Tuesday, 23 January 2018

MAKALAH ANC



 
                                                                                                                                                                  BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Dalam SDKI 2012, ibu yang melahirkan anak hidup dalam lima tahun sebelum survei ditanya beberapa pertanyaan tentang perawatan kesehatan ibu dan anak. Untuk perawatan ibu hamil, pewawancara diinstruksikan untuk mencatat semua jawaban responden kalau dilaporkan lebih dari satu sumber pelayanan. 96 persen dari kelahiran terakhir dalam lima tahun sebelum survei, mendapatkan pemeriksaan kehamilan dari petugas medis terlatih. Ibu umur 20-34 tahun cenderung menerima pemeriksaan kehamilan dari tenaga profesional kesehatan lebih baik dibandingkan ibu umur lebih muda maupun ibu umur lebih tua. Cakupan pemeriksaan kehamilan lebih tinggi di daerah perkotaan dibanding perdesaan (masing-masing 98 persen dan 93 persen). Cakupan pemeriksaan kehamilan membaik dengan bertambah tingginya tingkat pendidikan, 64 persen untuk ibu tanpa pendidikan, menjadi 99 persen untuk ibu dengan pendidikan menengah atau lebih.
Cakupan kunjungan ibu  hamil K4 di Indonesia tahun 2012 sebesar 87,37% yang berarti belum mencapai target renstra 2012 yang sebesar 90%. Dari 33 Provinsi di Indonesia, hanya 12 provinsi di antaranya (36,4%) yang telah mencapai target tersebut termasuk Provinsi Sulawesi Selatan dengan cakupan kunjungan ibu hamil K4 sebesar 92,07%. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 tertinggi yaitu DKI Jakarta (95,62%) dan terendah Papua (23,33%).
Pada dasarnya pelayanan antenatal bertujuan untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu dan janinnya dengan jalan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi sedini mungkin faktor-faktor penyulit atau komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, dan mempersiapkan persalinan yang aman, serta memberikan pendidikan kepada ibu hamil. Seperti yang ditujukan dari berbagai penelitian, agar dapatefektif dalam peningkatan keselamatan ibu hamil dam janinnya, maka pelayanan antenatal yang diberikan haruslah difokuskan pada intervensi yang telah terbukti bermanfaat mengurangi angka kesakitan dan kematian.           
Pelayanan antenatal penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan normal dan tetap demikian seharusnya, agar ibu hamil dapat melalui kehamilannya dengan sehat dan selamat. Diperkirakan sekitar15%-20% dari seluruh ibu hamil akan mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi obstetrik, yang dapat membahayakan kehidupan ibu maupun janinnya bila tidak ditangani dengan memadai. Untuk itu juga perlu dilakukan analisis risiko bersma ibu hamil dan keluarganya dalam menghadapi dan mempersiapkan persalinan aman.
Dari uraian di atas Penulis akan memaparkan dalam makalah yang berjudul “ Pemeriksaan kehamilan (ANC)

B.       Rumusan  Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah dalam penulisan ini
1.         Apa saja yang dimaksud dengan Pengertian ANC?
2.         Apakah Tujuan Antenatal Care?
3.         bagaimanakan seharusnya Jadwal Antenatal care?
4.         bagaimana system Pelayanan Standar Antenatal Care?
5.         Bagaimana Kunjungan ibu hamil ?
6.        Apa saja Keuntungan Antenatal Care?
7.         Apa sajakah pemeriksaan Penunjang yang dilakukan?

C.      Tujuan penelitian
1.         Untuk mengetahui Pengertian ANC
2.         Untuk mengetahui Tujuan Antenatal Care
3.         Untuk memahami Jadwal Antenatal care
4.         Untuk mengetahui  system Pelayanan Standar Antenatal Care
5.         Untuk mengetahui Kunjungan ibu hamil
6.         Untuk mengetahui  Keuntungan Antenatal Care
7.         Untuk mengethui  pemeriksaan Penunjang yang dilakukan











 
                                                                           BAB II
PEMBAHASAN

A.          Pengertian
1.      Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 2010).
2.      Pelayanan antenatal adalah merupakan pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif care untuk mencegah terjadinya masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin.  (Depkes, 2007).

