Tuesday, 23 January 2018

MAKALAH KESEHATAN MASYARAKAT



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat. Kesehatan juga merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping sandang, pangan, dan papan. Dengan berkembang nya pelayanan kesehatan saat sekarang ini, memahami etika kesehatan merupakan bagian dari kesejahteraan masyarakat. Memahami etika kesehatan merupakan tuntutan yang dipandang semakin perlu, karena etika kesehatan membahas tentang tata susila dokter dalam menjalankan profesi, khususnya yang berkaitan dengan pasien.
Sejarah perkembangan pendidikan di dunia kesehatan memang sejak awal didominasi oleh upaya pengobatan sehingga banyak dikenal umumnya di bidang medis (kedokteran) dengan profesi-profesi medis dan paramedis, seperti dokter, bidan dan bidan. Sejalan dengan itu, banyak muncul pendidikan yang melahirkan profesi tersebut. Di Indonesia cukup banyak di buka fakultas kedokteran di beberapa perguruan tinggi, akademi-akademi kePerawatan dan kePerawatan. Bidang kesehatan lain yang kemudian berkembang sangat pesat saat ini adalah bidang kesehatan masyarakat.
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui pengorganisasian masyarakat untuk perbaikan sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit menular, pendidikan kesehatan dan sebagainya (Winslow, 1920). Meskipun batasan kesehatan masyarakat (public health) ini sudah dirumuskan oleh Winslow seabad yang lalu, namun sampai saat ini batasan tersebut masih relevan. Inti dari rumusan masalah ini adalah kesehatan masyarakat mempuyai dua aspek, yakni : keilmuan (science), teori dan seni (art), atau aplikasinya.
Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat bukan hanya berbicara atau berteori tentang penyakit dan penyebarannya (epidemiologi), tentang gizi makanan, tentang kesehatan lingkungan, tentang ilmu perilaku dan pendidikan, tetapi juga bagaimana aplikasi atau penerapan teori-teori tersebut dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan masyarakat dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Banyak masalah-masalah kesehatan yang ada saat ini. Dengan demikian dibutuhkan tenaga kesehatan masyarakat yang handal yang mampu mewujudkan upaya-upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hal inilah yang melatarbelakangi  disusunnya makalah ini.

B.        Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah hakikat kesehatan masyarakat?
2.      Bagaimanakah Ruang Lingkup perawatan kesehatan masyarakat?
3.      apa sajakah Tujuan perawatan kesehatan masyarakat?
4.      Apa sajakah Kegiatan Dan Sasaran perawatan kesehatan masyarakat?
5.      Bagaimanakah Pelaksanaan Kegiatan Upaya kesehatan masyarakat?

C.       Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pentingnya ilmu kesehatan masyarakat.
2.      Untuk mengetahui hakikat kesehatan masyarakat.
3.      Untuk mengetahui ruang lingkup perawatan kesehatan masyarakat.
4.      Untuk mengetahui tujuan perawatan kesehatan masyarakat.
5.      Untuk mengetahui kegiatan dan sasaran perawatan kesehatan masyarakat.
6.      Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan masyarakat.









BAB II
PEMBAHASAN

A.       Definisi
Sudah banyak ahli kesehatan membuat batasan kesehatan masayarakat. Secara kronologis batasan-batasan kesehahtan masyarakat mulai dengan batasan yang sangat  sempit sampai batasan yang luas seperti yang kita anut saat ini dapat diringkas seperti berikut ini. Batasan yang paling tua,   dikatakan bahwa kesehatan adalah upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Dengan kata lain kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi.
Upaya memperbaiki dan meningkatkan sanitasi lingkungan merupakan kegiatan kesehatan masyarakt. Kemudian pada akhir abad ke-18 dengan diketemukan bakteri-bakteri penyebab penyakit dan beberapa jenis imunisasi, kegiatan kesehatan masyarakat adalah pencegahan penyakit yang terjadi dalam masyarakat melalui perbaikan  sanitasi lingkungan dan pencegahan penyakit melalui imunisasi.
Perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) adalah perpaduan antara kePerawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyuluh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya masyarakat.
Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) merupakan bagian integral pada Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Pengembangan. Apabila ada masalah kesehatan yang memerlukan pelayanan Perkesmas, maka di Puskesmas harus dilaksanakan upaya Perkesmas sebagai upaya pengembangan.


