Tuesday 23 January 2018

MAKALAH ORGAN GENETALIA INTERNA DAN EKSTERNA



ORGAN GENETALIA INTERNA
DAN EKSTERNA




huo0m0j



Disusun Oleh :

INTAN PERMATA RIVAI
NIM : BT 13 02 1
KELAS : I D











AKADEMI KEBIDANAN BATARI TOJA
WATAMPONE
2014
KATA PENGANTAR


Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Organ Genetalia Eksterna dan Interna tepat pada waktunya.tugas ini dibuat untuk menambah pengetahuan kami dalam meningkatkan ilmu pengetahuan yang kami miliki .
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.karena itulah ,saya ingin mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran saya dalam menyelesaikan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis memerlukan kritik dan saran dalam perbaikan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.





                                                                         Watampone, 10  April 2014

         Penyusun














DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang......................................................................................1
B.       Rumusan Masalah.................................................................................1
C.       Tujuan...................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
       I.            Alat Genetalia Wanita …………………………...............................…..…2
A.       Alat Genetalia Eksterna…………………………………………...….2
B.        Alat Genetalia Interna………………………………………………...6
    II.            Alat Genetalia Pria.....................................................................................13
A.       Alat Genetalia Eksterna…………………………………………..…13
B.        Alat Genetalia Interna……………………………………………….17

BAB III PENUTUP
A.       Kesimpulan………………………………………………………….21
B.        Saran...................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA










BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Sistem  reproduksi  manusia dibedakan atas  sistem reproduksi  pria dan wanita. Pria dan wnita  memiliki  ciri yang berbeda. Ciri-ciri tersebut meliputi  ciri kelamin primer dan ciri kelamin  skunder.
Ciri  kelamin primer adalah ciri-ciri yang berhubungan dengan kemampuan menghasilkan gamet. Pada pria, ciri kelamin primernya adalah ditandai dengan mengalami  mimpi basah, dimana  pada masa  ini  testis  sudah  menghasilkan  sperma dan hormon testoteron. Pada  wanita, ciri  kelamin primernya adalah ditandai  dengan tumbuhnya rahim  dan ovarium  yang mampu menghasilkan ovum dan hormon  seks dan pada masa ini wanita sudah  mengalami mentruasi
Ciri skunder  merupakan ciri yang tampak dari  luar sehingga kita mampu membedakan pria dan wanita. Pada  pria, ciri kelamin skunder adalah  berjakun, berkumis, suara  besar dan pinggul ramping. Pada wanita, ciri kelamin  skunder adalah suara  nyaring pinggul membesar  dan memiliki kelenjar susu.

B.       Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis membahas masalah :
1.         Apa sajakah yang termasuk alat genetalia wanita?
2.         Apa sajakah yang termasuk alat genetalia pria?

C.      Tujuan
1.         Mengetahui organ genetalia wanita  secara externa dan interna
2.         Mengetahui organ genetalia pria  secara externa dan interna


