BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kajian ilmiah
tentang ilmu keperawatan merupakan suatau keharusan bagi para perawat Indonesia
saat ini. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa belum terdapat kejelasan yang
secara empiris dapat diterima secara ilmiah oleh masyarakat non-keperawatan.
Realitas suatu ilmu, dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: proses, produk, dan
paradigma etis. Proses merupakan suatu kegiatan untuk memahami alam semesta dan
isinya didasarkan pada tuntutan metode keilmuan (rasionalistis dan objektif);
produk adalah segala proses keilmuan harus menjadi milik umum dan selalu
terbuka untuk dikaji oleh orang lain; sedangkan paradigma etis artinya ilmu
harus mengandung nilai-nilai moral dan etika yang tidak bertentangan dengan
nilai-nilai moral yang ada di masyarakat.
Pada bab ini
penulis hanya akan memfokuskan pada kajian ilmiah ilmu keperawatan, dengan
penekanan pembahasan pada berpikir logis dan ilmiah. Berpikir logis adalah berpikir
lurus dan teratur terhadap suatu hal yang diyakini dari suatu objek atau
fenomena. Yaitu suatu pokok permasalahan yang dikaji untuk membedakan tentang
benar dan salah. Sedangkan berpikir ilmiah adalah cara berpikir yang didasarkan
pada pendekatan ilmiah, yaitu melalui pendekatan metode ilmiah yang merupakan
ilmu yang mempelajari tentang prosedur untuk mendapatkan ilmu. Metode ilmiah
tentang mempelajari cara identifikasi masalah, tujuan, hipotesis, metode, hasil
dan kesimpulan yang berdasar atas kaidah ilmiah.
Riset atau penelitian adalah proses
pencarian kebenaran yang belum terungkap secara sistematis meliputi pengumpulan
dan analisis informasi atau data. Sedangkan riset keperawatan adalah proses
pencarian kebenaran secara sistematis yang didesain untuk meningkatkan
pemahaman kita tentang isu-isu yang terkait dengan keperawatan, antara lain:
praktik keperawatan, pendidikan keperawatan, dan administrasi keperawatan.
Riset
keperawatan sangat penting untuk pengembangan praktik keperawatan. Penemuan yang dihasilkan,
yang kemudian diaplikasikan dalam tindakan keperawatan, baik di rumah sakit,
puskesmas, maupun di pelayanan kesehatan yang lain, tentu sudah dilakukan
kajian ilmiah melalui riset keperawatan. Akan tetapi, dalam perjalanannya,
riset keperawatan menemui hambatan, baik yang bersifat internal (tidak adanya
motivasi dalam diri perawat) maupun yang bersifat eksternal (belum dikuasainya
keilmuan mengenai riset keperawatan).
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian Riset keperawatan?
2.
Apa
saja peran perawat dalam riset keperawtan?
3.
Apa
manfaat riset keperawatan?
4.
Apa saja tujuan riset keperawatan?
5.
apa
saja pemrmasalahan / hambatan dalam riset keperawatan?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Mampu
memahami pengertian Riset keperawatan.
2.
Mampu
memahami peran perawat dalam riset keperawtan.
3.
Mampu
menjaskan manfaat riset keperawatan.
4.
Mampu
menjelaskan tujuan riset keperawatan.
5.
