Tuesday 23 January 2018

MAKALAH SEJARAH PROTO MELAYU, DEURTO MELAYU DAN MELANESOID



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah yang terbentang di sekitarnya. Ini menyebabkan keanekaragaman suku, adat istiadat dan kebudayaan dari setiap suku di setiap wilayahnya . Hal ini sungguh sangat menakjubakan karena biarpun Indonesia memiliki banyak wilayah, yang berbeda  suku bangsanya, tetapi kita semua dapat hidup rukun satu sama lainnya.
Namun, sungguh sangat disayangkan apabila para generasi penerus bangsa tidak mengtehaui tentang asal mula terbuntuknya suku-suku dan kebudayaan serta nenek moyang bangsa indonesia. Kebanyakan dari mereka hanya mengetahui dan cukup mengerti tentang kebudayaan dari salah satu suku yang ada di Indonesia, itu juga karena minat rasa ingin tau generasi muda masih lemah.
Kedatangan Proto dan Deutro Melayu dan Melanesoid merupakan salah satu ilmu yang sangat penting bagi kita bangsa indonesia agar dapat mengetahui asal mula suku dan budaya serta nenek moyang kita, Untuk itu, kami kami ingin membahas tentang kedatangan proto dan deutro melayu disini agar generasi muda dapat mengetahuinya.

B.     Rumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang dan identiikasi masalah diatas, maka kami dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut: ”Bagaimana persabaran Proto, Deutro dan Melanesoid sehingga dapat menyebar seperti persebaran suku dan budaya sekarang ini  serta asal mula nenek moyang?”.


C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui sejarah persebaran proto, deurto melayu dan Melanesoid di Indonesia.
2.      Mengetahui budaya-budaya peninggalan proto, deutro melayu dan Melanesoid.