B.        Tujuan Antenatal Care
1.      Tujuan Utama asuhan Antenatal adalah
a.          Memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya, dan juga menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan, dengan cara Membina hubungan saling percaya dengan ibu.
b.         Mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa.
c.          Mempersiapkan kelahiran.
d.         Memberikan pendidikan. (Hani Ummi, 2010)
2.      Tujuan khusus
a.          Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
b.         Meningkatkan dan memperhatikan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.
c.          Mengamati secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil.
d.         Mempersiapkan pesalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
e.          Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI esklusif
f.          Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi  agar dapat tumbuh kembang secara optimal (Hani Ummi, 2010)
Sedangkan tujuan Asuhan Antenatal Depkes, 2007 dalam Pedoman Pelayanan Antenatal  adalah:
a.         Mamantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
b.         Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.
c.         Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan atau pembedahan.
d.        Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e.         Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan dengan normal dan pemberian ASI eksklusif.
f.          Mempersiapkan   peran   ibu   dan   keluarga  dalam  menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal. (Depkes, 2007).

C.          Jadwal Antenatal care
Dengan memperhatikan tujuan pengawasan antenatal dijadwalkan pemeriksaan sebagai berikut:
1.      Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
2.      Pemeriksaan ulang
a.       Setiap bulan sampai umur kehamilan 6-7 bulan.
b.      Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan.
c.       Setiap minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi persalinan.
3.      Pemeriksaan khusus jika terdapat keluhan-keluhan tertentu.
Menurut Sarwono (2006) setiap ibu hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan secara periode Antenatal :
1.      Satu kali kunjungan pada trimester pertama (sebelum 14 minggu)
2.      Satu kali kunungan pada trimester kedua (antara 14-28 minggu)
3.      Dua  kali  kunjungan  pada  trimester ketiga (antara 28 - 36 sesudah
minggu ke 36).
Menurut Manuaba (2010) jadwal antenatal Care adalah sebagai berikut:
1.         Trimester I dan II
a.       Setiap bulan sekali
b.      Diambil data tentang laboratorium
c.       Pemeriksaan ultrasonografi
d.      Nasehat diet tentang empat sehat lima sempurna, tambahan protein ½ gr/kg= 1 telur/hari.
e.       Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan, komplikasi kehamilan.
f.       Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari terjadinya komplikasi kehamilan dan imunisasi tetanus.
2.         Trimester III
a.       Setiap dua minggu sekali, sampai ada tanda kelahiran
b.      Evaluasi data laboraturium untuk melihat hasil pengobatan
c.       Diet 4 sehat 5 sempurna
d.      Pemeriksaan ultrasonografi
e.       Imunisasi tetanus II
f.       Observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi hamil trimester ketiga
g.      Rencana pengobatan
h.      Nasehat   tentang   tanda-tanda   inpartu, kemana  harus  datang untuk melahirkan.
Jadwal kunjungan ANC dapat dilihat pada table dibawah ini :
Tabel.2.1. Kunjungan Pemeriksaan Antenatal
Trimester
Jumlah kunjungan minimal
Waktu kkunjungan yang dianjurkan
I
1 x
Sebelum minggu ke 16
II
1 x
Antara minggu ke 24-28
III
2 x
Antara minggu 30-32
Antara minggu 36-38
Sumber : Kemenkes 2013.

D.          Pelayanan Standar Antenatal Care
Pelayanan atau standar minimal selama hamil termasuk “7T” yaitu:
(1)            Timbang berat badan
(2)            Ukur Tekanan darah
(3)            Ukur Tinggi fundus uteri
(4)            Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) lengkap
(5)            Pemberian Tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan
(6)            Tes terhadap penyakit menular seksual, HIV/AIDS dan Malaria
(7)            Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (Depkes, 2007)

E.           Kunjungan ibu hamil
Kunjungan   ibu   hamil   adalah   kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan baik diposyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak  memberikan  pelayanan   Ante   Natal  Care (ANC) sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes RI, 2007).
1.         Kunjungan ibu hamil Kl
Kunjungan baru ibu hamil K1 adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa kehamilan.
2.         Kunjungan ulang
Kunjungan   ulang   adalah   kontak  ibu  hamil dengan tenaga kesehatan yang kedua dan seterusnya, untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar selama satu periode kehamilan berlangsung.
3.         K4
K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke empat atau lebih untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan dengan syarat:
a.       Satu kali dalam trimester pertama (sebelum 14 minggu).
b.      Satu kali dalam trimester kedua (antara minggu 14-28)
c.       Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan setelah minggu ke 36).
d.      Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu.