Mampu
menyebukan apa saja permasalahan / hambatan dalam riset keperawatan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Penelitian Keperawatan
Riset keperawatan dilakukan untuk menjawab pertanyaan
atau menemukan solusi masalah yang ada pada bidang khusus yang disebut
keperawatan-yaitu, "diagnosis dan penanganan respons manusia terhadap
masalah kesehatan aktual atau potensial". (Dempsey, 2002)
Penelitian keperawatan (nursing research) dibangun dari dua
kata yaitu penelitian (research) dan keperawatan (nursing).Kata atau istilah
penelitian disini merupakan terjemahan dari reseach, dalam bahasa
inggris.Banyak ahli atau pengarang mengindonesiakan kata research menjadi
riset. Kata” penelitian” dan “research” mempunyai makna yang sama dan selalu
sama dipertukarkan. (Denim, 2003)
Riset keperawatan merupakan suatu karya dalam bidang keperawatan yang
ditulis berdasarkan kenyataan ilmiah, diperoleh sebagai hasil penelitian
kepustakaan maupun penelitian lapangan (klinik dan laboratorium). Riset
keperawatan ini membahas suatu masalah yang timbul berdasarkan teori-teori
ilmiah dan kenyataan obyektif sehingga dapat di buat suatu analisis, diolah,
menghasilkan suatu kesimpulan yang benar untuk menjawab masalah yang sedang di
bahas.(Alimul Aziz.H, 2003).
Untuk melengkapi riset biomedis yang
terutama berfokus pada penyebab dan pengobatan penyakit, riset keperawatan
menguji "proses biologis, biomedis dan perilaku yang mendasari kesehatan
dan lingkungan tempat pemberian perawatan kesehatan". Riset keperawatan
dilakukan untuk mengembangkan rangka pengetahuan ilmiah yang terorganisasi dan
unik pada keperawatan. (Dempsey, 2002)
Riset keperawatan mengembangkan
pengetahuan mengenai kesehatan dan peningkatan kesehatan sepanjang rentang
kehidupan, perawatan seseorang yang mengalami masalah kesehatan dan
ketidakmampuan/kecacatan, dan tindakan keperawatan untuk meningkatkan
kemampuan individu dalam merespons secara efektif masalah kesehatan aktual
atau potensialnya.. Riset yang dilakukan oleh perawat mencakup berbagai jenis
studi guna mendapatkan intervensi klinis untuk membantu mereka yang
membutuhkan asuhan keperawatan. Kompleksitas riset keperawatan dan cakupannya
yang luas sering kali memerlukan sokongan dari beberapa disiplin ilmu. Dengan
demikian, riset keperawatan melintasi garis riset tradisional dan membentuk
metodenya dari beberapa bidang. (Dempsey, 2002)
Riset keperawatan adalah suatu
proses ilmiah yang memvalidasi pengetahuan yang ada dan menghasilkan
pengetahuan baru yang secara langsung mempengaruhi praktik keperawatan (Burns
dan Grove, 1995).
B. Peran
Perawat Dalam Penelitian Keperawatan
1. Peran sebagai perancang dan
penghasil riset
Adalahproses
identifikasi masalah yang memerlukan studi, kemudian merancang suatu projek yang
akan menjawab pertanyaan dalam penyelidikan. Merancang dan menghasilkan riset memerlukan
keterampilan yang mendasar,kuratifdan pragmatik dalam menentukan ketepatan dan keterkaitan
masalah untuk studi keperawatan.
Contoh:
seorang perawat bekerja pada unit bedah memeperhatikan bahwa klien yang
menantikan biopsy setelah didapatkan masa dalam payudara mengalami tingkat
kecemasan mendekati panik. Perawat berminat mempelajari pengaruh protocol relaksasi
progresif pada wanita-wanita ini.Perawat merancang suatu studi yang didasrkan pada masalah
yang diidentifikasi.Protocol dilaksanakan pada individu yang mau berpartisipasi
dalam studi.
2. Peran sebagai replikator
Proses
pengulangan suatu riset yang telah dilakukan disebut sebagai replikasi suatu
studi. Replikasi menyangkut pengulangan suatu studi dengan kondisi-kondisi yang
sama dan peserta risetyang
serupa dengan penyelidikan awal. Studi replikasi juga bisa menyangkut
penggunaan sempel,tempat waktu yang berbeda,tetapi sesungguhnya sama. Pengulangan studi
dalam kondisi yang berbeda dapat membuat riset dapat digeneralisasi dan
menepakan validasi hasil riset.