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Proto Melayu
Bangsa Proto Melayu atau Melayu Tua adalah orang-orang Austronesia dari Asia (Yunan) yang pertamakali ke Nusantara pada sekitar 1500 SM. Mereka datang ke Nusantara melalui dua jalan. a.Jalan barat dari Yunan (Cina Selatan) melalui Selat Malaka (Malaysia) masuk ke Sumatra masuk ke Jawa. Mereka membawa alat berupa kapak persegi.b.Jalan utara (timur) dari Yunan melalui Formosa (Taiwan) masuk ke Filipina kemudian ke Sulawesi kemudian masuk ke Irian. Mereka membawa alat kapak lonjong.
Bangsa Melayu Tua ini memiliki kebudayaan batu sebab alat-alatnya terbuat dari batu yang sudah maju, yakni sudah dihaluskan, berbeda dengan manusia purba yang alatnya masih kasar dan sederhana. Hasil budaya mereka dikenal dengan kapak persegi yang banyak ditemukan di Indonesia, seperti Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Adapun kapak lonjong banyak digunakan mereka yang melalui jalan utara, yakni Sulawesi dan Irian. Menurut penelitian Von Heekern, di Kalumpang, Sulawesi Utara telah terjadi  perpaduan antara tradisi kapak persegi dan kapak lonjong yang dibawa orang Austronesiayang datang dari arah utara Indonesia melalui Formosa (Taiwan), Filipina, dan Sulawesi.
Proto Melayu diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu Polinesia yang tersebar dari Madagaskar sampai pulau-pulau paling timur di Pasifik. Mereka diperkirakan datang dari Cina bagian selatan. Ras Melayu ini mempunyai ciri-ciri rambut lurus, kulit kuning kecoklatan-coklatan, dan bermata sipit. Dari Cina bagian selatan (Yunan) mereka bermigrasi ke Indocina dan Siam, kemudian ke Kepulauan Indonesia. Mereka itu mula-mula menempati pantai-pantai Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Barat. Ras Proto Melayu membawa peradaban batu di Kepulauan Indonesia. Ketika datang para imigran baru, yaitu Deutero Melayu (Ras Melayu Muda). Mereka berpindah masuk ke pedalaman dan mencari tempat baru ke hutan-hutan sebagai tempat huniannya. Ras Proto Melayu itu pun kemudian mendesak keberadaan penduduk asli. Kehidupan di dalam hutan-hutan menjadikan mereka terisolasi dari dunia luar, sehingga memudarkan peradaban mereka. Penduduk asli dan ras proto melayu itu pun kemudian melebur.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCpWLoHAA90qc0pXguxcwdrcEAIItTk-n0pAjhAA17B_Y187oW-Z9HXT2p9DU1Xh6peZnOK7jrb5EWTeRby-JbTercE1WAwJNWTBpG6b8XmlV9JabpxO7CpL_pS0KyF5EcK6nIjExbe7Q/s1600/jk.jpeg
Gambar : Bangsa Melayu Tua
Mereka itu kemudian menjadi suku bangsa Batak, Dayak, Toraja, Alas, dan Gayo. Kehidupan mereka yang terisolasi itu menyebabkan ras Proto Melayu sedikit mendapat pengaruh dari kebudayaan Hindu maupun Islam dikemudian hari. Para ras Proto Melayu itu kelak mendapat pengaruh Kristen sejak mereka mengenal para penginjil yang masuk ke wilayah mereka untuk memperkenalkan agama Kristen dan peradaban baru dalam kehidupan mereka. Persebaran suku bangsa Dayak hingga ke Filipina Selatan, Serawak, dan Malaka menunjukkan rute perpindahan mereka dari Kepulauan Indonesia. Sementara suku bangsa Batak yang mengambil rute ke barat menyusuri pantai-pantai Burma dan Malaka Barat. Beberapa kesamaan bahasa yang digunakan oleh suku bangsa Karen di Burma banyak mengandung kemiripan dengan bahasa Batak.
·         BUDAYA PROTO MELAYU
Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan yang setingkat lebih tinggi dari pada kebudayaan Homo Sapiens Indonesia. Kebudayaan mereka adalah kebudayan batu-baru atau Neolitikum (neo = baru, lithos = batu). Meskipun barang-barang hasil kebudayaan mereka masih terbuat dari batu, tetapi telahdi kerjakan dengan baik. Barang-barang hasil kebudayaan yang terkenal ialah kapak persegi dan kapak lonjong.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvfsUbqCglPiswQ4poMn841tr08RH4BQ2XkCFTX_OCeCzmtJmCMe0yfSmlBKbCNApnVuVR_EBwzMZqOGGRWhDdYkVPLaB1HId8CiWkaeKJ86iC0P9L-x1Kiy06RXuTvFXGK1NXVgUzX6I/s1600/Kapak_Lonjong.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif3eRJ8rVDSSWGJS5Q6YWVpVY8HXcnKxHj-Yhp5yp0gFUv32w7pwrLwTsXOn29guxufpwFGOUnIvufEIOGkMVFVxNlgB21sDgS9ljhaL1QNMchb9ydYFhTGz1WULxre8xJQZw8eFJrAOO4/s1600/kapak+persegi.png
Gambar : Kapak Lonjong Dan Kapak Persegi

Kebudayaan kapak persegi dibawa oleh bangsa   Proto Melayu yang melalui jalan barat, sedangkan kebudayaan kapak lonjong dibawa melalui jalan timur.

