ORGAN GENETALIA INTERNA
DAN EKSTERNA

OLEH :
NAMA : RATNASARI
BT 13 02 132
I D
AKADEMI KEBIDANAN BATARI TOJA
W A T A M P O N E
2014
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke
Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyusun Makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “ORGAN GENETALIA INTERNA DAN EKSTERNA”.
Dalam penyusunan makalah ini,
penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari
berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari
Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Watampone, 10 April 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang......................................................................................1
B.
Rumusan Masalah.................................................................................3
C.
Tujuan...................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem
Genitalia..................................................................4
B.
Anatomi Sistem
Reproduksi Perempuan………………………...…...4
1.
Organ Genitalia Eksterna Wanita………………………….......4
2.
Organ Genitalia Interna Wanita………………….…………......6
C.
Organ Genetalia Pria…………………………………………..……11
1.
Organ Genetalia
Eksterna ………………………………..…...11
2.
Organ Genetalia
Interna …………………………..………......13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………….17
B.
Saran...................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Makhluk hidup memiliki ciri di antaranya dapat
berkembang biak, begitu juga dengan manusia. Manusia hanya mengalami reproduksi
secara kawin (seksual/generatif). Laki-laki dan perempuan memiliki sistem
reproduksi yang berbeda sesuai dengan fungsinya. Proses reproduksi pada
manusia membutuhkan sperma dan ovum. Sperma merupakan sel kelamin manusia yang
dihasilkan oleh laki-laki.Adapun Ovum merupakan sel kelamin manusia yang
dihasilkan oleh perempuan.
Organ genitalia laki-laki terdiri atas testis,
saluran pengeluaran, dan penis. Testis berfungsi sebagai penghasil sperma.
Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis. Testis berjumlah sepasang
dan terletak pada kantong yang disebut skortum. Saluran pengeluaran terdiri
atas epididimis, vas deferens, dan uretra. Epididimis merupakan saluran yang
berkelak-kelok, tempat pematangan dan penyimpanan sementara sperma. Dari
epididimis, sperma mengalir menuju penis melalui vas deferens dan uretra. Penis
merupakan alat kelamin luar pada laki-laki. Penis berfungsi untuk memasukkan
sperma pada saluran kelamin wanita. Penis juga merupakan muara dari saluran
kencing.
Organ genitalia pada wanita terdiri atas
ovarium, tuba Fallopi, uterus dan vagina. Ovarium terletak di bawah perut, dan
berfungsi sebagai tempat produksi ovum (Sel Telur). Tuba Fallopi (saluran telur
atau oviduk) berbentuk seperti pipa dan ujungnya berbentuk corong dengan
rumbai-rumbai. Rumbai ini berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan
ovarium. Uterus atau rahim merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya janin.
Vagina merupakan tempat keluarnya bayi saat dilahirkan.
Proses reproduksi pada manusia diawali dengan
pembentukan sel kelamin pada laki-laki dan perempuan. Pembentukan sel kelamin
pada laki-laki (sperma) disebut spermatogenesis. Spermatogenesis terjadi pada
testis. Pada testis terdapat sel induk sperma (spermatogonia) yang secara
berurutan akan membelah menjadi spermatosit primer, spermatosit sekunder,
spermatid, dan terbentuklah sperma. Seorang laki-laki dapat menghasilkan sperma
sepanjang hidupnya selama dia sehat. Setiap hari, sperma yang dihasilkan
sekitar 300 juta, namun hanya satu sperma saja yang dapat membuahi ovum. Pembentukan
sel kelamin (sel telur/ ovum) pada perempuan disebut oogenesis. Oogenesis
terjadi pada ovarium. Pada ovarium terdapat sel induk ovum (oogonium) yang
secara berurutan akan membelah menjadi oosit primer, oosit sekunder, ootid, dan
terbentuklah ovum. Ovum yang siap dibuahi akan keluar dari ovarium. Peristiwa
pelepasan ovum dari ovarium disebut ovulasi. Saat ovum tidak dibuahi, ovum akan
mati dan terjadi menstruasi. Siklus menstruasi pada perempuan umumnya memiliki
jarak 28 hari. Pembentukan ovum pada wanita terjadi pada umur antara sekitar 13
sampai 45 tahun.