B.        Ruang Lingkup
Seperti disebutkan diatas bahwa kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni. Oleh sebab itu, ruang lingkup kesehatan masyarakat dapat dilihat dari dua hal tersebut. Sebagai ilmu, kesehatan masyarakat pada mulanya hanya mencakup 2 disiplin keilmuan, yakni ilmu bio-medis (medical biologi) dan ilmu-ilmu sosial. Akan  tetapi sesuai dengan perkembangan ilmu, maka disiplin ilmu yang mendasri ilmu kesehatan masyarakat pun berkembang. Sehingga sampai pada saat ini disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat antara lain, mencakup: ilmu biologi, ilmu kedokteran, ilmu kimia, ilmu fisika, ilmu lingkungan, sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu pendidikan, dan sebagainya.
Secara garis besar, disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama ilmu kesehatan masyarakat ini, antara lain:
1.         Epidemiologi
2.         Biostatistik/statistik kesehatan
3.         Kesehatan lingkungan
4.         Pendidikan kesehahtan dan ilmun perilaku
5.         Administrasi kesehatan masyarakat
6.         Gizi masyarakat
7.         Kesehatan kerja.
Masalah kesehatan masyarakat adalah multi kausal maka pemecahannya harus secara multi disiplin. Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat sebagai seni atau praktiknya mempunyai bentanngan yang luas. Semua kegiatan baik yang langsung maupun tidak langsung untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat. Misalnya: pembebrsihan lingkungan, penyediaan air bersih, pengawasan makanan, perbaikan gizi, penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat, cara pembuangan tinja, pengelolaan sampah dan air limbah, pengawasan sanitasi tempat-tempat umum, pemberantasan sarang nyamuk, lalat, kecoa, dan sebagainya.
Secara garis besar, upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai seni atau penerapan ilmu kesehahtan masyarakat antara lain:
1.      Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.
2.      Perbaikan sanitasi lingkungan.
3.      Perbaikan lingkungan pemukiman.
4.      Pemberantasan vektor.
5.      Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat.
6.      Pelayanan kesehatan ibu dan anak.
7.      Pembinaan gizi masyarakat.
8.      Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum.
9.      Pengawasan obat dan minuman.
10.  Pembinaan peran serta masyarakat, dan sebagainya.

C.       Tujuan
1.      Tujuan Umum
Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kePerawatan kesehatan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
2.      Tujuan Khusus
a.       Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat : promotif & preventif.
b.      Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat untuk melaksanakan kePerawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah kesehatan : preventif & kuratif.
c.       Tertanganinya keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan pelayanan Perawatan : tim kesehatan lintas program terkait & sektoral terkait (kader kesehatan, RT, RW) melaksanakan promotif, preventif, kuratif / rehabilitatif.
d.      Terlayaninya kelompok khusus / panti yang memerlukan pembinaan dan pelayanan Perawatan : promotif, preventif, dan rehabilitatif.
e.       Terlayaninya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut dan pelayanan kePerawatan.
f.       Terlayaninya kasus-kasus resiko tinggi yang memerlukan pelayanan Perawatan di puskesmas dan di rumah.