B.     Deutero Melayu
Bangsa Melayu Muda yang disebut juga Deutero Melayu datang dari daerah Yunan (Cina Selatan) sekitar 500 SM. Mereka masuk ke Nusantara melalui jalan barat saja.Bangsa Melayu Muda berhasil mendesak dan bercampur dengan bangsa Proto Melayu.Bangsa Deutero Melayu masuk melalui Teluk Tonkin (Yunan) ke Vietnam, lalu keSemenanjung Malaka, terus ke Sumatra, dan akhirnya masuk ke Jawa.
Deutero Melayu merupakan ras yang datang dari Indocina bagian utara. Mereka membawa budaya baru berupa perkakas dan senjata besi di Kepulauan Indonesia, atau Kebudayaan Dongson. Mereka seringkali disebut juga dengan orang-orang Dongson. Peradaban mereka lebih tinggi daripada rasa Proto Melayu. Mereka dapat membuat perkakas dari perunggu. Peradaban mereka ditandai dengan keahlian mengerjakan logam dengan sempurna. Perpindahan mereka ke Kepulauan Indonesia dapat dilihat dari rute persebaran alat-alat yang mereka tinggalkan di beberapa kepulauan di Indonesia, yaitu berupa kapak persegi panjang. Peradaban ini dapat dijumpai di Malaka, Sumatera, Kalimantan, Filipina, Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara Timur.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgb1p9uK45lzV_jVpaElwA1sU8SGeF_hmXD4BaLb49IRBCwJL6aPt-46rpDw3yl1vSvoQCdM9eb1KZ2qWSJbqkxrEXDkbsXW_30aXDKowXqqlS4CDYPx-ufuRRyIrZG56XHCLTU9p1h6To/s1600/jk.jpeg
Gambar : Bangsa Melayu Muda/ Deutro Melayu

Dalam bidang pengolahan tanah mereka mempunyai kemampuan untuk membuat irigasi pada tanah-tanah pertanian yang berhasil mereka ciptakan, dengan membabat hutan terlebih dahulu. Ras Deutero Melayu juga mempunyai peradaban pelayaran lebih maju dari pendahulunya karena petualangan mereka sebagai pelaut dibantu dengan penguasaan mereka terhadap ilmu perbintangan. Perpindahan ras Deutero Melayu juga menggunakan jalur pelayaran laut. Sebagian dari ras Deutero Melayu ada yang mencapai Kepulauan Jepang, bahkan kelak ada yang hingga sampai Madagaskar. Kedatangan ras Deutero Melayu di Kepulauan Indonesia makin lama semakin banyak. Mereka pun kemudian berpindah mencari tempat baru ke hutan-hutan sebagai tempat hunian baru. Pada akhirnya Proto dan Deutero Melayu membaur dan selanjutnya menjadi penduduk di Kepulauan Indonesia. Pada masa selanjutnya mereka sulit untuk dibedakan. Proto Melayu meliputi penduduk di Gayo dan Alas di Sumatra bagian utara, serta Toraja di Sulawesi. Sementara itu, semua penduduk di Kepulauan Indonesia, kecuali penduduk Papua dan yang tinggal di sekitar pulau-pulau Papua, adalah ras Deutero Melayu.
Bangsa Deutero Melayu memiliki kebudayaan yang lebih maju dibandingkan dengan Proto Melayu. Mereka sudah dapat membuat barang-barang dari perunggu dan besi. Hasil budayanya yang terkenal adalah kapak corong, kapak sepatu, dan nekara. Selain kebudayaan logam, bangsa Deutero Melayu juga mengembangkan kebudayaan Megalitikum, yaitu kebudayaan yang menghasilkan bangunan yang terbuat dari batu besar. Hasil-hasil kebudayaan Megalitikum, misalnya, menhir (tugu batu), dolmen (meja batu), sarkofagus (keranda mayat), kubur batu, dan punden berundak. Suku bangsa Indonesia yang termasuk keturunan Melayu Muda (Deutero Melayu) adalah suku Jawa, Melayu, dan Bugis.Sebelum kelompok bangsa Melayu memasuki Nusantara, sebenarnya telah ada kelompok-kelompok manusia yang lebih dahulu tinggal di wilayah tersebut. Mereka terma-suk bangsaprimitif dengan budayanya yang masih sangat sederhana. Mereka yang termasuk bangsa primitif adalah sebagai berikut.
1.      Manusia Pleistosin (purba)
Kehidupan manusia purba ini selalu berpindah tempat dengan kemampuan yang sangat terbatas. Demikian pula kebudayaannya sehingga corak kehidupan manusia purbaini tidak dapat diikuti kembali, kecuali beberapa aspek saja. Misalnya, teknologinya  yang masih sangat sederhana (teknologi paleolitik).
2.      Suku Wedoid
Sisa-sisa suku Wedoid sampai sekarang masih ada, misalnya, suku Sakai di Siak sertasuku Kubu di perbatasan Jambi dan Palembang. Mereka hidup dari meramu (mengumpulkan hasil hutan) dan berkebudayaan sederhana. Mereka juga sulit sekali menyesuaikan diri dengan masyarakat modern.
3.      Suku Negroid
Di Indonesia sudah tidak terdapat lagi sisa-sisa kehidupan suku Negroid. Akan tetapi,di pedalaman Malaysia dan Filipina keturunan suku Negroid masih ada. Suku yang termasuk ras Negroid, misalnya, suku Semang di Semenanjung Malaysia dan suku Negritodi Filipina. Mereka akhirnya terdesak oleh orang-orang Melayu Modern sehingga hanya menempati daerah pedalaman terisolir.
·         Budaya Deutro Melayu
Mereka telah memiliki kebudayaan yang lebih tinggi daripada bangsa Proto Melayu. Peradaban mereka ditandai dengan kemampuan mengerjakan logam dengan sempurna. Barang-barang hasilkebudayaan mereka telah terbuat dari logam. Mula-mula dari perunggu dankemudian dari besi. Hasil kebudayaan logam di Indonesia yang terpenting ialah kapak corong atau kapak sepatu dan nekara.
http://4.bp.blogspot.com/-9Ae2-K8k10U/UQH3XPSVEFI/AAAAAAAADLY/Cu0Jx7KIxwI/s1600/Kapak+Corong+dan+Nekara_tumb.jpg
Gambar : nekara dan kapak corong