Proses kehamilan akan terjadi jika ovum
dibuahi oleh sperma. Peristiwa pembuahan ovum oleh sperma disebut fertilisasi.
Fertilisasi terjadi pada tuba Fallopi. Sel telur yang telah dibuahi disebut
zigot. Zigot bergerak menuju rahim. Dalam perjalanannya menuju rahim, zigot
membelah berulang kali membentuk embrio. Selanjutnya, embrio akan menempel pada
dinding rahim. Embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim membentuk
janin. Janin akan keluar sebagai bayi setelah sekitar 9 bulan berada di dalam
rahim.
Pada umumnya reproduksi baru dapat
berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa
kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormone yang
dihasilkan dalam tubuh manusia. Reproduksi juga merupakan bagian dari proses
tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Maka dari
itu sangat penting bagi kita untuk mengetahui organ-organ tersebut beserta
fungsinya.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah yang
dimaksud genitalia?
2.
Bagaimana
anatomi sistem reproduksi pria ?
3.
Bagaimana
anatomi sistem reproduksi wanita?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui pengertian genitalia.
2. Untuk
mengetahui organ- organ, fungsi, dan letak organel genetalia pria
3. Untuk
mengetahui organ- organ, fungsi, dan letak organel genetalia wanita
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sistem Genitalia
Sistem
genitalia merupakan alat reproduksi yang mempunyai peranan penting dalam usaha
mempertahankan eksistensi jenis hewan dengan cara berkembang biak. Sistem
genitalia dibedakan menjadi dua bagian yaitu genitalia maskulin dan genitalia
feminin. Sistem genitalia maskulin terdiri atas testis, saluran, kelenjar dan
bagian eksterna. Testis berupa
glandula tubuler komplek yang dibungkus oleh kapsula fibrosa yang tebal (tunika
albugenia) dan lapisan peritonium tunika vaginalis viseralis, yang berupa
jaringan ikat kolagen yang miskin vasa darah dan elemen elastis. Tunika
albugenia kaya akan vaskularisasi (stratum vaskuler). Testis, terdapat tubulus
seminiferus yang dibungkus jaringan ikat halus (sel intertestial). Dinding
tubulus seminiferus terdiri dari sel epithelium komplek yang terdiri atas 2
macam sel yaitu : Sel penyokong dan sel spermatogenik. Sel penyokong disebut
sel sustentakulum atau sel sentroli, sedangkan sel spermatogenik dibagi menjadi
beberapa berdasarkan morfologinya yaitu : spermatogonia, spermatosit primer dan
sekunder, spermatid dan spermatozoa. Sel sertoli melekat pada lamina basalis
dan sel spermatogenik dekat dengan lumen (Bracegirdle
& Freeman, 1970).
B.
Organ Genetalia Wanita
1. Anatomi Genetalia Eksterna

Genitalia eksternal secara
kesatuan disebut vulva atau pudendum . Genetalia eksterna tersusun atas beberapa organ, yaitu:
a. Mons pubis adalah bantalan
jaringan lemak dan kulit yang terletak di atas simfisis pubis. Bagian ini
tertutup rambut pubis setelah pubertas.
b. Labia mayora (bibir mayor) adalah
dua lipatan kulit longitudinal yang merentang ke bawah dari mons pubis dan
menyatu di sisi posterior perineum, yaitu kulit antara pertemuan dua lipatan
ini dan anus. Labia mayora homolog (serupa dalam struktur dan asalnya) dengan
skrotum pada laki-laki.
c. Labia minora (bibir minor) adalah
dua lipatan kulit diantara labiya mayora. Lipatan in tidak berambut, tetapi
mengandung kelenjar sebasea dan beberapa kelenjar keringat.