Contoh:
seorang perawat yang bekerja dalam unit maternitas membaca sebuah laporan riset
yag menggambarkan penggunan sentuhan terapeutik dapat meningkatkan relakasasi
dan menyebabkan tidur pada pasien
pascakoleksistektomi.Perawat berminat melakukan reflikasi studi dengan
menggunakan sekelompok ibu-ibu pasca sectio-cesarea.
3. Peran sebagai pengumpul data
Berpasrtisipasi
dalam riset sebagai soran pengumpul data berarti bahwa perawat membantu dalam
melaksanakan implementasi riset yang direncanakan oleh peneliti lain.
Contoh: seorang dokter melakukan
suatu riset untuk menentukan salah satu dari duatindakan yang pada kondisi
ortopdik yang lebih efektif. Demikian pula, seorang prawat peneliti yang
meneliti suatu rancangan prosedur baru untuk mengurangi insiden nyeri setelah
amputsi anggota badan bagian bawah.Perawat dapat diminta oleh perawat peneliti
atau peneliti dari disiplin kesehatan lainnya untuk berpartisipasi melaksnakan
protocol riset.
C. Manfaat
Penelitian Keperawatan
Perhatian utama dari para perawat
adalah menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi dan terbaru
kepada klien.Bagaimana peran perawat di lingkungan masyarakat terhadap fasilitas perawatan, atau salah
satu dari banyak sekali lingkungan praktik, harapan pokok adalah bahwa perawat
akan memberikan perawatan komprehensif dan akan terus menerus mencoba
menggabungkan pengetahuan sekarang ini ke dalam protocol taktik sehari – hari. Harapan konsumen terhadap hambatan biaya perawatan kesehatan
mengakibatkan tuntutan yang menantang.Perawat harus meningkatkan diri mereka sendiri untuk mencari strategi
perawatan yang lebih baik dan lebih efektif
dalam biaya, sementara
tidak membahayakan kebutuhan
pelayanan
kesehatan klien.
Riset keperawatan adalah kunci untuk
menyediakan pelayanan keperawatan yang tepat. Riset ini adalah proses yang
memungkinkan banyak pertanyaan muncul dalam praktik keperawatan sehari – hari
dapat di jawab. Riset juga memberikan data yang mencatat ke efektifan dan
kemanjuran asuhan keperawatan pasien yang di dasarkan pada informasi ini akan
menjamin bahwa pelayanan yang di berikan perawat dan cara penyampaian di dasarkan
pengetahuan keperawatan yang terus berkembang dan di perbaiki perawat yang
bergantung pada riset keperawatan dalam mengarahkan praktik dapat menjadi
percaya diri karena unsur penting dalam praktik keperawatan telah di peroleh.
Adapun manfaat lain dari Riset
keperawatan yaitu :
1. Memperkuat dasar-dasar keilmuan yang
nantinya akan menjadi landasan dalam kegiatan praktik klinik,pendidikandan
menejemen keperawatan
2. Peningkatan kualitas pelayanan
keperawata melelui pemanfaatan hasil penelitian ilmiah.
3. Menghasilkan metodologi keperawatan
sehari-hari .
4. Meningkatkan efisien dan
efektifitas pembiayaan pelayanan
keperawatan
5. Memahami fenomena secara profesional
sehingga dapat menyususn perencanaan, memprediksi hasilpengambilan keputusandan meningkatkan
perilaku sehat klien.
D. Tujuan
Penelitian Keperawatan
Tujuuan
penelitian diperoleh dari rumusan masalah penelitian yang telah ditetapkan
sebagai indikator terhadap hasil yang diharapkan. Tujuan dari penelitian
berguna untuk mengidentifikasi, menjelaskan, mempelajari, membuktikan,
mengkaji, memprediksi alternatif pemecahan masalah terhadap masalah penelitian.