BAB II
PEMBAHASAN

I.      Alat Genetalia Wanita
A.      Alat Genetalia Eksterna
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyB0kSNoJEJHggoSx_1r-poTNuC2Md0HgEAemoElIuPtUJC6Z_LHjy7NgzKdRBkd3t1O0lOmaI1osKVYbo_a9z4A_039CO3kSdyiS0xBMdYPJTurLgGylMJy7mJ1M9Iko8hulnAq_WCg0T/s1600/externa+feminina.jpg
Disebut vulva yaitu berntuk lonjong dengan ukuran panjang dari muka ke belakang . meliputi :
1.         Mon veneris pubis
Suatu bantalan jaringan lemak yang ditutupi oleh kulit, yang terletak di atas symphysis pubis. Setelah pubertas akan ditum­buhi rambut (pubes). Mons pubis banyak mengandung kelenjar sebacea (minyak). Karena adanya bantalan lemak bagian ini sangat berperan dalam hubungan seksual dan dapat melindungi simfisis pubis saat coitus dari trauma. Dengan meningkatnya usia, lemak bawah kulit berkurang termasuk dibagian mons pubis., selain itu rambut pubis pun akan menjadi tipis.
2.         Labia majora dan labia minora
a.         Labia majora
Dua lipatan membulat besar jaringan lemak yang tertutup oleh kulit yang bertemu di depan pada mons pubis. Pada saat kedua labia majora berjalan ke belakang ke arah anus, kedua labia men­jadi lebih datar dan menuju ke depan corpus perinealis. Bagian akhir ligamentum terus berinsersi pada jaringan lemak ini. Permu­kaan sebelah dalam labia majora halus dan mengandung banyak kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebacea), sedangkan permukaan luarnya setelah pubertas akan tertutup oleh rambut.
b.        Labia minora
Dua lipatan kulit yang berwarna merah muda yang lebih kecil terletak memanjang di bagian dalam labia majora. Kedua labia minora ini halus, tidak tertutup oleh rambut, tetapi mengandung sejumlah glandula sudorifera dan glandula sebacea. Daerah yang ditutupi oleh kedua labia minora ini disebut vestibulum. Masing­ – masing labium minus terbagi menjadi dua lipatan di bagian anterior. Lipatan bagian atas mengelilingi klitoris dan bertemu untuk membentuk prepusium. Dua lipatan bagian bawah melekat pada permukaan bawah klitoris dan disebut frenulum. Di bagian posterior kedua labia minora bertemu untuk membentuk lipatan tipis yang disebut fossa vestibuli vaginae (fourchette), yang dapat mengalami robekan pada terjadinya robekan perineum derajat satu selama melahirkan.
3.         Klitoris (kelentit)
Merupakan struktur kecil, sangat sensitif (peka) dan erektil yang terletak di dalam lipatan preputium dan frenulum. Seperti telah diterangkan di depan, klitoris terdiri dari dua korpus, yaitu corpora cavernosa yang terletak berdampingan satu sama lain dan memanjang ke belakang untuk melekat pada periosteum dari corpus ossis pubis. Klitoris merupakan struktur yang dapat disetarakan dengan penis pada pria, tetapi tidak seperti penis, pada klitoris tidak terdapat urethra.
4.         Vestibulum
Untuk memeriksa vestibulum, maka kedua lipatan labia minora harus dipisahkan (dibuka) agar vestibulum tampak. Terdapat enam muara pada vestibulum.
a.         Meatus uretrae dikenal sebagai ostium urethra externum, dan muara ini terletak 2,5 cm dibawah klitoris,
b.        Dua duktus skene yang berjalan sejajar dengan urethra sepanjang kira-kira 6 cm, dan kemudian bermuara pada kedua sisi ostium urethra externum.
c.         Ostium vaginae juga disebut sebagai introitus vaginae, dan ini menempati dua pertiga bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo intacta) ostium vaginae ini ditutupi oleh hymen, yaitu suatu membran (selaput) berlubang-lubang yang dapat dilewati darah menstruasi. Hymen akan robek pada saat koitus (hubungan seks) dan laserasi lebih lanjut terjadi pada saat melahirkan, dan sisa robekan tersebut dikenal sebagai caruncula myrtiformis atau curuncula hymenalis.
d.        Dua duktus dan glandula
Glandula bartholini ini terletak di kedua sisi vagina, berada pada ligamentum triangulare bentuk dan besar kelenjar ini sebanding dengan kacang kapri, dan terdiri atas glandula racemosa dan mensekresi mucus. Duktusnya merupakan muara kelenjar tersebut, dan bermuara di luar hymen sehingga sekresi kelenjar tersebut akan mempertahankan genetalia eksterna tetap lembab.
5.         Hymen
Lipatan selaput membran tipis yang melingkari orifisium vagina. Terdapat berbagai jenis lubang hymen: annular – cribiformis – septum – imperforatus. Sisa-sisa himen pada multipara disebut sebagai caruncula Myritiformis. Hymen mempunyai bentuk yang berbeda-beda, dari yang semi lunar (bulan sabit), sampai yang berlubang-lubang atau yang ada pemisahnya (septum), konsistensinya pun berbeda-beda dari yang kaku sampai yang lunak sekali. Hiatus hymenalis (lubang selaput dara) berukuran dari yang seujung jari sampai yang mudah dilalui oleh dua jari. Pengetahuan tentang bentuk hymen menjadi penting bila dihadapkan pada kasus-kasus perkosaan. Hymen fimbriata sering dikacaukan dengan hymen yang sudah robek. Biasanya hymen robek setelah coitus, meskipun bisa juga karena keadaan tertentu.
Umumnya bila hymen robek saat coitus maka robekan terjadi pada tempat jam 5 dan jam 7 dan sampai dasar selaput dara itu. Bila telah melahirkan hymen hanya tinggal sisa-sisa saja sebagai karunkula mirtiformis (kurunkula hymenalis). Hymen yang tidak berlubang atau tertutup sama sekali disebut hymen imperforate atau hymen ocdisivum.
6.         Urethra
Letak : urethra meninggalkan ostium urethra internum pada apex urerthrovesical. Urethra memanjang dari ostium pada apex trigonum ke ostium urethra eksternum yang bermuara ke dalam vestibulum vaginae. Bagian inferior urethra terkubur dalam dinding anterior vagina, sedangkan separo bagian atasnya terpisah dari vagina oleh jaringan pengikat.
Bentuk urethra wanita berbentuk seperti huruf S dan berupa pipa dengan lubang keluar berupa beberapa crypta buntu. Crypta tersebut merupakan sisa-sisa kelenjar prostat (glandula prostatae) embrional. Muara yang paling rendah letaknya, yaitu ductus skene tidak buntu, tetapi membelok ke bawah dan bermuara pada kedua sisi ostium urethra pada vestibulum.  Ukuran : urethra wanita jauh lebih pendek dibandingkan dengan urethra pria. Panjangnya 4 cm, tetapi dapat sangat memanjang. Diameter lubangnya ada 6 mm, tetapi lubang ini dapat dilebarkan dengan mudah menggunakan kateter urinarius.
7.         Kelenjar bartholini dan skene
Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina. Mengeluarkan secret mucus terutama pada waktu coitus.
8.         Perineum
Perineum merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit, yang membentang antara komisura posterior dan anus. Panjangnya rata-rata 4 cm. Perineum dibentuk oleh diafragma pelvis dan diafragma urogenitalis. Diafragma pelvis terdiri atas muskulus levator ani dan muskulus koksigeus dan fasia yang menutupinya. Diafragma urogenitalis terletak disebelah luar diafragma pelvis, antara tuberkulum iskhiadikum dan simfisis pubis. Perineum terdiri atas muskulus transversus perinei profunda, muskulus sfingter uretrae dan fasia yang menutupinya.