1) Prepusium klitoris adalah
pertemuan lipatan lpatan labia minora dibawah klitoris.
2) Frenulum area lipatan dibawah
klitoris.
d. Klitoris homolog dengan penis
laki laki, tetapi lebih kecil dan tidak memiliki uretra.
1) Klitoris terdiri dari dua Krura
(akar), satu batang (badan), dan satu glans klitoris bundar yang banyak
mengandung ujung saraf dan sangat sensitif.
2) Batang klitoris mengandung dua
korpora kavernosum yang tersusun jarigan erectil, saat mengembung dengan darah
selama eksitasi seksual, bagian ini bertanggung jawap pada ereksi klitoris.
e.
Vestibula adalah area yang dikelilingi labia
minora. Vestibula menyeliputi uretra, mulut vagina, dan duktus kelenjar
Bastolin (vastibula besar).
1)
Kelejar Bartoling homolog dengan kelemjar
bulbouretral pada laki laki. Kelenjar ini memproduksi beberpa tetes sekresi
mukus untuk membantu melumasi orifisium vagina saat eksitasi seksual
2)
Bulba estibula adalah masa jaringan erektil dlam
disubtansijaringa labial bagian ini sebanding dengan korpora spongiosum penis.
f.
Orivisium uretra adalah jalur keluar urin dari
kandung kemih. Tepi lateralnya menandung duktus untuk dua kelennjar parauretral
(skene)
yang dianggap homolog dengan
kelenjar prosat pada laki laki
g.
Mulut vagina terleak dibawah orivisium uretra.
Himen, suatu memban yang bentuk dan ukurannya bervariasi, melingkari mulut vagina
h.
Perineum adalah area berbentuk seperti itan yang
terbentang dari simfisis pubis di sisi anterior ampai ke koksiks disisi posterior dan ke tuberositas iskial di sisi lateral.
2.
Genetalia Interna

a. Ovarium
Masing-masing ovarium berbentuk
oval dan dilekatkan pada bagian belakang ligamentum latum oleh oleh mesovarium.
Bagian ligamentum latum yang terletak di antara perlekatan mesovarium dan
dinding lateral pelvis disebut ligamentum suspensorium ovarii.
Ligamentum ovarii proprium, yang
merupakan sisa bagian atas gubernaculums, menghubungkan pinggir lateral uterus
dengan ovarium. Ovarium biasanya terletak di depan dinding lateral pelvis dan
lekukan yang disebut fossa ovarica. Fossa ini dibatasi diatas oleh arteria dan
vena iliaca externa serta di belakang oleh arteria dan vena iliaca interna.
Walaupun demikian, letak ovarium sangat bervariasi dan sering ditemukan
tergantung ke bawah ke dalam excavation recto uterine (cavum douglas). Selama
kehamilan, uterus yang membesar menarik ovarium ke atas masuk ke dalam cavitas
abdominalis. Setelah persalinan, waktu ligamentum latum relaksasi, ovarium
mengambil posisi yang bervariasi di dalam pelvis.
Ovarium di kelilingi oleh capsula
fibrosa tipis, disebut tunica albugenia. Bagian luar capsula ini dibungkus oleh
lapisan peritoneum yang mengalami modifikasi disebut epithelium germinativum.
Istilah epithelium germinativum ini salah kaerna lapisan ini tidak mengasilkan
ovum. Oogonia berkembang pada masa janin dari sel benih primordial.
Sebelum pubertas permukaan
ovarium licin, tetapi setelah pubertas permukaan ovarium secara progresif
berkerut-berkerut akibat degenarasi corpus luteum secara terus menerus. Setelah
menopause ovarium menjadi lisut dan permukaannya berlubang-lubang dan berparut.