Tujuan
penelitian harus jelas, ringkas, pernyataan yang deklaratif yang biasanya
dituliskan dalam bentuk kalimat aktif. Untuk suatu kejelasan tujuan, biasanya
difokuskan pada satu atau dua variabel dan mengidentifikasi apakah variabel
perlu dijabarkan lebih lanjut. Fokus tersebut bisa dalam bentuk identifikasi
hubungan atau asosiasi diantara variabel atau untuk menentukan perbedaan
diantara dua grup dengan variabel. Misalnya, tujuan penelitian ini adalah
untuk:
1. Untuk
mengidentifikasi karakteristik dari variabel X (identification)
2. Untuk
menjelaskan keberadaan variabel X (description)
3. Untuk
menentukan atau mengidentifikasi hubungan antara variabel X dan variabel Y (relational)
4. Untuk menetukan
perbedaan anatara grup 1 dan grup 2 sehubungan dengan variabel X (difference)
E.
Ciri-ciri
Penelitian
Ciri-ciri
sebuah penelitian adalah sebagai berikut:
1.
Penelitian
harus berkisar disekeliling masalah yang ingin dipecahkan
Penelitian hendaknya mencantumkan
batasan masalah, agar penelitian yang dikaji menjawab masalah yang sebenarnya
dituju dan tidak melebar ke hal yang lain yang bukan merupakan inti
permasalahan.
2.
Penelitian
harus mengandung unsur-unsur orisinilitas
Penelitian harus merupakan karya
sendiri. Apabila menggunakan ide orang lain, ide tersebut harus ditulis sesuai
aturan dan mencantumkan nama pembuatnya didaftar rujukan. Hal ini merupakan
kode etik pembuatan karya ilmiah. Apabila hal ini tidak dilakukan, maka penelitian
dan penulisannya dianggap tidak sah.
3.
Penelitian
harus didasarkan pada pandangan ingin tahu
Penelitian disusun karena adanya
suatu hal yang membuat rasa ingin tahu yang besar dan membutuhkan penyelesaian
malah-masalahnya.
4.
Penelitian
menemukan suatu generalisasi
Penelitian dilakukan untuk menjawab
masalah yang dikemukakan oleh penelitinya. Jawaban tentang masalah inilah yang
disebut dengan generalisasi.
5.
Penelitian
merupakan studi tentang sebab-akibat
6.
Penelitian
harus menggunakan pengukuran yang akurat
7.
Penelitian
harus menggunakan teknik yang secara sadar diketahui
F.
Komponen
Penelitian
Komponen
yang ada dalam sebuah penelitian antara lain:
1.
Judul
Penelitian
Judul harus ditulis dengan kata-kata
yang padat namun menggambarkan isi dari keseluruhan kegiatan penelitian, karena
judul merupakan kesan pertama bagi penilai. Maka dari itu hendaknya membuat
judul yang menarik namun berisi.
2.
Latar
Belakang
Latar belakang disusun berdasarkan
alasan peneliti mengambil judul dan masalah yang ada.
3.
Rumusan
Masalah
Menentukan masalah penelitian
merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam penelitian ilmiah, dan
menjadi pusat perhatian dalam penyusunan proposal penelitian.
4.
Hipotesis
(bukan merupakan keharusan)
Dalam berbagai penelitian khususnya
penelitian eksperimental perlu adanya hipotesis yang disusun berdasarkan teori
atau temuan terdahulu yang merupakan jawaban sementara atas masalah penelitian,
karena sifatnya hanya sementara maka kebenarannya masih perlu diuji dengan
suatu eksperimen.
5.
Tujuan
Penelitian
Perumusan tujuan penelitian ditulis
secara jelas dengan mengacu pada permasalahan yang telah dirumuskan. Pada
prinsipnya tujuan penelitian adalah untuk memperoleh jawaban terhadap
permasalahan yang telah dirumuskan melalui pendekatan yang dirumuskan dalam
metodologi.
6.
