Wednesday 24 January 2018

252 ISTILAH MEDIS BESERTA ARTINYA



252 ISTILAH MEDIS

1.         Abdomen/abdominal : perut
2.         Abdomen akut : gejala nyeri perut secara tiba-tiba karena suatu kelainan atau penyakit intra abdomen.
3.         Akromion : tulang menonjol di bagian atas
4.         Angiography / Cath Lab : pemeriksaan invasive radiografi untuk menggambarkan pembuluh darah (ada atau tidak penyempitan)
5.         Antegrade Pyelography (APG) : pemeriksaan radiografi pada system urinaria dengan      media kontras yang dimasukkan lewat kateter yang dipasang dengan cara nefrostomi percutan.
6.         Anterior : bagian depan
7.         Appendiks : umbai cacing
8.         Appendiksitis : penyakit radang usus buntu
9.         Apron : baju pelindung radiasi yang terbuat dari bahan timbal
10.     Artefak : bercak pada film rontgen.
11.     Arteri : pembuluh darah yang membawa darah dari jantung keseluruh tubuh
12.     Arthrography : pemeriksaan radiografi pada rongga sendi dengan menyuntikan bahan      radioopague (udara atau zat kontras).
13.     Asendens : bagian yang naik
14.     Atenuasi : perlemahan sinar-x setelah melewati objek.
15.     Atresia Ani : kelainan berupa tanpa anus
16.     Auricula : daun telinga
17.     Axial : memotong sumbu Z
18.     Barium Enema : sama dengan Colon In Loop
19.     Barium Follow Through : pemeriksaan radiografi usus halus dengan media kontras.
20.     Barium Meal : sama dengan OMD
21.     Barium Swallow : sama dengan Oesophagografi
22.     Blass : kandung kemih
23.     BNO : Blass Nier Oversich atau foto abdomen yang indikasinya untuk memperlihatkan tractus urinaria
24.     BNO IVP (Intravenous Pyelogram) : foto abdomen yang memperlihatkan tractus urinaria (ginjal, ureter, blass) dengan media kontras yang disuntikkan melalui vena.
25.     Bronchography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kerusakan bronkus dengan menggunakan media kontras yang disuntikan pada trakea
26.     Bronchopneumonia (BP) : radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh bakteri,virus, jamur dan benda asing.
27.     Bronkhietaksis : pendarahan pada bronkus (cabang paru)
28.     Bronkhitis : peradangan pada bronkus.
29.     Bucky : Grid yang bergerak saat eksposi.
30.     Canalis : sebuah saluran tulang
31.     Caninus : gigi taring
32.     Capsula bowman : capsula ginjal yang dipagari oleh capillaries
33.     Cardiomegali : pembesaran jantung
34.     Cardio Thorax Ratio : pengukuran pembesaran jantung berdasarkan hasil foto thorax.
35.     CAT : Computed Axial Tomography
36.     Caudad : menuju ke  arah kaki / arah dibawah kepala
37.     Caudal : bagian ekor
38.     Caudografi : pemeriksaan radiografi dari caudo equine dan serabut saraf Lumbal dan      sacral dengan memasukan bahan kontras
39.     Central Ray (CR) : Arah sinar yang digunakan dalam pemotretan yang menunjukan arah atau jalannya sinar tersebut
40.     Central Point (CP) : Pusat sinar yang digunakan dalam pemotretan
41.     Chepalad : menuju ke arah kepala
42.     Chepalometri : pemeriksaan radiologi untuk mengukur atau melihat bentuk wajah (biasa dilakukan pada pasien yang hendak pasang kawat gigi)
43.     Colecystography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kandung empedu dengan menggunakan kontras.
44.     Colon : usus besar
45.     Colon Hirschprung : mega kolon atau penyakit/kelainan pada kolon yang disebabkan tidak adanya sel ganglion dalam rectum atau bagian rektosigmoid kolon.
46.     Colon In Loop : pemeriksaan radiografi pada usus besar dengan media kontras barium sulfat yang dimasukkan intraanal.