Fungsi dari ovarium itu sendiri
yaitu merupakan organ yang bertanggung jawab terhadap produksi sel benih
perempuan yang disebut ovum dan hormone sex perempuan, estrogen dan
progesterone, pada perempuan dewasa.
b. Tuba Falopii
Terdapat
dua buah tuba uterine , setiap tuba uterine mempunyai panjang sekitar 4 inci
dan terletak pada pinggir atas ligamentum lattum. Masing-masing tuba
menghubungkan cavitas peritonealis di region ovarium dengan cavitas
uteri. Tuba uterina itu sendiri dibagi menjadi empat bagian yaitu :
1)
Infundibulum tubae uterinae , yaitu adalah ujun lateral
tuba uterine yang berbentuk corong dan menjorok ke luar ligamentum latum dan
terletak di atas ovarium. Ujung bebasnya berbentuk tonjolan seperti jari- jari
yang melingkupi ovarium dan dikenal sebagai fimbriae tubae uterinae yang
melingkupi ovarium.
2) Ampulla
tubae uterinae , merupakan bagian tuba uterine yang paling luas.
3) Isthmus
tubae uterinae, merupakan bagian tuba uterine yang paling sempit dan terletak tepat lateral
terhadap uterus.
4) Pars
uterine,
merupakan segmen yang menembus dinding uterus.
Fungsi dari tuba uterine yaitu menerima ovum dari
ovarium dan merupakan tempat terjadinya fertilisasi ( biasanya di ampulla tubae
uterinae). Tuba uterine menyediakan makanan untuk ovum yang telah difertilisasi
dan membawa ovum yang telah difertilisasi ke dalam cavitas uteri. Tuba uterine
juga merupakan tempat saluran yang dilalui oleh spermatozoa untuk mencapai
ovum.
c.
Uterus
Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia
adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin
Uterus merupakan organ berongga yang berbentuk buag
pir dan dinding tebal. Pada orang dewasa muda nullipara, panjang uterus 3 inci
(8cm) lebae 2 inci (5cm) dan tebal I inci (2.5cm). Uterus terbagi menjadi
fundus, corpus dan cervix uteri.
1)
Fundus uteri merupakan bagian uterus yang terletak di atas
muara tuba uterine
2)
Corpus Uteri merupakan bagian uterus yang terletak dibawah
muara tuba uterine. Bagian bawah corpus menyempit yang akan berlanjut
sebagai cervix uteri.
3)
Cervix uteri berbentuk segitiga pada
penampang koronal , tetapi pada penampang sagital hanya berbentuk celah. Rongga
pada cervix uteri yang disebut canalis cervicis uteri berhubungan dengan rongga
di dalam corpus uteri melalui ostium histologicum uteri internum dan dengan
vagina melalui ostium uteri. Sebelum melahirkan anak pertama (nullipara),
ostium uteri berbentuk circular. Pada multipara, potio vaginalis cervicis lebih
besar dan ostium uteri berbentuk celah transversal sehinggga mempunyai labium
anterius dan labium posterius.
Uterus mempunyai 3 macam
lapisan dinding yaitu :
1) Perimetrium yaitu lapisan yang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
2) Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan
berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke
bentuk semula setiap bulannya.
3) Endometrium merupakan lapisan terdalam yang
kaya akan sel
darah merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang
akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.
Fungsi dari uterus itu sendiri
adalah sebagai tempat untuk menerima, mempertahankan dan memberi makan ovum
yang telah dibuahi. Posisi uterus pada sebagian besar perempuan, sumbu
panjang uterus melengkung ke depan terhadap sumbu panjang vagina. Posisi
ini dinamakan anteverstio uterus. Selanjutnya sumbu panjang corpus uteri
melengkung ke depan setinggi ostium histologicum uteri internum pada sumbu
panjang cervix uteri, posisi ini dinamakan antefleksio uterus. Jadi pada
beberapa perempuan, fundus dan corpus uteri melengkung ke belakang terhadap
vagina sehingga uterus terletak di dalam excavation rectouterina (cavum
douglasi). Pada keadaan ini uterus dikatakan terletak retroversi. Bila corpus
uteri juga terletak melengkung ke belakang terhadap cervis uteri, posisi ini
disebut retrofleksio.