F.           Keuntungan Antenatal Care
Keuntungan Antenatal Care sangat besar karena dapat mengetahui berbagai risiko dan berbagai komplikasi hamil. Sehingga ibu dapat diarahkan untuk melakukan rujukan ke rumah sakit. Untuk evaluasi keadaan dan kemajuan inpartu dipergunakan patograf WHO, sehingga pada saat mencapai garis waspada penderita sudah dirujuk ke rumah sakit (Manuaba, 2010).
Selain itu kelainan-kelainan yang mungkin akan timbul pada kehamilan tersebut lekas diketahui dan segera dapat diatasi, sebelum berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan tersebut. Tempat pemeriksaan Antenatal. Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya pada dokter ahli kebidanan, dokter umum, bidan, perawat, bidan dan dukun terlatih. Dalam satu komunitas seperti Indonesia ada pusat-pusat kesehatan Puskesmas dan KIA-nya dimana seorang ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya.
Menurut Rukiyah (2010), keuntungan skrining ANC untuk menilai factor risiko kehamilan adalah:
1.            Memungkinkan untuk mengidentifiksi masalah potensial selama kehamilan
2.            Evaluasi kebutuhan konseling untuk kehamilan
3.            Mengurangi ketakutan terhadap masalah dan prosedur yang mungkin dibutuhkan
4.            Membantu   untuk   membangun   komunikasi   dan   rasa    percaya terhadap pelayanan yang dilakukan di awal kunjungan
5.            Memungkinkan mengubah diagnose melalui proses monitoring kehamilan   yaitu   kesejahteraan fisik, psikologi dan emosional ibu dan janin
6.            Melakukan rujukan ke tenaga professional sesuai masalah dan komplikasi
7.            Memungkinkan rujukan pasangan untuk konsleing genetika

G.       Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk ibu hamil meliputi pemeriksaan laboratorium (rutin maupun sesuai indikasi) dan pemeriksaan ultrasonografi.
1.            Lakukan pemeriksaan laboratorium rutin (untuk semua ibu hamil) pada kunjungan pertama
a.          Kadar hemoglobin
b.          Golongan darah ABO dan rhesus
c.           Tes HIV: ditawarkan pada ibu hamil di daerah epidemi meluas dan terkonsentrasi,sedangkan di daerah epidemi rendah tes HIV ditawarkan pada ibu hamil dengan IMS dan TB
d.          Rapid  test  atau  apusan  darah  tebal  dan  tipis untuk malaria: untuk ibu yang tinggal di atau memiliki riwayat bepergian kedaerah endemik malaria dalam 2 minggu terakhir
2.            Lakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi:
a.          Urinalisis   (terutama  protein  urin  pada  trimester  kedua  dan ketiga) jika terdapat hipertensi.
b.         Kadar hemoglobin pada trimester ketiga terutama jika dicurigai anemia
c.          Pemeriksaan sputum bakteri tahan asam (BTA): untuk ibu dengan riwayat defisiensi imun, batuk > 2 minggu atau LILA <23,5 cm
d.         Tes sifilis
e.          Gula darah puasa (lihat bab 5.14 untuk keterangan lebih lengkap mengenai waktu dan langkah pemeriksaan)
3.            Lakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).
a.          Pemeriksaan USG direkomendasikan:
1.         Pada awal kehamilan untuk menentukan usia gestasi, viabilitas janin, letak dan jumlah janin, serta deteksi abnormalitas janin yang berat
2.         Pada usia kehamilan sekitar 20 minggu untuk deteksi anomali janin
3.         Pada trimester ketiga untuk perencanaan persalinan
b.         Lakukan rujukan untuk pemeriksaan USG jika alat atau tenaga kesehatan tidak tersedia (Kemenkes, 2013).











 
                                                                           BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Pelayanan antenatal adalah merupakan pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif care untuk mencegah terjadinya masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin, setiap ibu hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan secara periode Antenatal : Satu kali kunjungan pada trimester pertama (sebelum 14 minggu), Satu kali kunungan pada trimester kedua (antara 14-28 minggu), Dua  kali  kunjungan  pada  trimester ketiga (antara 28 - 36 sesudah minggu ke 36).

B.     Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan yang ada maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:
1.       Bagi Ibu
Untuk lebih menjaga selamatan ibu dan bayinya agar senantiasa untuk melakukan pemeriksaan ANC ditempat pelayanan kesehatan terdekat baik di BPS, Poskesdes ataupun Puskesmas.
2.       Bagi Instansi kesehatan
Agar lebih memperhatikan ibu-ibu hamil terutama di daerah terpencill dimana tingkat kematian ibu dan bayi masih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes, 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal. Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar. Jakarta

Hani Ummi dkk, 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika.


Kemenkes, 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas kesehatan Dasar dan Rujukan. Penerbitan edisi didukung oleh :UNFPA-Unicef-USAID.

Manuaba, IBG, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta: EGC 

Rukiyah, Ai Yeyeh, Dkk. 2010. Asuhan Kebidanan IV (Potologi Kebidanan). Jakarta: Trans Info Media

























No comments:

Post a Comment

MAKALAHKU

MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN

Tugas Individu MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN Oleh ASRIANI 213095 2006 SEKOLAH TINGGI ILMU P...