B.       Alat Genetalia Interna
http://yunitapuspitasari.files.wordpress.com/2010/05/organ-reproduksi-betina.jpg
1.         Vagina.
Vagina adalah suatu saluran berbentuk pipaa atau tabung yang merupakan suatu lorong yang melengkung ke depan dan terdiri atas muskulo membranosa yang menghubungkan antara vulva sampai uterus. Panjang vagina pada dinding depan sekitar 6 -7 cm, dan lebih pendek dari dinding belakang, sedang pada dinding posterior/belakang panjangnya kira-kira 7-10 cm.
Fungsi vagina adalah sebagai
a.         Saluran keluar uterus.
b.        Alat senggama.
c.         Jalan lahir.
Dua per tiga bagian vagina sebelah atas merupakan bagian yang berasal dari duktus mulleri, sedangkan sepertiga bagian bawah berasal dari sinus urogenitalis. Pada puncak vagina ini menonjol leher rahim yang disebut porsio uteri. Puncak vagina disebut fornises (forniks), yang terdiri dari forniks anterior, forniks lateral kanan dan kiri, dan forniks posterior. Kepentingannya yaitu bahwa dari forniks posterior inilah pemeriksaan dalam. (vaginal examination atau bimanual examination) dilakukan. Fornik posterior disebut juga reseptakulum seminis, karena disinilah semen tertarnpung pada saat bersenggama. Pungsi kavum douglasi juga.melalui forniks posterior. Forniks lateral biasanya dipakai untuk pemeriksaan sitologi vagina. (Siswosudarmo, 1990 hal:5).
Epitel vagina cukup banyak mengandung pembuluh darah dan glikogen, tetapi tidak berisi kelenjar. Glikogen oleh kuman. Doderline diubah menjadi asam laktat, sehingga pH vagina berkisar antara 4 - 5, menyebabkan cairan sedikit asam. Cairan ini berasal dari traktus genetalis atas atau bawah.
Insidens infeksi vagina akan meningkat apabila pH naik di atas 5. Cairan yang terus mengalir dari vagina ini mempertahankan kebersihan relatif vagina. Oleh karena itu, penyemprotan cairan ke vagina dalam lingkungan normal tidak diperlukan atau tidak dianjurkan. Untuk pemeriksaan Pap smear diambil apusan mukosa vagina dari forniks posterior vagina dan merupakan kerokan sambungan squamo kolumnar serviks.Vagina relatif tidak sensitif karena hanya mengandung akhiran-akhiran saraf bebas.
Menurut Herbst, dkk., daerah G (G-Spot) ialah daerah didinding vagina anterior di bawah uretra yang didefirlisikan oleh Graefenberg sebagai bagian yang analog dengan kelenjar prostat pria. Selama bangkitan seksual, daerah G dapat distimulasi sampai timbul orgasme yang disertai ejakulasi cairan yang sifatnya sama dengan cairan prostat ke dalam uretra (Bobak, dkk, 2004, hal: 39).
2.         Uterus
Uterus terletak di panggul kecil, sebelah depan dibatasi oleh kandung kencing dan disebelah belakang oleh rektum. Bentuk uterus seperti buah Advokat atau buah peer yang sedikit gepeng kearah muka belakang. Dua lembar peritoneum menutupi bagian ini, bagian kanan dan kirinya bersatu membentuk ligamentum latum. Lipatan peritoneum disebelah depan longgar, yang disebut plika vesikouterina, kavum douglas merupakan kantong terletak disebelah belakang'lipatan peritoneum antara uterus dan rektum. Di sebelah lateral ia berhubungan dengan struktur-struktur yang ada didalam ligamentum latum yaitu :
a.         Tuba fallopi
b.        Ligamenturn rotundum.
c.         Ligamentum ovarii propniufn.
d.        Arteri dan vena
Di sebelah lateral terdapat ureter yang berjalan sejajar serviks dengan dengan jarak 8 - 12 mm, untuk kemudian menyilang arteri uterina dari sebelah , belakang bawah, kira-kira 1,5 cm dari forniks lateralis, berjalan ke tengah masuk vesika urinaria.
Uterus terdiri dua bagian utama, yaitu serviks dan korpus. Hubungan antara cavum uteri dan canalis servikalis disebut ostium uteri internum,sedangkan muara canalis sevikalis dalam vagina disebut ostium utreri eksternum. Bagian serviks antara ostium uteri internum anatomikum dan ostium uteri hystoligicum disebut ithmus uteri. Bagian tersebut melebar selama kehamilan dan disebut segmen bawah rahim.
Korpus uteri biasanya membentuk sudut kedepan terhadap serviks. Keadaan ini disebut antefleksi. Bisa juga posisi uterus retrofleksi atau lurus. Posisi ini dipengaruhi oleh isi kandung kecing dan retum pada orang dewasa yang belum pernah melahirkan, besar uterus kira-kira setelur ayam panjang 7 - 8 cm dan lebar 4 - 5 cm.
Serviks terbenam dalam jaringan yang disebut parametrium, yang hanyak mengandung otot polos. Bagian serviks yang menonjol kedalam puncak vagina disebut posio vaginalis atau disingkat portio. Uterus difiksasi didalam rongga pelvis minor atau panggul kecil oleh :
a.         Ligamentum kardinale sinistrum et dekstrum
Merupakan ligamentum yang mengandung otot polos yang merupakan refleksi fasia endopelvika dan tersusun longitudinal, berasal dari serviks dan vagina, membentang dari serviks ke dinding lateral panggul dan merupakan penggantung/fiksasi uterus yang utama (terletak dikiri dan kanan dari serviks setiggi ostium uteri internum ke dinding panggul, menghalangi pergerakan kekiri atau kekanan).
b.        Ligamentum sakrouterinum sinistrum et dekstrum
Merupakan refleksi fasia endopelvika yang ditutupi peritoneum viserale dan juga mengandung serabut-serabut otot polos didalamnya banyak serabut-serabut saraf yang bersatu dengan periosteum vertebra - sakralis IV. Ia berjalan dari serviks uteri, ke belakang lateral. Fungsi ligamentum ini ini adalah menarik itmus dan serviks ke belakang, sehingga ikut mempertahankan posisi antefleksi.
c.         Ligamentum rotundum
Berpangkal pada korpus uteri tepat di bawah ligamentum ovarii propriu. Ia berjalan ke lateral bawah, masuk kedalam kanalis inguinalis bersama-sama n.ilioinguimhs dan n.labialis. Serabut-serabutnya berakhir dalam jaringan ikat labia mayora. Fungsi menjaga uterus dalam posisi antefleksi. Secara ontogenetis identik dengan gubernakulum testis. Pada waktu kehamilan mengalami hipertropi dan dapat diraba dengan pemeriksaan luar.
d.        Ligamentum Latum
Adalah dua lembar peritoneum yang saling melekat. Di dalamnya berjalan arteri, versa, saraf, dan limfe. Sebagai alat penggantung, fungsinya hanya minimal.