d. Vagina
Vagina adalah saluran otot yang terbentang ke atas
dan belakang dari vulva sampai uterus. Vagina pada perempuan tidak hanya
merupakan saluran genitalia, tetapi berfungsi sebagai saluran keluar untuk
menstruasi dan sebagai bagian dari jalan lahir. Saluran otot ini terbentang ke
atas vulva dan uterus. Panjang vagina kurang lebih 3 inci ( 8 cm ) dan
mempunyai paries anterior dan paries posterior yang dalam keadaan normal
terletak berhadapan. Pada ujung atasnya , paries anterior ditembus oleh cervix yang
menonjol ke bawah dan belakang vagina. Perlu diingat bahwa setengah bagian atas
vagina terletak di atas dasar pelvis dan setengah bagian bawah terletak di
dalam perineum. Daerah lumen vagina yang mengelilingi cervix dibagi atas empat
daerah atau fornix vaginae; pars anterior, posterior, lateral dextra dan
lateral sinistra. Ostium vaginae pada perempuan yang masih perawan mempunyai
selapis tipis lipatan mucosa, yang disebut hymen, yang mempunyai lubang
ditengahnya. Setelah melahirkan biasanya hymen hanya tinggal rumbai-rumbai.
Topografi Vagina
Letak daripada vagina dapat kita
lihat dari anterior, posterior dan lateral, berikut rincinannya :
1) Anterior : dibagian atas , vagina
berhubungan erat dengan vesica urinaria, bagian bawah dengan urethra.
2) Posterior : duapertiga bagian
atas vagina berhubungan excavation rectouterina dan sepertiga bagian bawah
dengan ampulla recti. Sepertiga bagian bawah vagina berhubungan dengan corpus
perineale yang memisahkan vagina dengan canalis
analis.
3) Lateral : Pada bagian atas,
vagina berhubungan dengan serabut anterior musculus levator ani, pada bagian
bawah, vagina berhubungan dengan diafragma urogenitale dan bulbus vestibule.
Penyokong vagina
1) Pada vagina sepertiga bagian atas
oleh musculi levator ani dan ligamentum cervicalis transverses puboservicalis
dan sacrocervicalis.
2) Sepertiga bagian tengah oleh
diafragma urogenitale dan sepertiga bagian bawah oleh corpus perinale.
C.
Organ
Genetalia Pada Pria
1.
Organ Genetalia Eksternal

a.
Penis
Penis (dari bahasa Latin yang artinya “ekor”, akar katanya sama dengan phallus,
yang berarti sama) adalah alat kelamin jantan. Penis merupakan organ eksternal,
karena berada di luar ruang tubuh. Pada manusia, penis terdiri atas tiga
bangunan silinder berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian
atas berupa jaringan spons korpus kavernosa berfungsi ketika ereksi dan satu
bagian yang lebih kecil di bawah . Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus
spongiosum yang membungkus uretra berfungsi sebagai saluran air seni
ketika kencing dan saluran untuk sperma ketika ejakulasi. Ujung penis disebut dengan glan penis. Penis sebagai alat penting dalam
hubungan seks baik untuk kreasi atau prokreasi. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya
banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu
rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi
tegang dan mengembang (ereksi).
Penis berfungsi sebagai alat
persetubuhan serta alat senggama dan juga sebagai saluran untuk pembuangan
sperma dan air seni. Waktu lembek dengan mengukur dari pangkal dan ditarik
sampai ujung sekitar 9-12 cm. Sebagian ada yang lebih pendek dan juga ada yang
lebih panjang. Pada saat ereksi yang penuh, penis akan memanjang dan membesar
sehingga menjadi sekitar 10-14 cm. Pada orang Caucasian (barat) atau orang
timur tengah lebih panjang dan lebih besar sekitar 12,2-15,4 cm.
Penis
sejati dimiliki oleh mamalia. Reptilia tidak memiliki penis sejati karena hanya
berupa tonjolan kecil serta tidak tampak dari luar, sehingga disebut sebagai
hemipenis (setengah penis).
b.