D.       Kegiatan Dan Sasaran
1.      Kegiatan di Puskesmas
Adapun bentuk kegiatan Perkesmas antara lain:
a.       Asuhan kePerawatan pasien (prioritas) kontak Puskesmas yang berada di poliklinik Puskesmas, Puskesmas pembantu (pustu), Puskesmas keliling (pusling), posyandu, pos kes desa.
1)         Pengkajian kePerawatan pasien sebagai deteksi dini (sasaran prioritas)
2)         Penyuluhan kesehatan
3)         Tindakan (direct care)
4)         Konseling
5)         Pengobatan (sesuai kewenangan)
6)         Rujukan pasien/masalah kesehatan
7)         Dokumentasi
b.      Kunjungan rumah oleh bidan (home visit/home care) terencana, bertujuan untuk pembinaan keluarga rawan kesehatan. Home visit adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif bertujuan memandirikan pasien dan keluarganya, pelayanan kesehatan diberikan di tempat tinggal pasien dengan melibatkan pasien dan keluarganya sebagai subyek yang ikut berpartisipasi merencanakan kegiatan pelayanan, pelayanan dikelola oleh suatu unit/sarana/institusi baik aspek administrasi maupun aspek pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga profesional dibantu tenaga non profesional, di bidang kesehatan maupun non kesehatan. Ruang Lingkup home visit yaitu memberi asuhan kePerawatan secara komprehensif, melakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya, mengembangkan pemberdayaan pasien dan keluarga. Mekanisme pelayanan home visit:
1)         Proses penerimaan kasus. 
a)      Home visit menerima pasien dari tiap poliklinik di Puskesmas
b)      Koordinator program Perkesmas menunjuk bidan pelaksana Perkesmas untuk mengelola kasus.
c)      Bidan pelaksana Perkesmas membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus
2)         Proses pelayanan home visit:
a)      Persiapan terdiri dari memastikan identitas pasien, bawa denah/petunjuk tempat tinggal pasien, lengkap kartu identitas unit tempat kerja, memastikan perlengkapan pasien untuk di rumah, menyiapkan file asuhan kePerawatan, menyiapkan alat bantu media untuk pendidikan Pelaksanaan terdiri dari perkenalan diri dan jelaskan tujuan, observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan bidan, lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien, membuat rencana pelayanan, lakukan Perawatan langsung, diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dll, diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan, dokumentasikan kegiatan.
b)      Monitoring dan evaluasi antara lain keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal, kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan, efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksana.
c)      Proses penghentian pelayanan home visit, dengan kriteria : tercapai sesuai tujuan, kondisi pasien stabil, program rehabilitasi tercapai secara maksimal, keluarga sudah mampu melakukan Perawatan pasien, pasien di rujuk, pasien menolak pelayanan lanjutan, pasien meninggal dunia.
d)     Pembiayaan home visit terdiri dari 
(1)   Prinsip penentuan tarif antara lain pemerintah/masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara kesehatan, disesuaikan dengan kemampuan keuangan dan keadaan sosial ekonomi, mempertimbangkan masyarakat bepenghasilan rendah / asas gotong royong, pembayaran dengan asuransi ditetapkan atas dasar saling membantu, mencakup seluruh unsur pelayanan secara proporsional
(2)   Jenis pelayanan yang kena tarip antara lain jasa pelayanan tenaga kesehatan, imbalan atas pemakaian sarana kesehatan yang digunakan langsung oleh pasien, dana transportasi untuk kunjungan pasien
c.       Kunjungan bidan ke kelompok prioritas terencana (posyandu usila, posyandu balita, panti asuhan dan lain-lain)
1)         Pengkajian individu di kelompok
2)         Pendidikan/penyuluhan kesehatan di kelompok
3)         Pengobatan (sesuai kewenangan)
4)         Rujukan pasien/masalah kesehatan
5)         Pendokumentasian
d.      Asuhan kePerawatan pasien di ruang rawat inap Puskesmas
1)         Pengkajian individu
2)         Tindakan langsung (direct care) dan tidak langsung (lingkungan)
3)         Pendidikan/penyuluhan kesehatan
4)         Pencegahan infeksi di ruangan
5)         Pengobatan (sesuai kewenangan)
6)         Penanggulangan kasus gawat darurat
7)         Rujukan pasien/masalah kesehatan
8)         Dokumentasi kePerawatan 
2.      Sasaran Perkesmas
Adapun yang menjadi sasaran program Perkesmas ini adalah seluruh masyarakat yang dapat terbagi menjadi:
a.       Individu khususnya individu risiko tinggi (risti): menderita penyakit, balita, lanjut usia (lansia), masalah mental/jiwa.
b.      Keluarga khususnya ibu hamil (bumil), lansia, menderita penyakit, masalah mental/jiwa.
c.       Kelompok/masyarakat berisiko tinggi, termasuk daerah kumuh, terisolasi, konflik, tidak terjangkau pelayanan kesehatan. Fokus sasaran Perkesmas adalah keluarga rawan kesehatan dengan prioritasnya adalah keluarga rentan terhadap masalah kesehatan (Gakin), keluarga risiko tinggi (anggota keluarga bumil, balita, lansia, menderita penyakit).