47.     Cor Analisa : pemeriksaan radiografi untuk melihat kelainan jantung (menggunakan media kontras +)
48.     Coronal : memotong sumbu Y
49.     Corpus Alienum : benda asing yang masuk ke dalam tubuh
50.     CR : Computer Radiology
51.     Cranial : bagian kepala
52.     CT Scan : Computed Tomography Scan,
53.     Cystogram : sama dengan Retrograde Cystografi
54.     DDR : Direct Digital Radiography, menggantikan Image Reseptor, terdiri dari detektor yang langsung mengambil gambar dan mengirimkannya ke komputer.
55.     Defleksi : gelombang ultrasound yang dipantulkan kembali setelah mengenai permukaan media
56.     Dekstra : bagian kanan
57.     Dehidrasi : kekurangan cairan atau pengurangan volume air yang terjadi pada tubuh karena pengeluaran yang berlebihan atau penyusutan yang tidak diganti sehingga tidak mempunyai persediaan yang cukup
58.     Densitas : derajat kehitaman dari sebuah foto rontgen
59.     Densitometer : alat ukur densitas.
60.     Detail : mampu memperlihatkan gambaran sampai yang sekecil-kecilnya pada
61.     Developer : cairan pembangkit bayangan laten pada film rontgen.
62.     Diastol : angka yang dibawah, yaitu tekanan darah pada saat ventrikel berelaksasi, aliran darah bergerakdari atrium menuju ventrikel.
63.     Discography : pemeriksaan radiografi discus invertebralis (menggunakan media kontras +)
64.     Disfagia : kesulitan untuk menelan atau memasukan makanan
65.     Dislokasi :  terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi
66.     Distal : bagian yang jauh dari tubuh (menuju kebawah) / ujung
67.     Distorsi : perubahan ukuran dan bentuk gambaran dari obyek asli yang terjadi karena      obyek mengalami pembesaran yang tidak sama untuk setiap bagiannya dan tidak sejajarnya obyek dengan film.
68.     Dorsal : punggung tangan atau kaki depan
69.     Dosimeter : alat ukur radiasi
70.     Duodenum : bagian utama usus halus panjangnya 25 cm,berbentuk sepatu kuda, dan      kepalanya mengelilingi kepala pancreas
71.     Dys- : jelek/rusak (contoh : dysfagia)
72.     Echo : suara atau gema
73.     ECG : Electro Cardiogram atau pemeriksaan jantung.
74.     Edema : tertimbunnya cairan dalam jaringan akibat adanya gangguan keseimbangan cairan didalam tubuh
75.     Efusi pleura : pengumpulan cairan didalam rongga pleura
76.     Ekspirasi : buang nafas
77.     Ekstensi : meluruskan kembali sendi
78.     Eksternal : bagian luar
79.     Ekstra Fooding : makanan tambahan (bagi pekerja radiasi)
80.     Emboli : obstruksi pembuluh darah oleh badan materi yang tidak larut
81.     Empisema : nanah di dalam rongga pleura
82.     Emulsi Film : bagian film radiografik yang sensitif terhadap sinar-X dan cahaya tampak, yang dapat merekam gambaran radiografik. Lapisannya terdiri dari AgBr dan gelatine
83.     Endoscopy :  suatu instrumen yang digunakan untuk memeriksa interior sebuah organ berongga atau rongga tubuh. Tidak seperti kebanyakan perangkat pencitraan medis, endoskopi dimasukkan langsung ke organ
84.     ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography) : pemeriksaan radiografi      dari pancreas dan system biliari dengan menggunakan fyber optic endoscopy.