Tinjauan
Pustaka
Dalam tinjauan pustaka, peneliti
menjelaskan jawaban permasalahan berdasarkan penemuan-penemuan para ahli
terdahulu. Salah satu hal yang perlu mendapat tekanan di sini adalah
mengenai keterbaruan referensi, yang mana dalam penelitian diusahakan
selalu menggunakan jurnal ilmiah terbaru di bidangnya sebagai referensi
sehingga posisi permasalahan yang akan diajukan dalam proposal penelitian
adalah jelas, dan dapat digunakan untuk meyakinkan bahwa penelitian tersebut
penting untuk dilakukan.
7.
Metode
Penelitian
Ketepatan,
keterbaruan dan inovasi metode yang digunakan sangat penting
dalam proses penelitian karena dengan metode yang tepat akan menghasilkan
suatu jawaban masalah yang tepat pula.
8.
Hasil
Penelitian dan Pembahasan
Pada bagian ini penulis menerangkan
observasi yang penting secara logis dan kronologis (sesuai urutan waktu).
Hasil penelitian diekspresikan dalam bentuk yang mudah dimengerti misalnya
dalam bentuk foto, tabel, bagan, gambar atau grafik. Hasil biasanya ditempatkan
sedekat-dekatnya dengan pembahasan, agar pembaca lebih mudah mengikuti uraian.
Pembahasan tentang hasil yang diperoleh berupa penjelasan teoretik secara
kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik. Selain itu, sebaiknya hasil
penelitian juga dibandingkan dengan hasil penelitian sejenis yang sudah
dilaksanakan lebih dahulu.
Pembahasan merupakan tempat penulis
mengungkapkan argumen secara logis dalam menganalisis hasil. Bagian pembahasan
bisa dipisahkan dengan bab hasil penelitian apabila uraiannya cukup panjang dan
luas. Dalam pembahasan diutarakan temuan baru, orisinalitas dan arti penting
dari penelitian.
9.
Kesimpulan
dan Saran
a. Kesimpulan merupakan pernyataan
singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk
membuktikan kebenaran hipotesis.
b. Saran dibuat berdasarkan pengalaman
dan pertimbangan penulis, dan ditujukan kepada para peneliti dalam bidang yang
sejenis, yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang sudah
diselesaikan. Saran tidak merupakan keharusan.
G. Permasalahan
dan Hambatan Dalam Riset Keperawatan
Adapun masalah yang dihadapi oleh
manusia atau peneliti,biasanya disebabkan oleh satu atau beberapa sumber,
demikian juga di bidang keperawatan. Maslah-masalah penelitian keperawatan dan
dari manapun sumbernya dapat diidentifikasi dengan berbagai cara. Dari manakah
sumber masalah itu didapat?Secara sederhana masalah penelitian keperawatan
bersumber dari dalam diri peneliti dan dari luar dirinya. Turney dan Noble
mengemukakan bahwa ada 5 sumber masalah penelitian empiris,termasuk masalah
penelitian keperawatan, yaitu:
1. Pengelaman pribadi
Banyak masalah yang diselidiki dalam
bidang keperawatan diperoleh
dari pengalaman harianpeneliti, baik pengalaman pribadinya sendiri maupun dalam pengalaman pribadi
dalam menjalankan praktik kerja keperawatanatau pengalaman yang diperolehnya
melalui pengalaman terhadap tatanan keperawatan tertentu. Pengalaman pribadi
dapat berupa pengalaman kekinian,atau masa lampau.
2. Keterangan yang diperoleh secara
kebetulan
Berdasarkan informasi yang diperoleh
secara tidak sengaja itu, peneliti dapat merumuskan penelitian dengan
latarbelakang dan tujuan, serta hasil akhir yang diharapkan.Dimanapun, darimanapundan kapanpun peneliti
berpeluang memperoleh keterangan
penting dan
menarik untuk dijadikan fokus penelitian, sesungguhnya dia tidak sengaja “menyiapkan diri” untuk mencari informasi
atau keterangan
tertentu.