Glans Penis
Glans adalah bagian depan atau
kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh darah dan saraf. Kulit yang
menutupi glans disebut foreskin (preputium). Di beberaa Negara memiliki
kebiasaan membersihkan daerah sekitar preputium ini atau dikenal dengan yang
namanya sunat.
c.
Buah zakar
Buah zakar terdiri dari kantung
zakar yang didalamnya terdapat sepasang testis dan bagian-bagian lainnya. Kulit
luar nya disebut skrotum. Skrotum berfungsi melindungi testis serta mengatur
suhu yang sesuai untuk spermatozoa (sel sperma).
d.
Skrotum
Skrotum adalah kantung (terdiri dari
kulit dan otot) yang membungkus testis atau buah zakar. Skrotum
terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum. Pada wanita, bagian
ini serupa dengan labia mayora. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan
dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat
yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi
untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam
skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik
dinding perut yang disebut otot kremaster. Pada skrotum manusia dan beberapa
mamalia bisa terdapat rambut pubis. Rambut pubis mulai tumbuh sejak masa
pubertas.
Fungsi utama skrotum adalah untuk
memberikan kepada testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1-8oC lebih dingin
dibandingkan temperature rongga tubuh. Fungsi ini dapat terlaksana disebabkan
adanya pengaturan oleh sistem otot rangkap yang menarik testis mendekati
dinding tubuh untuk memanasi testis atau membiarkan testis menjauhi dinding
tubuh agar lebih dingin. Pada manusia, suhu testis sekitar 34°C. Pengaturan
suhu dilakukan dengan mengeratkan atau melonggarkan skrotum, sehingga testis
dapat bergerak mendekat atau menjauhi tubuh. Testis akan diangkat mendekati
tubuh pada suhu dingin dan bergerak menjauh pada suhu panas.
2.
Organ Genetalia Interna

Organ genetalia pria interna terdiri dari testis, saluran
pengeluaran (epididimis, vas deferens, saluran
ejakulasi , uretra), dan
saluran pelengkap (vesikula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar cowper)
a. Testis
Testis
adalah organ lunak, berbentuk oval, dengan panjang 4 – 5 cm (1,5 – 2 inci) dan
berdiameter 2,5 cm (1 inci) yang terletak di dalam skrotum. Testis berjumlah
sepasang. Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri
dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan
otot polos. Funsi testis secara umum
merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormone kelamin pria yang disebut
testoteron. Dibagian kelenjar testis ada beberapa bagian yaitu :
1)
Tunika albuginea, yaitu kapsul yang membungkus testis yang merentang ke
arah dalam yang terdiri dari sekitar 250 lobulus.
2)
Tubulus seminiferus, yaitu tempat berlangsungnya spermatogenenesis yang
terlilit dalam lobules, di dalamnya terdapat sertoli yang fungsinya adalah
member nutrisi pada spermatozoa yang sedang berkembang. Pembentukan
hormone testosterone dan estrogen serta produksi hormone inhibin (negative feed
back) sehingga FSH turun.
3)
Duktus, yang
membawa sperma masuk dari testis ke bagian exterior tubuh. Dalam testis sperma
bergerak ke lumen tubulus rekti, kemudian menuju jaringan-jaringan kanal testis
yang bersambung dengan 10-15 duktus deferen yang muncul dari bagian testis.
b. Saluran pengeluaran
1) Epididimis
Epididimis
adalah struktur di dalam skrotum yang melekat di bagian belakang testis
dan memanjang sampai ke vas deferens. Epididimis
berfungsi untuk menahan testis di tempatnya dan menyimpan sperma selama
proses pematangan. Struktur epididimis terdiri dari kaput (kepala), korpus
(badan) dan kauda (ekor). Sperma yang diproduksi testis masuk ke kaput
epididimis melalui korpus dan berhenti di kauda untuk disimpan. Ketika sperma
keluar dan berjalan ke kauda, mereka belum bisa berenang dan membuahi sel
telur. Pada saat mencapai kauda, mereka telah dapat membuahi sel telur. Sperma
akan ditransfer ke vesikula seminalis melalui vas deferens. Sperma belum bisa
berenang sehingga membutuhkan kontraksi otot untuk mendorong mereka ke vesikula
seminalis, di mana mereka mencapai kematangan penuh.
