukan mobilisasi
3.   Memberikan reinforcement positif
Hasil : Klien merasa senang
4.   Mengkaji ROM dan kekuatan otot
Hasil : Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah adalah 5.
5.   Mempertahankan pada posisi fisiologis
Hasil : Klien merasa nyaman
6.   Menjelaskan tujuan dan manfaat mobilisasi.
Hasil : Klien mengatakan mengerti ttg  apa yang dibicarakan.
S : Klien mengatakan nyeri untuk beraktivitas
O : Luka masih basah, rambut tidak rapi
A : Masalah belum teratasi
P : Kaji kemandirian klien dalam perawatan diri, motivasi untuk mobilisasi, pertahankan posisi senyaman mungkin
4.
12.35



12.45




1.   Mengkaji keadaan dan kedalaman luka
Hasil : luka mulai mongering sebagian
2.   Memberikan obat topical pada jam 10 WIB
Hasil : obat dioleskan pada seluruh permukaan luka
S : Klien mengatakan nyeri dan perih pada daerah luka
O : Terdapat luka yang masih basah
A : Masalah belum teratasi
P : Kaji keadaan dan kedalaman luka, lakukan perawatan luka, kolaborasi pemberian obat topikal
5.
13.00


13.15


13.20



13.25




13.30
1.    Mengkaji tanda-tanda infeksi
Hasil : jumlah leukosi meningkat (10.800 mm3)
2.    Mengkaji keadaan kulit
Hasil : masih terdapat luka yang basah
3.    Melakukan perawatan luka dengan teknik steril
Hasil : luka diberi obat topical dan balutan diganti
4.    Mengajarkan teknik perawatan luka pada keluarga dan klien
Hasil : klien dan keluarga memperhatikan cara melakukan perawatan luka
5.    Memberikan therapy ceftriaxone 1 gr
Hasil : therapy telah diberikan
S : Klien mengatakan lukanya ada yang basah da nada yang kering
O : Sebagian besar luka berwarna merah muda
A : Masalah belum teratasi
P : Kaji tanda-tanda infeksi, kaji keadaan kulit, lakukan perawatan luka






E.     Catatan Perkembangan
Hari/tanggal
Dx
Perkembangan
Paraf
Senin
18-04-2017















































I









II









III








IV











V

S   :   -      Klien mengeluh nyeri pada luka bakar
O :   -      TD : 140/100 mmHg,  N : 88 x/menit, R : 24 x/menit, S : 36,8 0C, skala nyeri masih 3 dari 5
A :   -      masalah belum teratasi
P   :   -      Observasi tanda-tanda vital
1.    Kaji skala nyeri
2.    Posisikan klien senyaman mungkin
3.    Kolaborasi pemberian analgetik

S   :   -      Klien mengatakan rasa kehausan masih dirasakan
O :   -      Klien tampak lemah, Inf RL 50 tpm
A :   -      masalah belum teratasi
P   :   -      Kaji tanda-tanda vital
1.    Kaji tanda-tanda dehidrasi
2.    Bantu dalam perbaikan intake cairan
3.    Bimbing klien banyak minum
4.    Kolaborasi dalam pemeriksaan lab

S   :   -      Klien kaku untuk bergerak
O :   -      klien terbaring lemas di tempat tidur
A :   -      masalah belum teratasi
P   :   -      kaji kemampuan klien dalam mobilisasi
1.    Motivasi dalam melakukan gerakan
2.    Libatkan keluarga dalam perawatan klien
3.    Kaji ROM dan kekuatan otot

S   :   -      Klien dan keluarga mengatakan mengerti masih terdapat luka yang basah
O :   -      terdapat luka yang masih basah dan mulai mengering
A :   -      Masalah belum teratasi
P   :   -      kaji keadaan dan kedalaman luka
1.    Berikan intake cairan adekuat
2.    Lakukan perawatan luka
3.    Kolaborasi pemberian obat topical
4.    Ajarkan keluarga dalam melakukan perawatan luka

S   :   -      keluarga mengatakan lukanya masih basah
O :   -      Peningkatan jumlah leukosit 11.300 mm3
A :   -      masalah belum teratasi
P   :   -      Kaji tanda-tanda vital
1.    Rawat Luka
2.    Kolaborasi pemberian antibiotic
3.    Kaji tanda-tanda infeksi
ttd
Selasa
19-04-2017














































I










II








III










IV










V
S   :   -      Klien masih merasakan nyeri pada luka bakar
O :   -      TD : 140/90 mmHg,  N : 88 x/menit, R : 24 x/menit, S : 37,8 0C, skala nyeri masih 3 dari 5
A :   -      masalah belum teratasi
P   :   -      Observasi tanda-tanda vital
1.    Kaji skala nyeri
2.    Posisikan klien senyaman mungkin
3.    Kolaborasi pemberian analgetik

S   :   -      Klien rasa kehausan berkurang
O :   -      Klien tampak lemah, Inf RL 50 tpm
A :   -      masalah teratasi sebagian
P   :   -      Kaji tanda-tanda vital
1.    Kaji tanda-tanda dehidrasi
2.    Bantu dalam perbaikan intake cairan
3.    Bimbing klien banyak minum
4.    Kolaborasi dalam pemeriksaan lab

S   :   -      Klien masih merasa kaku untuk bergerak
O :   -      klien terbaring di tempat tidur
A :   -      masalah belum teratasi
P   :   -      kaji kemampuan klien dalam mobilisasi
1.    Motivasi dalam melakukan gerakan
2.    Libatkan keluarga dalam perawatan klien
3.    Kaji ROM dan kekuatan otot



S   :   -      keluarga mengatakan masih terdapat luka yang basah
O :   -      sebagian luka tampak mengering
A :   -      Masalah teratasi sebagian
P   :   -      kaji keadaan dan kedalaman luka
1.    Berikan intake cairan adekuat
2.    Lakukan perawatan luka
3.    Kolaborasi pemberian obat topical
4.    Ajarkan keluarga dalam melakukan perawatan luka

S   :   -      Klien mengatakan lukanya masih basah
O :   -      Peningkatan jumlah leukosit 11.500 mm3
A :   -      masalah belum teratasi
P   :   -      Kaji tanda-tanda vital
1.    Rawat Luka
2.    Kolaborasi pemberian antibiotic
3.    Kaji tanda-tanda infeksi
ttd



No comments:

Post a Comment

MAKALAHKU

MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN

Tugas Individu MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN Oleh ASRIANI 213095 2006 SEKOLAH TINGGI ILMU P...