e.         Ligamentum infundibulopelvikum
Dua buah kiri kanan dari infundibulum ovarium ke dinding panggul. Ligamentum ini menggantung uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium terdapat ligamentum ovarii proprium.
f.         Ligamentum vesiko uterine
Ligamntum yang berjalan dari uterus ke kandung kencing.
Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan :
1)        Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding uterus bagian luar.
2)        Myometrium (lapisan otot)
Merupakan lapisan yang paling tebal terdirl dari otot-otot polos yang disusun sedemikian rupa sehingga mendorong isinya keluar pada persalinan diantara serabut-serabut otot terdapat pembuluh darah, pembuluh limfa dan urat saraf.
3)        Endometrium
Merupakan lapisan bagian dalam dari corpus uteri yang membatasi cavum uetri. Pada endometrium didapati lubang-lubang kecil merupakan muara-muara dari saluran-saluran kelenjar uterus yang dapat menghasilkan sekret alkalis yang membasahi cavum uteri. Epithel endometrium berbentuk silindris. Tebal susunanya dan faal berubah secara siklus karena dipengaruhi hormon-hormon ovarium. Dalam kehamilan ovarium berubah menjadi desidua.
Tiga fungsi uterus adalah siklus menstruasi dengan peremajaan endometrium, kehamilan dan persalinan.
3.         Tuba uterine
Tuba uterina keluar dari korpus uteri, terdapat pada tepi atas ligamentum Latum, berjalan kearah lateral, mulai dari kornu uteri kanan dan kiri. Panjang 8 -14 cm dengan diameter kira-kira 0,6 cm. Terdiri atas:
a.         Pars intertisialis (intra murraris), yang terletak didalam uterus (myometriurn) merupakan bagian tuba yang berjalan pada dinding uterus mulai dari ostium interna tubae.
b.        Pars Ithmica bagian tuba setelah keluar dinding uterus, merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.
c.         Pars Ampularis bagian tuba antara pars isthmica dan infundibulum merupakan bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk S. Ampula membangun segmen distal dan segmen.tengah tuba. Sperma dan ovum bersatu dan fertilisasi terjadi di ampula.
d.        Pars Infunclibulum, merupakan bagian. yang paling distal, dilengkapi dengan fibria /umbai-umbai dibagian ujungnya, sedang lubangnya disebut ostium abdominalistubae. Firnbriae menjadi bengkak dan hampir erektil saat ovulasi.
Tuba ditutupi seluruhnya oleh peritoneum (mesosalping) Otot-otot pada tuba selalu kontraksi secara rutin. Kecepatan kontraksi paling tinggi pada saat ovulasi dan paling rendah pada saat hamil. Fimbria dapat mencapai ovarium melalui kontraksi otot polos yang ada didalamnya bila ukurannya terlalu panjang. Selain itu hormon estrogen dan progtaglandin diketahui juga memepengaruhi gerakan peristaltik. Selama berada dalam tuba, sel-sel kolumnar mensekresi nutrien untuk menyokong ovum.
Secara antogenis tuba berasal dari duktus mulleri bagi tuba fimbrae pening artinya untuk menangkap telur untuk kemudian menyalurkan kedalam tuba. Bentuk infundibulum seperti anemone (binatang laut). Bagian luar tuba diliputi oleh peritoneum viserale, yang merupakan bagian dari ligamentum latum. Otot di dinding tuba terdiri atas (dari luar ke dalam) otot longitudinal dan otot sirkuler. Lebih ke dalam lagi didapatkan selaput yang berlipat-lipat dengan sel-sel yang besekresi dan bersilia yang khas, berfungsi untuk menyalurkan telur atau hasil konsepsi searah cavum uteri dengan arus yang ditimbulkan oleh rambut getar tersebut.