85.     Erect : posisi berdiri
86.     Esofaghus (Oesofaghus) : kerongkongan
87.     Etiologi : ilmu tentang penyebab penyakit.
88.     Faring : tenggorokan
89.     Fetography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kondisi janin.
90.     FFD : Focus Film Distance atau jarak antara fokus ke film
91.     FOD : Focus Objek Distance / Jarak dari Fokus ke Objek
92.     Film Badge “: alat monitor radiasi perorangan.
93.     Filter : berfungsi supaya berkas sinar-x yang heterogen menjadi lebih homogen sehingga kualitas menjadi baik dan juga berfungsi untuk mengurangi jumlah sinar-x dengan energi foto yang rendah yang tidak dapat dimanfaatkan dalam pencitraan sehingga tidak perlu keluar dari tabun
94.     Film Badge : alat ukur radiasi (pasif) bagi pekerja radiasi.
95.     Fissura : celah, robek
96.     Fistula : saluran tidak normal yang menghubungkan organ-organ tubuh yang secara normal tidak berhubungan.
97.     Fistulography : pemeriksaan radiografi untuk menampakan luka bekas operasi dengan      memasukan media kontras pada hollow organ (GI, bladder)
98.     Fixer : cairan penetapan bayangan film rontgen.
99.     Fleksio : membengkokkan atau melipat sendi
100. Fluoroscopy : pemeriksaan radiografi dimana hasilnya dapat langsung dilihat di layar      fluoroscopy atau monitor.
101. Focal Spot : daerah pada anoda atau target (pada tabung sinar-x) yang ditumbuki elektron. focal spot akan mempengaruhi resolusi gambar radiografi.
102. Fluorosensi (sifat sinar x) : memandarkan cahaya hanya saat terkena sinar-x.
103. Fontanel : ubun ubun.
104. Fraktur : patah tulang  atau terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya
105. Frontal : dahi
106. Gallipot : sebuah wadah untuk tempat obat atau bahan kontras
107. Gastro Intestinal (GI) : saluran pencernaan dari mulut sampai anus
108. Gastritis : radang pada gaster
109. Genue : dengkul
110. Gonad : alat reproduksi atau organ yang membuat gamet  (pada laki laki adalah testis, dan pada perempuan adalah ovarium)
111. Grid : suatu alat yang digunakan untuk meningkatkan kontras radiografi dengan cara menyerap radiasi hambur.
112. Hemi- : sebagian
113. Hemothoraks : darah di dalam rongga pleura biasa terjadi karena cedera di dada
114. Hepatitis : peradangan pada sel-sel hati
115. Hepatomegali : pembesaran hati
116. Hernia : biasa dikenal dengan turun berok atau penyakit akibat turunnya buah zakar seiring melemahnya lapisan otot dinding perut
117. High Kv : teknik pada bidang radiologi dengan memanfaatkan tegangan (kV) tinggi dengan menurunkan nilai mAs untuk menghasilkan gambaran radiografi yang sama dengan kondisi kV standar pada sebuah pemeriksaan radiologi.
118. Histerosalfingografi (HSG) : gambar dari rahim dan saluran telur yang diperoleh dari foto rontgen.
119. Horizontal : garis mendatar
120. Hydroneprosis : distensi dan dilatasi dari renal pelvic, biasanya disebabkan oleh terhalangnya aliran urin dari ginjal (Obstruksi), Hydroneprosis biasa disebut pembesaran ginjal
121. hyper- : berlebihan
122. hypo- : kekurangan
123. Iluminator : lampu pembaca foto rontgen.
124. Immobilisasi  :  pembatasan pergerakan.
125. Inferior : bagian bawah
126. Infiltrat : massa (pada paru, seperti dahak, nanah, darah, dll.)
127. Informed Consent : surat persetujuan pelaksanaan tindakan medis yang diisi pasien setiap akan mendapatkan tindakan medis.
128. Insert tube : salah satu dari komponen tabung sinar-x yang terbuat dari tabung kaca hampa udara dengan dilengkapi KNAP yang saling berhadapan
129. Insisivus : gigi seri
130. Inspirasi : ambil nafas
131. Intensitas radiografi : jumlah tenaga foton yang keluar dari tabung rontgen pada jarak dan luasan tertentu.
132. Internal : bagian dalam
133. Intensifying Screen : tabir penguat pada kaset yang berfungsi mengubah sinar x menjadi cahaya tampak.
134. Invertogram : foto rontgen untuk bayi kasus atresia ani.
135. Ionisasi : proses pengubahan atau penguraian atom/molekul menjadi ion dengan menambahkan atau mengurangi partikel bermuatan.