Di bidang pengolahan tanah, mereka telah sampai pada usaha irigasi atas tanah-tanah pertanian yang berhasil mereka wujudkan, yakni dengan membabad hutan terlebih dahulu. Sudah selayaknya mereka mencari daerah-daerah seperti di Jawa dan pantai-pantai Sumatra untuk digarap seperti di negeri asal mereka. Mereka juga telah mengenal perikanan laut dan pelayaran, sehingga rute perpindahan ke Nusantara juga memanfaatkan jalan laut.

C.    Melanesoid
Ras lain yang juga terdapat di Kepulauan Indonesia adalah ras Melanesoid. Mereka tersebar di lautan Pasifik di pulau-pulau yang letaknya sebelah Timur Irian dan benua Australia. Di Kepulauan Indonesia mereka tinggal di Papua. Bersama dengan Papua-Nugini dan Bismarck, Solomon, New Caledonia dan Fiji, mereka tergolong rumpun Melanesoid. Menurut Daldjoeni suku bangsa Melanesoid sekitar 70% menetap di Papua, sedangkan 30% lagi tinggal di beberapa kepulauan di sekitar Papua dan Papua-Nugini. Pada mulanya kedatangan Bangsa Melanesoid di Papua berawal saat zaman es terakhir, yaitu tahun 70.000 SM. Pada saat itu Kepulauan Indonesia belum berpenghuni. Ketika suhu turun hingga mencapai kedinginan maksimal, air laut menjadi beku. Permukaan laut menjadi lebih rendah 100 m dibandingkan permukaan saat ini. Pada saat itulah muncul pulau-pulau baru. Adanya pulau-pulau itu memudahkan mahkluk hidup berpindah dari Asia menuju kawasan Oseania.
Bangsa Melanesoid melakukan perpindahan ke timur hingga ke Papua, selanjutnya ke Benua Australia, yang sebelumnya merupakan satu kepulauan yang terhubungan dengan Papua. Bangsa Melanesoid saat itu hingga mencapai 100 ribu jiwa meliputi wilayah Papua dan Australia. Peradaban bangsa Melanesoid dikenal dengan paleotikum. Pada saat masa es berakhir dan air laut mulai naik lagi pada tahun 5000 S.M, kepulauan Papua dan Benua Australia terpisah seperti yang dapat kita lihat saat ini. Pada saat itu jumlah penduduk mencapai 0,25 juta dan pada tahun 500 S.M. mencapai 0,5 jiwa.
Asal mula bangsa Melanesia, yaitu Proto Melanesia merupakan penduduk pribumi di Jawa. Mereka adalah manusia Wajak yang tersebar ke timur dan menduduki Papua, sebelum zaman es berakhir dan sebelum kenaikan permukaan laut yang terjadi pada saat itu. Di Papua manusia Wajak hidup berkelompok-kelompok kecil di sepanjang muara-muara sungai. Mereka hidup dengan menangkap ikan di sungai dan meramu tumbuh-tumbuhan serta akar-akaran, serta berburu di hutan belukar. Tempat tinggal mereka berupa perkampungan-perkampungan yang terbuat dari bahanbahan yang ringan. Rumah-rumah itu sebenarnya hanya berupa kemah atau tadah angin, yang sering didirikan menempel pada dinding gua yang besar. Kemah-kemah dan tadah angin itu hanya digunakan sebagai tempat untuk tidur dan berlindung, sedangkan aktifitas lainnya dilakukan di luar rumah.
Bangsa Proto Melanesoid terus terdesak oleh bangsa Melayu. Mereka yang belum sempat mencapai kepulauan Papua melakukan percampuran dengan ras baru itu. Percampuran bangsa Melayu dengan Melanesoid menghasilkan keturunan Melanesoid-Melayu, saat ini mereka merupakan penduduk Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