E.        Pelaksanaan Kegiatan
1.      Pelaksana Kegiatan Perkesmas
a.       Bidan koordinator Perkesmas di Puskesmas harus mempunyai kualifikasi yaitu minimal D3 KePerawatan dan pernah mengikuti pelatihan/sertifikasi Perkesmas serta memiliki pengalaman kerja di Puskesmas yang mempunyai tugas sebagai berikut: Pertemuan dengan bidan pelaksana Perkesmas/ penanggung jawab daerah binaan (darbin) untuk mengidentifikasi masalah prioritas dengan data epidemiologi, merencanakan kegiatan Perkesmas, memfasilitasi pembahasan masalah dalam Refleksi Diskusi Kasus (RDK), membahas masalah keuangan.
b.      Kunjungan lapangan untuk melakukan bimbingan pada bidan pelaksana
c.       Penyusunan laporan yang disusun berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Perkesmas yang merupakan bahan pertanggung jawaban kepada Kepala Puskesmas.
Sertifikasi bagi bidan Perkesmas yaitu:
a.       Pelatihan Perkesmas
b.      Pelatihan Pengembangan Manajemen Kinerja Klinis (PMKK) untuk bidan coordinator
c.       Pelatihan gadar (basic)
d.      Pelatihan HIV/AIDS
e.       Pelatihan KePerawatan Kesehatan jiwa Masyarakat (basic)
f.       Pelatihan-pelatihan lainnya (program ISPA, PHBS, gizi, flu burung,dan lain-lain)
2.      Indikator keberhasilan Perkesmas
Indikator keberhasilan kinerja Perkesmas terdiri dari:
a.       Indikator kinerja klinik
Ada 4 indikator dalam menilai keberhasilan kinerja klinik Perkesmas yaitu:
1)         Indikator input
a)      Persentasi bidan koordinator (D3 KePerawatan)
b)      Persentasi bidan terlatih kePerawatan komunitas
c)      Persentasi Penanggung jawab daerah binaan/desa punya PHN kit
d)     Persentasi Puskesmas memiliki pedoman/standard
e)      Tersedia dana operasional untuk pembinaan
f)       Tersedia standar/pedoman/SOP pelaksanaan kegiatan
g)      Tersedia dukungan administrasi (buku register, family folder, formulir laporan, dan lain-lain)
2)         Indikator proses
a)      Persentasi keluarga rawan mempunyai family folder
b)      Maping (peta) sasaran Perkemas
c)      Rencana kegiatan Perkesmas (POA)
d)     Bukti Pembagian tugas bidan
e)      Ada kegiatan koordinasi dengan petugas kesehatan lain
f)       Catatan kePerawatan
g)      Kegiatan Refleksi Diskusi Kasus 
h)      Hasil pemantauan dan evaluasi
3)         Indikator output (key indicator)
a)      Persentasi keluarga rawan dibina
b)      Persentasi keluarga selesai dibina
c)      Persentasi penderita (prioritas SPM) dilakukan tindak lanjut kePerawatan (follow up care)
d)     Persentasi kelompok dibina
e)      Persentasi daerah binaan di suatu wilayah
4)         Indikator hasil (Outcome)
Yang ingin dicapai adalah terbentuknya keluarga mandiri dalam memenuhi kesehatannya/mengatasi masalah kesehatannya
b.      Indikator kinerja fungsional
Indikator kinerja fungsional yaitu indikator kinerja bidan Puskesmas untuk mengukur pencapaian angka kredit jabatan fungsionalnya yaitu jumlah angka kredit yang dicapai sama dengan jumlah kegiatan bidan dalam mencapai indikator klinik (output) nya.
3.      Pemantauan dan Penilaian Perkesmas
Pemantauan dilaksanakan secara periodik setiap bulan oleh kepala Puskesmas dan Bidan koordinator Perkesmas. Hasil pemantauan terhadap pencapaian indikator kinerja menjadi masukan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja bidan berikutnya, peningkatan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan. Sedangkan penilaian dilaksanakan minimal setiap akhir tahun dan hasilnya digunakan untuk masukan dalam penyusunan perencanaan kegiatan Perkesmas pada tahun berikutnya. Untuk memudahkan pemantauan dan penilaian kinerja Perkesmas maka dilakukan penyajian hasil dengan menggunakan tabel, grafik balok/garis atau grafik Pemantauan Wilayah Setempat (PWS). Penilaian dilakukan setahun sekali meliputi semua aspek baik input, output, outcome sebagai masukan penyusunan rencana kegiatan Perkesmas tahun berikutnya. Untuk memudahkan pemantauan dan penilaian kinerja Perkesmas maka dilakukan penyajian hasil dengan menggunakan tabel, grafik balok/garis atau grafik Pemantauan Wilayah Setempat (PWS).
Penilaian dilakukan setahun sekali meliputi semua aspek baik input, output, outcome sebagai masukan penyusunan rencana kegiatan Perkesmas tahun berikutnya.
a.      Identifikasi Masalah.
Menurunya derajat kesehatan masyarakat dalam rangka kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas} diakibatkan oleh meningkatnya angka kesakitan pada keluarga sasaran khususnya keluarga rawan, keluarga yang rentan terhadap masalah kesehatan. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa faktor, antara lain :
1)         Meningkatnya suatu penyakit di masyarakat.