136. Karsinoma (Ca) : tumor ganas jaringan epitel.
137. Kateter : sebuah pipa panjang,ramping,dan fleksibel,yang dimasukkan ke dalam tubuh      untuk beraneka tujuan.Kateter terbuat dari bahan lentur yang dapat dilihat dengan sinar-X.
138. Katoda : filamen pada tabung Rontgen yang bertindak sebagai sumber elektron.
139. Kedokteran Nuklir: ilmu kedokteran yang dalam kegiatannya menggunakan sumber radiasi terbuka (“unsealed’) baik untuk tujuan diagnosa, maupun untuk pengobatan penyakit (terapi), atau dalam penelitian kedokteran.
140. Kifosis : bungkuk
141. Kilovoltage (kV) : tegangan tabung atau satuan beda potensial yang diberikan antara      anoda dan katoda (menentukan daya tembus sinar atau kualitas radiasi)
142. Knee Chest Position : posisi seperti orang  sujud (lutut  dan dada menempel)
143. Kolimasi : merupakan bagian yang terbaik dari x-ray beam restrictors yang digunakan      untuk mengatur luas lapangan penyinaran, keluarnya sinar-x dan sebagai off fokus radiasi
144. Kontras : perbedaan warna hitam dan putih pada hasil foto rontgen.
145. KP : Koch Pulmonum = Penyakit TBC
146. Kualitas radiografi : daya tembus berkas sinar-x
147. Laten Image (bayangan laten) : bayangan tidak tampak pada film radiografi yang bisa dilihat setelah diproses baik secara manual atau otomatis.
148. Lateral : posisi miring dalam kondisi tidur ataupun berdiri
149. Left Anterior Obligue (LAO) : posisi penderita miring dengan tepi kiri depan dekat film.
150. Left Posterior Obligue (LPO) : posisi penderita miring dengan tepi kiri belakang dekat film.
151. LET : Linear Energy Transfer atau tingkat energi yang tersimpan sebagai partikel bermuatan pada saat radiasi menembus bahan ( keV / mikron )
152. Lingua : lidah
153. Long Axis : sebuah garis khayal tubuh yang sejajar  dengan objek memanjang.
154. Longitudinal : membujur
155. Lopography : pemeriksaan radiografi untuk melihat Kolon bagian distal.
156. Mamography : pemeriksaan radiografi pada kelenjar mamae.
157. Macroradiography : teknik memperbesarkan bayangan radiograf.
158. Marker : alat yang terbuat dari timbal yang di gunakan sebagai penanda objek  (biasanya Marker itu R atau L maksud nya yaitu R untuk penanda bagian objek sebelah kanan dan L untuk penanda bagian objek sebelah kiri )
159. MCU : Micturating Cisto Uretrografi  atau Pemeriksaan radiograf untuk menilaian lower urinary tract
160. Medial : bagian tengah
161. –megali : pembesaran (contoh: hepatomegali)
162. Mentus : dagu
163. Metode : nama suatu posisi, nama orang yang pertama kali menemukan/mengenalkan suatu posisi dalam radiografi (misal : Waters, Towne, Caldwell)
164. Milli Amphere (mA) : besaran arus tabung atau kemampuan pesawat untuk menghasilkan electron (mengatur intensitas sinar-x)
165. Minyak pendingin : berfungsi sebagai menetralisir atau mendinginkan panas yang dikeluarkan pada saat eksposi dan juga berfungsi sebagai memproteksi tegangan tinggi.
166. Mobile Unit X-Ray : Pesawat Sinar-X yang dilengkapi dengan baterai charger atau tersambung langsung dengan catu daya listrik, dan roda sehingga mudah dibawa-bawa keruangan lain, misalnya ke IGD, kamar operasi atau ruang ICU.