·         Budaya Tradisional
http://bekangdam7-wirabuana.mil.id/page/ARTIKEL%20MELANESIA_files/image011.jpg
Salah satu Rumah adat tradisional Papua barat
a.       Kampung dan Rumah
Menurut adat, seorang pria yang telah menikah menetap di rumah orang tuanya ditengah-tengah para kerabatnya (yaitu adat virilokal). Kelompok kekerabatan terkecil dalam masyarakat Suku Arfak adalah keluarga luas virilokal yang menghuni satu rumah (tumitsen), terdiri dari sepasang suami istri bersama keluarga inti dari 3-5 anak pria mereka. Apabila daya tampungnya terbatas, dengan persetujuan ayah dari anak-anak pria tadi, dibangun rumah yang baru. Satu tumitsen biasanya mempunyai 3-5 kamar, sebanyak jumlah pasangan suami istri yang ada. Rumah dibangun cukup besar dan berbentuk segi empat dan dinding-dindingnya terbuat dari kulit pohon dan tanpa jendela. Tidak adanya jendela menyebabkan asap pekat dari perapian dari dalam rumah orang Arfak sangat mengganggu pernafasan dan berakibat banyaknya penduduk yang terkena penyakit paru-paru. Atap rumah terbuat dari daun pandan, sedang lantainya dari belahan nibung atau bambu. Pohon yang digunakan untuk tiang tengah rumah disebut mesiyi (bahasa Meyah). Dalam satu rumah biasanya terdapat kamar untuk wanita (meraja) dan kamar pria (meiges) serta sebuah ruang duduk (umersa) di tengah. Suatu rumah dengan suatu tempat khusus untuk upacara dan pesta adat disebut modambau, lantai di ruang tengah tak dialasai dengan batang-batang nibung sehingga menari dilakukan di atas tanah. Kalau dibandingkan dengan rumah Suku Amungme yang hidup di lembah-lembah pegunungan bagian tengah di Irian, ada persamaan dalam hal bentuk dan bahan material dari bangunan rumah walau ada sedikit perbedaan dalam hal penggunaan dan pemanfaatan ruangan. Sebelum masa pendudukan (sivilisasi) sebuah kampung Suku Amungme yang cukup besar biasanya terdiri 15-20 buah rumah keluarga (Onggoi) dengan 5-8 buah rumah laki-laki (Itorei).
b.      Seni Tari, Ukir, dan Anyam-Anyaman
Ada empat bentuk tarian dalam adat suku ini yaitu:
1)      Tup, merupakan gerakan berputar di tempat, atau berjalan atau berlari yang dilakukan sambil bernyanyi.
2)      Weantagawi, merupakan gerakan dua orang yang saling berhadapan muka sambil menghentakkan kaki di tanah bersama-sama. Gerakan ini diikuti langkah mengikuti irama, maju dua langkah dan mundur dua langkah seirama dengan lagu yang dibawakan.
3)      Pipakwean, merupakan gerakan berlari mondar-mondir di suatu tempat terbatas,seirama dengan lagu yang dibawakan.
4)      Tem, gerakan ini diadakan di dalam rumah, di dalam sinar nyala api. Muda-mudi duduk berhadapan muka, dipisahkan oleh tungku api, sambil bernyanyi kaum pemuda memberi daun kepada pemudi dan sebaliknya.
        http://bekangdam7-wirabuana.mil.id/page/ARTIKEL%20MELANESIA_files/image013.jpg
Tarian Adat Papua
http://bekangdam7-wirabuana.mil.id/page/ARTIKEL%20MELANESIA_files/image014.jpg
Kerajinan seni ukir suku asmat di Papua