2) Vas Deferens
Vas Deferens merupakan saluran lanjutan dari epididimis. Maka vas deferens merupakan saluran lurus dan mengarah ke atas. Bagian
ujungnya terdapat di dalam kelenjar prostat. Fungsi vas deferens ini adalah
untuk jalanya (mengangkut) sperma dari epididimis menuju ke kantong sperma atau
vesikula seminalis
3) Saluran ejakulasi
Saluran
ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan
uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam
uretra.
4) Uretra
Uretra
merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra
berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran
untuk membuang urin dari kantung kemih.
c. Saluran pelengkap
1) Vesikula seminalis
Vesikula
seminalis dikenal juga dengan istilah kantung semen atau kantung mani,
merupakan salah satu kelenjar assesori pada organ reproduksi pria, berjumlah
sepasang dengan bentuk yang berlekuk-lekuk dan terletak di belakang-bawah
kantung kemih (vesika urinaria). Saluran pada masing-masing vesikula seminalis
bersatu dengan duktus deferens pada sisinya untuk membentuk duktus
ejakulatorius. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang
merupakan sumber makanan bagi sperma.
2) Kelenjar prostat
Kelenjar
prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung
kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam
dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma. Fungsi utamanya
adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga
bagian dari air mani.
3) Kelenjar cowper
Kelenjar
Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang
salurannya
langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali
(basa).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Organ reproduksi wanita merupakan
organ atau alat kelamin yang tidak tampak dari luar, terletak di bagian dalam
dan dapat dilihat dengan alat khusus atau pembedahan. Genetalia interna terdiri
atas vagina (liang senggama), uterus (rahim), tuba falopi (saluran telur) dan
ovarium (indung telur).(Lusa.2011) Organ genitalia eksternal merupakan organ
atau alat kelamin yang tampak dari luar, dapat dilihat bila wanita dalam posisi
litotomi. Fungsi genetalia eksterna adalah untuk kopulasi. (Lusa.2011).
Organ genetalia pria terdiri dari
oragn eksternal (penis, glans, buah zakar, scrotum) dan internal (testis,
epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, uretra, vesikula seminalis,
kelenjar prostat, dan kelenjar cowper)
B.
Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis
menyadari masih banyak kekurangan pengetahuan serta kekurangan dalam penulisan.
Hal tersebut terjadi karena penulis masih dalam tahap pembelajaran sehingga
diharapkan untuk kritik dan saran dari Ibu Greace untuk dapat membimbing dan
membantu pembelajaran lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Nurachmah,Elly.dkk.2011.Dasar-dasar
Anatomi dan Fisiologi.Jakarta:Salemba Medika.
Anatomi Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan/Sylvia Verralls : Alih Bahasa,Hartono –Ed 3 – jakarta : EGC, 2007
Bobak, dkk, (2004), Keperawatan
Maternitas, Jakarta: EGC, (Bab I, Hal 29–30)
Hacker and Moor, (2001), Esensial Obstetri Dan Ginekologi,
Jakarta: Hipokrates, (Bab I, Hal 3 – 9)
Manuaba,Ida Bagus, (2002), Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan
Keluarga Berencana Untuk pendidikan Bidan, Jakarta: EGC (Bab II, Hal
80-187)
Williams, (2005), Obstetri Williams, Jakarta:
EGC, (Bab III, Hal 187 – 200)
Sherwood L. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Ed-2. Jakarta:Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2001.h.690-1.
Snell RS. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Ed-6. Jakarta: EGC;2006. h.353-62, 400-1.
Faiz O, Moffat D. At a glance :
Anatomi.Jakarta:Penerbit Erlangga;2004.h.50-57
No comments:
Post a Comment