4.         Ovarium (indung Telur)
Ovarium ada dua dikiri dan kanan uterus. Ovarium terletak di fosa ovarika yang merupakan suatu cekungan pada percabangan arteri iliaka eksterna dan arteri hipogastrika. Besar ovarium kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm. Ada dua ligamentum yang menggantung ovarium yaitu:
a.         Ligamentum ovarii proprium yang menggantung ke uterus.
b.        Ligamentum supensorium ovarii (infundibulopelvikum) yang menggantung ke dinding lateral panggul.
Ovarium terdiri dua bagian yaitu bagian luar (cortex) dan bagian dalam (medula). Pada cortex terdapat folikel-folikel primordial, pada cortex terdapat pembuluh darah, urat saraf dan pembuluh limpa. Secara ontognis ada tiga unsur yang membentuk jaringan ovarium, yaitu :
a.         Epitel coelom (mesotelium) yang menjadi pelapis ovarium dan sel-sel folikuler (granulosa).
b.        Sel-sel germinal (asal dari sel-sel endodermal priinitif dari dinding yolk-sac dekat pangkal alantois).
c.         Sel-sel mesenkim lain yang menjadi sel-sel stroma dan sel teka (Siswosudarmo, 1990 hal : 10).
Fungsi utama ovarium adalah sebagai tempat pemasakaan sel-sel germinal, selain itu ovarium juga berfungsi sebagai sumber produksi hormone-hormon. Folikel de Graff yang matang terdiri atas:
a.         Ovum, yakni suatu sel besar dengan diameter kira-kira 0,1 mm, yang mempunyai nukleus dengan anyaman kromatin yang jelas sekali dan satu nukleus pula;
b.        Stratum yang terdiri atas sel-sel granulosum, yakni sel-sel bulat kecil dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan mengelilingi ovum; pada perkembangan lebih lanjut terdapat ditengahnya suatu rongga terisi cairan atau likuor follikuli
c.         Teka interna, suatu lapisan yang melingkari stratum granilosum dengan sel-sel lebih kecil dari pada sel granulose
d.        Diluar teka interna ditemukan teka eksterna, terbentuk oleh stratum ovarium yang terdesak.
II.      Alat Genetalia Pria
Struktur luar genetalia pria terdiri dari penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar). Struktur dalamnya terdiri dari vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.
Description: Anatomi Sistem Reproduksi Pria