2)         Kurangnya kegiatan perawatan Kesehatan Masyarakat oleh petugas.
3)         Kurang akuratnya data yang tersedia
4)         Lingkungan yang tidak sehat dan bersih.
Selanjutnya dapat diidentifikasi masalah yang berhubungan langsung dengan masalahutama tersebut di atas adalah kurangnya kegiatan perawatan Kesehatan Masyarakat oleh petugas yang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
1)         Kurangnya kerjasama lintas program terkait.
2)         Kurangnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
3)         Kurangnya kemampuan/keterampilan petugas (bidan dan pada bidan)
4)         Kurangnya motivasi petugas.
b.      Sasaran.
Dengan adanya identifikasi masalah diatas, maka penulis dapat mengemukakan sasaran yang ingin dicapai dalam rangka menuju pemecahan masalah . Adapun sasaran yang dimaksud adalah seperti di bawah ini. Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dalam rangka kegiatan Perkesmas diakibatkan dari tercapainya penurunan angka kesakitan pada keluarga rawan yang rentan terhadap masalah kesehatan. Penurunan angka kesakitan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1)         Tertanggulanginya suatu penyakit di masyarakat
2)         Terwujudnya peningkayan kegiatan Perawatan kesehatan masyarakat oleh petugas (bidan dan bidan).
3)         Tersedianya keakuratan data.
4)         Terwujudnya lingkungan yang sehat dan bersih.
Sedangkan yang menyebabkan terwujudnya peningkatan kegiatan Perawatan kesehatan masyarakat oleh petugas adalah :
1)         Terwujudnya peningkatan kerjasama lintas program terkait.
Dengan sudah dilaksanakannya pelatihan petugas Perawatan kesehatan masyarakat. Petugas dari perogram terkait sudah memahami dan mengerti tentang pelaksanaan dari Program Puskesmas. Bahwa program Puskesmas sangat mendukung untuk program puskesmas lainnya tertutama dalam pencapaian cakupan program Kesehatan Ibu dan Anak dan program Pemberantasan Penyakit menular temasuk Imunisasi.Program KIA dan Imunsasi adalah program primadona. Untuk program KIA dalam hal pencapaian cakupan K.1 dan K.4, sedangkan untuk pelayanan program Imunisasi petugas Puskesmas melakukan pembinaan pada keluarga DO (Drop Out).Dari program Gizi petugas Puskesmas membantu dalam hal pembinaan kelarga yang mempunyai bayi, anak balita, yang berat badannya berada dibawah garis merah (Balita BGM) dan ibu hamil /ibu nifas yang kekuranan enegi sera membantu dalam hal pelaksanaan pemberian makanan tambahan (PMT). Untuk program pemberantasan Penyakit Menular (P2M) petugas Puskesmas membantu memberikan bimbingan serta tindak lanjut untuk kasus-kasus penyakit menular maupun tidak menular.
2)         Tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Dengan terpenuhinya sarana dan prasarana khususnya peralatan medis dan ruangan yang memadai dalam melaksanakan kegiatan akan menimbulkan suasana yang nyaman dan leluasa sehingga dapat membuat jiwa kita menjadi tenang. Adanya peralatan medis khusus untuk kegiatan program Puskesmas yang dipunyai oleh masing-masing petugas (bidan dan bidan) akam memudahkan kegiatan Puskesmas di masyarakat. Dan program Perawatan kesehatan masyarakat bisa berjalan dengan lancar.
3)         Terwujudnya peningkatan kemampuan/keterampilan petugas (bidan dan bidan).
Seperti sudah diuraikan pada bab terdahulu bahwa kendala/hambatan yang ditemui dalam upaya peningkatan pelaksanaan kegiatan Perkesmas adalah faktor manusia sebagai pelaksana yang mempunyai kelemahan, yaitu kurangnya kemampuan/keterampilan petugas untuk melaksanakan tugas kePerawatan. Sebagai pendukung kelancaran dan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan Perkesmas bagi petugas bagi petugas khususnya bidan, bidan dan bidan-bidan didesa perlu adanya pelatihan, pembinaan yang terus menerus oleh atasan langsung atau dari pihak yang berkepentingan, melaksanakan petunjuk teknis pelajaran. Dengan adanya usaha tersebut diatas diharapkan akan meningkatkan kemampuan/keterampilan bagi petugas Perkesmas, sehingga kegiatan perkesmas dapat dilaksanakan secara optimal dan pada akhirnya akan terjadi peningkatan, baik disegi pelayanan terhadap masyarakat maupun disegi pelayanan terhadap masyarakat maupun disegi pencapaian cakupan/hasil kegiatan.
4)         Terwujudnya motivasi kerja petugas.
Terwujudnya motivasi kerja dalam melaksanakan kegiatan Perkesmas tidak lepas dari kemampuan/keterampilan petugas serta tersedianya sarana dan prasarana pendukung. Hal ini secara tidak langsung membantu memotivasi petugas untuk melaksanakan tugas dengan baik. Motivasi kerja petugas dilihat dari keaktifan petugas dalam membina desa binaan.