Seni ukir kurang begitu dominan dalam kebudayaan suku di wilayah Papua Barat. Seni ukir terbatas pada mengukir anak panah. Di waktu senggang seorang pria Arfak mengukir serta melukis busur dan anak panahnya. Ukiran-ukiran yang khas itu juga dibuat pada peralatan-peralatan perang lainnya. Para wanita dan pria orang Arfak biasanya mengenakan perhiasan berupa gelang yang terbuat dari anyaman tali rotan yang disebut liya, de’maya (kalung), mi’yepa (hiasan kepala yang dianyam memakai manik-manik), breya (anyaman kulit dan bulu burung atau kasuari untuk hiasan kepala). Hiasan dan busana bagi wanita adalah rumbai-rumbai yang dibuat dari alang-alang dan serat kulit kayu yang diikatkan dipinggang dan kalung manik-manik (gemsya). Serat-serat itu diambil dari batang pohonnya kemudian dipintal menjadi benang yang kemudian dengan ini digunakan untuk membuat berbagai barang kebutuhan hidupnya. Warna-warna yang mendominasi yang digunakan dalam kerajinan adalah putih,hitam,merah dan kuning. Warna putih dibuat dari tanah liat, isi keladi putih yang membusuk atau abu dari tungku api. Warna hitam dibuat dari asap lemak babi dan damar, arang dapur atau dari buah-buahan hutan. Warna merah dibuat dari tanah merah yang digali dari dalam tanah. Sedangkan warna kuning dibuat dari akar tumbuh-tumbuhan dan tali-talian hutan.

















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari uraian di atas di ketahui bahwa di Indonesia pernah terjadi migrasi dari asia tenggara yang mengakibatakan Indonesia kedatangan orang-orang dari luar yang kemudian tinggal di Indonesia, kemudian berkembang. Budaya-budaya yang di tinggalkan juga sangat beragam.
Orang-orang pendatang itu salah satunya adalah orang melayu yang berasal dari daerah Vietnam Utara dan indocina. Masa kedatangan orang melayu terjadi pada dua gelombang. Gelombang pertama adalah kedatangan orang Proto Melayu sekitar 2500 SM yg tinggal di pedalaman-pedalaman di Indonesia, gelombang kedua yaitu kedatangan orang dari bangsa Deuteru Melayu sekitar 2000-300 SM yang menetap Indonesia yang kemudian berkembang dengan pesat dalam kebudayaan dan pemerintahannya.
Pada mulanya kedatangan Bangsa Melanesoid di Papua berawal saat zaman es terakhir, yaitu tahun 70.000 SM. Pada saat itu Kepulauan Indonesia belum berpenghuni.