A.          Organ Genetalia Eksterna
1.      Penis
Bagian ini terletak menggantung ddidepan skrotum, bagian ujung disebut glans penis, bagian tangah disebut korpus penis, bagian pangkal disebut radiks penis. Kulit ini berhubungan dengan pelvis, skrotum, dan perineum. Berfungsi untuk menyalurkan dan menyemprotkan sperma saat ejakulasi

Prepusium yang menutupi glans dipisahkan dari prepusium dan di dalamnya terdapat ruangan yang dangkal.
a.       Fasia superfisialis
Secara langsung berhubungan dengan fasia skrotum dengan lapisan sel otot polos.
b.      Korpora kavernosa penis
Korpora kavernosus penis ditutupi oleh kapsul kuat yang terdiri atas benang-benang superfisialis dan profunda mempunyai arah longitudinal dan  membentuk satu salluran.
c.       Korpus kavernosa uretra
Merupakan bagian dari penis yang berisi uretra. Di dalam batang penis terlihat berbentuk silinder lebih kecil dari kavernosa penis.
d.      Glans penis
Bagian akhir anterior dari korpus kavernosa uretra memanjang kedalam  bentuknya seperti jamur. Glans penis ini licin dan kuat, bagian perifernya lebih besar hingga membentuk pinggir yang bundar disebut korona glandis.
e.       Bulbus uretra
Merupakan pembesaran bagian posterior 3-4 cm dari korpus kavernosa uretra, letaknya superfisialis dari diafragma urogenitallis.
Penggantung penis.
a.       Ligamentum fundiformis penis : lapisan tebal yang berasal dari fasia superfisialis dan dari dinding abdominalis anterior diatas pubis.
b.      Ligamentum suspensorium penis : berupa benang berbentuk segitiga. Bagian eksterna dari fasia profunda menggantunf pada dorsum, sedangkan akar penis ke bagian inferior linea alba, simpisis pubis, dan ligamentum arkuarta pubis, kruris iskhio pubis dan bulbus diafragma urogenitalis sebagai alat penggantung penis.
Pembuluh darah penis
a.       Arteri pudenda interna : cabang arteri hipogastrika yang menyuplai darah untuk ruangan kavernosa.
b.      Arteri profunda penis : cabang dari arteri dorsalis penis, bercabang terbuka langsung ke ruangan kavernosa. Cabang kapiler ini akan menyuplai darah ke trabekularuangan kavernosa dan dikembalikan ke vena pada dorsum membentuk vena dorsalis penis melewati permukaan superior korpora  lalu bergabung dengan yang lain.
Saraf penis
Merupakan cabang dari nervus pudendus dan pleksus.
2.      Skrotum
Skrotum adalah berupa kantong yang terdiri atas kulit tanpa lemak, memiliki sedikit jaringan otot yang berada dalam pembungkus disebut tunika vaginalis. Sepasang skrotum ini menggantung didasar pelvis. Pada bagian depan skrotum terdapat penis dan dibelakangnya terdapat anus. berfungsi untuk melindungi testis dari taruma atau suhu
Lapisan skrotum
a.       Kulit : warna kecoklatan, tipis, dan mempunyaiflika/rugae.
b.      Tunika dartos : berisi lapisan otot polos yang tipis sepanjang
basis skrotum.
3.      Testis
Testis merupakan tempat dibentuknya spermatozoa dan hormon laki-laki,terdiri dari belahan-belahan yang disebut tubulus testis.selain hormon FSH dan LH, tubulus testis juga menghasilkan hormon testoteron yang menimbulkan sifat kejantanan setelah masa pubertas. Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan. Testis memiliki 2 fungsi, yaitu menghasilkan sperma dan membuat testosteron (hormon seks pria yang utama).
a.       Pembungkus testis
1)      Fasia spermatika eksterna
Suatu membran yang tipis memanjang kearah bawah diantara fenikulus dan testis lalu berakhir pada cincin subkutan inguinalis.
2)      Lapisan kremastika
Terdiri atas selapis otot dimana lapisan ini sesuai dengan muskulus obliqus abdominis internus dan fesies abdominis internus.
3)      Fasia spermatika interna
Suatu membran tipis dan menutupi fenikulus dan spermatikus.
b.      Pembuluh darah testis
1)      Arteri pudenda eksterna pars superfisialis merupakan cabang dari arteri femoralis.
2)      Arteri perinealis superfisialis cabang dari arteri pudenda interna
3)      Arteri  kremastrika cabang dari arteri apigastrika inferior