c.       Alternatif Pemecahan.
Selanjutnya guna mengidentifikasi pemecahan masalah dan penetuan sasaran yang ingin dicapai, maka perlu dibuat beberapa alternatif sebagai acuan untuk menuju rangkaian pemecahan masalah sehingga terwujudnya peningkatan kemampuan /keterampilan petugas Perkesmas khususnya bidan, bidan, dan bidan-bidan desa melalui kegiatan-kegiatan seperti:
1)         Melaksanakan study banding ke Puskesmas teladan.
2)         Melaksanakan pelatihan petugas perkesmas.
3)         Melaksanakan pembinaan.
4)         Melaksanakan pembuatan petunjuk teknis pelajaran.
Dari beberapa kegiatan tersebut diatas kegiatan yang bisa dilaksanakan dan berpengaruh langsung terhadap peningkatan kemampuan / keterampilan petugas Perkesmas yaitu kegiaatan pelatihan bagi bidan, bidan dan bidan-bidan desa selaku pelaksana kegiatan Perkesmas.
Dengan adanya peningkatan kemampuan/keterampilan petugas Perkesmas oleh petugas yang selanjutnya akan memungkinkan tercapainya penurunan angka kesakitan pada keluarga rawan yang rentan terhadap maslah kesehatan dan pada akhirnya memungkinkan terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Dengan adanya strategi pemecahan masalah dari sasaran yang diharapkan, dapatlah ditentukan sasaran umum dan sasaran khusus dari rencana kerja yang ingin dicapai. Adapun sasaran umum dan saran khusus yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :
1)         Sasaran Umum :
Terwujudnya peningkatan kemampuan /keterampilan petugas Perkesmas melalui pelaksanaan pelatihan petugas Perkesmas.
2)         Sasaran Khusus :
Terwujudnya peningkatan kemampuan /keterampilan petugas Perawatan Kesehatan Masyarakat (bidan dan bidan) melalui pelaksanaan pelatihan petugas Perkesmas 
d.      Langkah-Langkah Kegiatan.
Kegiatan yang kiranya diselenggarakan guna mencapai sasaran adalah dengan melaksanakan pelatihan petugas Perawatan Kesehatan Masyarakat untuk mewujudkan peningkatan kemampuan/keterampilan bidan bidan. Kegiatan tersebut diatas pelaksanaannya dapat dibagi menjadi beberapa tahapan kegiatan antara lain :
1)         Persiapan yang terdiri dari pembentukan panitia, pencairan dana, pembuatan jadwal, penyiapan perlengkapan serta pemberitahuan peserta pelatihan.
2)         Pelaksanaan terdiri dari pembukaan pelatihan, penyajian materi serta penutup.
3)         Pengendalian meliputi pemantauan, penilaian serta pelaporan dari semua kegiatan yang dilaksanakan.


