167. Molar : gigi geraham
168. MRI : Magnetic Resonance Imaging, suatu tehnik pencitraan yang dapat menampilkan      informasi anatomis dalam bentuk berbagai irisan langsung (multi planar) penampang tubuh dengan memanfaatkan prinsip resonansi magnetik inti atom hidrogen.
169. MSCT : Multi Slice Computed Tomography
170. Muscullus : otot
171. Myelography : pemeriksaan radiografi untuk melihat susunan saraf pusat (CNS) pada      canalis vertebralis dengan menggunakan media kontras.
172. Nasokomial, Infeksi : penyakit yang didapat di RS.
173. Needle : jarum suntik (wing needle : jarum suntik berbentuk sayap)
174. Nephrolithiasis.: batu ginjal
175. Nervus : susunan syaraf
176. Nilai Batas Dosis (NBD) :
177. Oblique : posisi tubuh dalam keadaan miring sebesar 45 derajat
178. Oesophagography : pemeriksaan radiografi untuk melihat Pharinx sampai Oesophagus (dengan media kontras).
179. Oesophagus Maag Duodenum (OMD) : pemeriksaan radiografi pada lambung (menggunakan media kontras).
180. OFD : Object Film Distance / jarak dari objek ke film.
181. Oral : mulut
182. Os : tulang
183. Ossa : tulang – tulang
184. Osteoarthritis : penyakit sendi yang degenerative disertai sakit tulang yang berdekatan.
185. Overlaping : bertumpuknya dua tulang atau lebih sehingga gambar radiografi jadi tidak jelas
186. Panoramic Photo : pemeriksaan radiografi dental untuk melihat seluruh gigi tanpa overlapping.
187. PARI : Perhimpunan Radiografer Indonesi, merupakan suatu organisasi profesi bagi tenaga Radiografer se-Indonesia
188. Patologi : ilmu penyakit
189. Pediatric Radiography : teknik radiografi pada anak
190. Pencitraan Diagnostik : suatu cara untuk menghasilkan citra atau gambaran organ bagian dalam  tubuh manusia dengan menggunakan suatu peralatan untuk kepentingan diagnosa penyakit.
191. Pelvimetri : teknik radiografi untuk mengukur rongga pelvis
192. Percutaneous Transhepatic Cholangiography (PTC) : pemeriksaan radiologi invasive (pembedahan) untuk melihat duktus biliaris dengan media kontras.
193. Perifer : bagian tepi
194. Peritonitis : Radang selaput perut.
195. PET : Positron Emission Tomography, teknik pencitraan kedokteran nuklir untuk mendeteksi metabolisme dalam jaringan sel.
196. Perpendicular : tegak lurus
197. Placentografi : Pemeriksaan radiografi untuk melihat placenta pada ibu hamil dengan      menggunakan bahan kontras,dilakukan pada minggu ke 28 (strimeter III) kehamilan.
198. Plain foto : foto pendahuluan untuk mengecek persiapan yang dilakukan oleh pasien
199. Plantar : telapak tangan
200. Plumbum (Pb) : disebut juga timbal yaitu bahan yang digunakan untuk menangkal radiasi (no.atom 82)
201. Pneumothorac : kolaps paru / tertimbunnya udara pada rongga pleura.
202. Polyuria : fisiologis normal dalam beberapa keadaan, seperti diuresis dingin, diuresis ketinggian, dan setelah minum cairan dalam jumlah besar.
203. Post Operative Choledocography : pemeriksaan radiografi pada system biliari saat 10 hari setelah operasi sebelum kateter dicabut.