4)      Untuk pembuluh darah vena mengikuti arteri
c.       Persarafan
1)      Nevus ilio inguinalis.
2)      Nervus lubo inguinalis cabang dari pleksus lumbalis.
3)      Nervus perincalis pars superfisilis.
B.           Organ Genetalia Interna
1.      Vesika seminalis
Vesika seminalis merupakan dua ruangan diantara fundus kandung kemih dan rektum. Masing-masing ruangan berbentuk piramid, dimana permukaan anteior berhubungan dengan fundus kandung kemih, sedangkan permukaan posterior terletak diatas rektum yang dipisahkan fasia rekto vesikalis.
2.      Kelenjar prostate
Glandula prostat terdapat dibawah orifusium uretra interna dan sekeliling permukaan uretra, melekat dibawah kandung kemihdalam rongga pelvis dibawah posterior simpisis pubis. Prostat merupakan suatu kelenjar yang mempunyai empat lobus (posterior, anterior, lateral, dan medial). Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia.Fungsi kelenjar prostat  adalah mengeluarkan cairan alkali seperti susu yang mengandung asam sitrat yang berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap tekanan pada uretra.
Prostat dipertahankan posisinya oeh bagian-bagian:
a.       Ligamentum pubo prastatika
b.      Lapisan dalam dipragma urogenitalis
c.       Muskulus levator ani pars anterior
d.      Muskulus levator ani prostat bagian dari muskulus levator ani.
Pembuluh darah dan arteri
a.       Arteri pudenda interna
b.      Arteri cesicalis inferior
c.       Arteri haemorodalis medialis (arteri rektalis media).
3.      Epididimis
Saluran halus yang panjangnya ±6 cm, terletak sepanjang atas tepi dan belakang testis. Terdiri atas :
a.       Kaput pididimis berhubungan erat dengan bagian atas testis sebagai duktus eferens dari testis,
b.      Kaput epididimis (badan) ditutupi oleh membran serosa servikalis sepanjang pinggir posterior,
c.       Kauda epididimis (ekor) disebut juga globulus minor ditutupi oleh membran serosa berhubungan dengan duktus deferens,
d.      Ektremitas superior (bagian yang besar),
e.       Ekstremitas inferior (seperti titik).
Fungsi Epididimis mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk proses pematangan sperma.
4.      Duktus deferens
Duktus deferens adalah duktus dari testis dan merupakan lanjutan dari kanalis epididimis dengan panjang 50-60 cm. Mulai dari bagian bawah, kauda epididimis berbelit-belit, secara berangsur-angsur naik sepanjang pinggir posterior testis dan sisi medialis bagian fenikulus spermatikus melalui cincin kanalis inguinalis, lalu masuk ke fenikulus spermatika membelok sepanjang sisi lateral arteri epigastrika, kemudian menjurus kebelakang agak turun ke fossa iliaka eksterna mencapai kavum.
5.      Uretra
Pada pria, organ ini merupakan saluran kemih dan saluran ejakulasi. Pengeluaran urine tidak bersamaan dengan ejakulasi karena diatur oleh kegiatan kontraksi prostat. Uretra berfungsi 2 fungsi:
a.       Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
b.      Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
6.      Fenikulus spermatikus
a.       Pembuluh darah fenikulus spermatikus
1)      Arteri spermatika interna : cabang dari aorta abdominalis,
2)      Arteri spermatika eksterna : cabang dari arteri epigastrika inferior,
3)      Arteri duktus deferens : cabang dari arteri vesikalis inferior,
4)      Vena spermatika : mulai dari belakang testis menerima darah dari epididimis membentuk pompa bagian dari fenikulus spermatikus pembuluh-pembuluh yang membentuk fleksus banyak sepanjang fenikulus spermati-kus  didepan duktus deferens.
b.      Pembuluh limfe
Pembuluh limfe terdiri atas du bagian : permukaan luar dan permukaan dalam. Pembuluh limfe berasal dari permukaan tunika vaginalis epididimis dan korpus testis. Pembuluh ini akan membentuk 4-8 traktus dan berakhir pada bagian lateral dari pronatik dan nervus llumbalis II.
c.       Pembuluh saraf
Pleksus spermatikus merupakan saraf simpatis yang bergabung denga cabang dari pleksus pelvis yang menyertai arteri duktus deferens.
















BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Alat reproduksi wanita dibagi atas 2 bagian :  
Alat reproduksi luar ( genetalia eksterna ) : Dalam arti sempit adalah alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi litotomi. Yang fungsinya dikhususkan untuk kopulasi ( koitus). Alat reproduksi dalam ( genetalia interna) adalah alat kelamin bagian dalam.

B.       Saran
Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh semua orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut akan dapat menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secar bebas tanpa mengatahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami, tepat sasaran, dan tidak menyesatkan. Dengan demikian orang tersebut akan dapat menghadapi rangsangan dari luar dengan cara yang sehat, matang dan bertanggung jawab.














DAFTAR PUSTAKA

Muchtar,rustman.1998.Sinopsis Obstetri.Jakarta:EGC

Bobak, dkk, (2004), Keperawatan Maternitas, Jakarta: EGC, (Bab I, Hal 29–30)

Hacker and Moor, (2001),  Esensial Obstetri Dan Ginekologi,  Jakarta:   Hipokrates,  (Bab I, Hal 3 – 9)

Manuaba,Ida Bagus, (2002), Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan  Keluarga Berencana Untuk pendidikan Bidan, Jakarta: EGC (Bab II, Hal 80-187)

Williams, (2005), Obstetri Williams,  Jakarta: EGC, (Bab III, Hal 187 – 200)         
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Fitramaya. Yogyakarta.

Scott, J. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Widya Medika. Jakarta.

No comments:

Post a Comment

MAKALAHKU

MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN

Tugas Individu MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN Oleh ASRIANI 213095 2006 SEKOLAH TINGGI ILMU P...