3. Kerja dan kontrak profesional
Permasalahan yang diperoleh mealui
kerja dan kontak profesional biasanya paling cocok untuk keperluan menyusun
rancangan penelitian kebijakan untuk memecahkan masalah keperawatan.
4. Pengujian dan pengembangan teori
Tujuan penelitian antara lain
dimaksudkan untuk melahirkan teori-teori baru mengenai perilaku keperawatan.
Sebaliknya teori-teori mengenai
keperawatan dan perilaku keperawatan dapat dijadikan acuan dasar untuk
merumuskan masalah penelitian.Masalah yang bersumber dari pengujian dan pengembangan teori ini sering
kali dilakukan melalui penelitian replikatif. Dalam penelitian replikatif atau
replikasiseorang peneliti menggunakan rancangan penelitian sebelumnya (biasanya
penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain) persis samanamun berbeda responden, waktu dan
tempat penelitian.
5. Analisis literature profesional dan hasil-hasil penelitian sebelumnya.
Masalah penelitian keperawatan
banyak diperoleh melalui penelaahan terhadap literature dan laporan atau jurnal
hasil penelitian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penelitian / Riset keperawatan
adalah penerapan penyelidikan secara ilmiah terhadap fenomena mengenai
perhatian keperawatan klien, individu, keluarga, masyarakat dan pengalaman
kesehatan.
2. Riset keperawatan juga merupakan kunci untuk menyediakan pelayanan
keperawatan yang tepat. Riset di sini adalah merupakan proses yang memungkinkan banyak
pertanyaan muncul dalam praktik keperawatan sehari-hari agar dapat di jawab dan di ambil
suatu kesimpulan.
B. Saran
1.
Diharapkan
kepada pembaca untuk memberikan kritik/saran demi kesempurnaan makalah ini.
2.
Diharapkan
kepada pembaca untuk membaca buku atau referensi lain yang berkaitan dengan
Riset Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Alimul H,
Aziz. (2003).
Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan
Ilmiah. Jakarta: Salemba Medica
Dempsey.
(2002). Riset Keperawatan : Buku Ajar dan Latihan. Jakarta : EGC.
Denim,Sudarwan, (2003). Riset Keperawatan. EGC,Jakarta
Nursalam, (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Salemba Medika. Jakarta
Dadang,
2013. Makalah Riset Keperawatan. http://dadangdot.blogspot.co.id. Diunggah 16 Desember 2015.
Setiadi, (2007). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta; Graha Ilmu, 2007
Setiadi, (2007). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta; Graha Ilmu, 2007
Riyadi, 2012. Riset keperawatan. http://riyadialkatiry.blogspot.co.id
Diunggah 16 Desember 2015.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah
SWT Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh
kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Penelitian Keperawatan yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Hakekat Penelitian Keperawatan. Walaupun
makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas
bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing penyusun
agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk
saran dan kritiknya. Terima kasih.
Watampone, 16 Desember
2015
Penyusun
|
MAKALAH
HAKEKAT PENELITIAN KEPERAWATAN

OLEH :
NAMA : SRI SUSANTO
NIM : BT 13 01 089
KELAS : III C
AKADEMI
KEPERAWATAN BATARI TOJA
W A T A
M P O N E
|
2015/2016
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR
ISI............................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang..................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah................................................................ 2
C. Tujuan
Penulisan.................................................................. 2
BAB
II. PEMBAHASAN
B.
Peran
Perawat Dalam Penelitian Keperawatan.................... 4
C.
Manfaat
Penelitian Keperawatan......................................... 5
D.
Tujuan
Penelitian Keperawatan.......................................... 6
E.
Ciri-ciri Penelitian................................................................ 7
F.
Komponen Penelitian........................................................... 8
G.
Permasalahan
dan Hambatan Dalam Riset Keperawatan.... 10
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................... 12
B. Saran.................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
|
No comments:
Post a Comment