B.     Saran
Berdasarkan kesimpulan dari proses masuknya melayu di indonesia, mempunyai beberapa saran antara lain:
1.      Agar berkembangnya wawasan dan pengetahuan mengenai sejarah, siswa diharapkan lebih untuk mempelajari sejarah melayu di nusantara secara logis dengan cara melakukan pencarian bukti-bukti nyata serta dokumen-dokumen yg menyangkut melayu di indonesia.
2.      Siswa di harapkan meningkatkan rasa ingin dan minat baca agar memiliki wawasan yang luas.

DAFTAR PUSTAKA

Suhaimi dkk, 2008. Pengantar Studi Tamadun Melayu. Pekanbaru : UNRI Press.

Wardaya. Cakrawala Sejarah 1 : Untuk SMA / MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional, 2009.



 
Frengky, 2014. Proto Dan Deutro Melayu.  (Online) Tersedia : http://frengkysoritman.blogspot.com/2014/03/proto-dan-deutro-melayu.html. Diakses 17 Okteober 2014.




























KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan tepat waktu. Dalam pembuatan makalah ini, banyak kesulitan yang kami alami terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis  ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan karya tulis yang saya buat ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini menjadi lebih baik serta berdaya guna dimasa yang akan datang.

Watampone,  17 Oktober  2014


                                                                                          Penulis







i
 
 
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR………………………….……………….......………………....i    DAFTAR ISI      …………..……….………….………………….......………………ii
 BAB I. PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang ....……………………………….................…….………...1
B.       Rumusan Masalah .………………………………………….....……….….1
C.       Tujuan  Penulisan …………………………………………………….........2
BAB II. PEMBAHASAN
A.      Proto Melayu.................................................................................................3
B.       Deutero Melayu.............................................................................................5
C.       Melanesoid....................................................................................................9
BAB III. PENUTUP
A.      Kesimpulan………………………………………………....……….....…14
B.       Saran…………………………………………………………………........14
DAFTAR PUSTAKA


















ii
 
 
MAKALAH
SEJARAH PROTO MELAYU, DEURTO MELAYU
DAN MELANESOID

D
I
S
U
S
U
N

Oleh :

Nama : Ilma Hildayani
Kelas : X AP2








SMK NEGERI 1 WATAMPONE

 
TAHUN AJARAN 2014/2015

2 comments:

  1. This is how my friend Wesley Virgin's story begins with this shocking and controversial video.

    Wesley was in the army-and shortly after leaving-he discovered hidden, "mind control" secrets that the government and others used to get everything they want.

    THESE are the EXACT same SECRETS lots of celebrities (especially those who "became famous out of nowhere") and top business people used to become wealthy and successful.

    You probably know how you utilize only 10% of your brain.

    That's mostly because most of your brain's power is UNCONSCIOUS.

    Maybe this expression has even occurred INSIDE your very own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head around 7 years back, while riding an unregistered, beat-up bucket of a vehicle without a license and on his bank card.

    "I'm very frustrated with going through life paycheck to paycheck! When will I become successful?"

    You've been a part of those those types of thoughts, right?

    Your success story is waiting to start. All you have to do is in YOURSELF.

    UNLOCK YOUR SECRET BRAINPOWER

    ReplyDelete

MAKALAHKU

MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN

Tugas Individu MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN Oleh ASRIANI 213095 2006 SEKOLAH TINGGI ILMU P...