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.         Upaya kesehatan masyarakat merupakan salah satu kegiatan pokok Puskesmas, memberikan pelayanan keperawatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan, dimana tanpa adanya keterpaduan laporan dan kegiatan pembinaan lintas program/sektor terkait program Perkesmas akan menampilkan hasil kegiatan dan pengelolaan yang belum optimal.
2.         Hasil pernantauan dapat dimanfaatkan untuk melakukan koreksi, sedangkan hasil penilaian dimanfaatkan untuk perencanaan kegiatan berikutnya. Kedua hasil tersebut diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B.     Saran
1.         Diharapkan dapat memberikan supervisi/bimbingan untuk perbaikan dan peningkatan penampilan hasil kegiatan Perkesmas di tingkat Puskesmas, agar dapat menilai kemajuan pelaksanaan program Perkesmas secara teratur dan berkesinambungan, dan perlu adanya suatu alat untuk rnemantau dan menilai sehingga dapat diidentifikasi masalah dan penyebabnya.
2.         Diharapkan dapat memberikan sosialisasi secara terus menerus dan berkesinambungan dengan lintas program/sektor terkait demi terlaksana-nya kegiatan Perkesmas di Tingkat Puskesmas secara terpadu.






DAFTAR PUSTAKA

1.      Entjang, Indan, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Citra Aditya Bakti

2.      Meilani, Niken, S.SiT dkk. Kebidan Komunitas. 2009. Fitramaya: Jakarta

3.      Notoatmojo soekidjo.2007.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.Jakarta PT.Rineka Cipta

4.      Sastroasmoro S,. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Sagung Seto.2010;  p372-374

5.      Syafrudin, H,. Kebidanan Komunitas. 2009. EGC: Jakarta

















 
KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya kami bias menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat guna memenuhi tugas dari dosen.
Makalah ini membahas tentang Upaya Kesehatan Masyarakat”, semoga dengan makalah yang kami susun ini kita sebagai mahasiswa Akbid Batari Toja Watampone dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita. Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari sempurna, maka dari itu kami masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu selaku dosen-dosen pembimbing kami serta temen-temen sekalian, karena kritik dan saran itu dapat membangun kami dari yang salah menjadi benar.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita, akhir kata kami mengucapkan terima kasih.



Watampone,  21  Mei  2014


  Penyusun








i
 
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ……………………………….........................................i
DAFTAR ISI …………………………………………………………..... .............ii
BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang..................................................................................................1
B.       Rumusan Masalah.............................................................................................2
C.       Tujuan...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A.      Definisi .............................................................................................................3
B.       Ruang Lingkup .................................................................................................4
C.       Tujuan...............................................................................................................5
D.      Kegiatan Dan Sasaran.......................................................................................6
E.       Pelaksanaan Kegiatan.......................................................................................9

BAB  III  PENUTUP
A.       Kesimpulan …………………………………................................................17
B.        Saran...............................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA







ii
 
Tugas Individu
MAKALAH
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT



OLEH :
                                                                                                    
NAMA : SRI RAHAYU
BT 12 02 096
II C





AKADEMI KEBIDANAN BATARI TOJA
WATAMPONE

2014

1 comment:

MAKALAHKU

MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN

Tugas Individu MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN Oleh ASRIANI 213095 2006 SEKOLAH TINGGI ILMU P...