204. Post Void : keadaan dimana jumlah urine dalam kandung kemih sudah sedikit bahkan      tidak ada karena telah dikeluarkan melalui prosses buang air kecil 
205. Posterior : bagian belakang
206. Premolar : gigi geraham depan
207. Profunda : dalam
208. Proksimal : bagian yang dekat ke pusat tubuh
209. Proyeksi : suatu gambaran dari sebuah benda/organ pada sebuah bidang tertentu.
210. Prone : posisi tiduran tengkurup diatas meja pemeriksaan
211. Pulser : alat yang berfungsi sebagai penghasil tegangan untung merangsang kristal pada transducer dan membangkitkan pulsa ultrasound
212. Pyelonepritis : inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang disebabkan karena adanya infeksi oleh bakteri infeksi bakteri pada jaringan ginjal yang dimulai dari saluran kemih bagian bawah terus naik ke ginjal.
213. Quality Assurance : suatu program berlanjut yang disusun secara objektif dan sistematis memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap pasien, menggunakan kesempatan untuk meningkatkan pelayanan pasien dan memecahkan masalah yang terungkap
214. Quality Control (QC) : kegiatan monitoring, evaluasi sehari-hari dan memberikan keputusan terhadap proses yang terlibat dalam produksi serta pemeliharaan terhadap pelaksanaan QA.
215. Radiasi : sinar yang merupakan pancaran tenaga (gelombang) yang dapat merambat pada medium atau tanpa medium.
216. Radiasi Hambur : radiasi yang mengalami deviasi (hamburan) dalam arahnya saat menembus bahan.
217. Radiasi Pengion : radiasi yang apabila menumbuk sesuatu, akan berubah menjadi partikel bermuatan listrik (ion)
218. Radiasi Primer : radiasi yang berasal dari target tabung sinar-x (anoda)
219. Radiasi Sekunder : radiasi yang keluar dari benda yang dilalui sinar-x
220. Radiobiologi : cabang biologi yang berhubungan dengan efek radiasi ionisasi pada system hidup.
221. Radiodiagnostik : pemanfaatan radiasi pengion untuk menegakkan diagnosa suatu kelainan atau penyakit dengan menggunakan pesawat rontgen.
222. Radiofotografi : pencatatan bayangan pada film dengan menggunakan sinar-x
223. Radiograf : foto rontgen / hasil gambaran dari pencatatan bayangan oleh sinar-x
224. Radiografer : penata rontgen
225. Radiologi : ilmu yang mempelajari  penggunaan radiasi pengion (sinar-x, gamma, betta, dsb) untuk diagnosa dan terapi.
226. Radiologi Intervensional : cabang ilmu radiologi yang bertujuan melakukan terapi dengan penanganan organ bagian dalam tubuh pasien dengan memasukkan berbagai macam instrumen seperti kateter, kawat penuntun dan stent dengan panduan citra diagnostik real time menggunakan sinar-X.
227. Radiologist : dokter ahli radiologi dengan gelar Sp.Rad (a.k.a Radiolog)
228. Radiolucent : Gambaran hitam pada film, diluar gambar tulang (yang tidak menahan radiasi)
229. Radioopague : Gambaran putih pada film, yang menahan radiasi. Contoh : tulang.
230. Radiosensitifitas : tingkat sensitivitas terhadap paparan radiasi yang berhubungan dengan kematian sel, khususnya kematian reproduktif sel
231. Radioterapi : pengobatan dengan radiasi pengion.
232. Ramus : sebuah cabang yang besar dari bagian tubuh utama
233. Refraksi : perubahan panjang gelombang akibat dari berpindahnya gelombang ultrasound dari suatu media ke media lainnya. hal ini menyebabkan penurunan intensitas
234. Reject Analysis : suatu analisis penolakan film karena film tersebut tidak memberikan informasi diagnostic jelas.
235. Renography : pemeriksaan radiografi untuk melihat fungsi ginjal.
236. Sinus : sebuah rongga yang berisi udara
237. Sirosis : penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi hati sudah sangat terganggu akibat banyaknya jaringan ikat di dalam hati dan hati menjadi keras
238. Spuit :  sebagai alat untuk pemasukan bahan kontras atau sebagai injector
239. Stereoradiography : pemeriksaan radiografi untuk menghasilkan bayangan 3D yang menggunakan alat stereoskop untuk melihatnya)
240. Superfisial : dangkal
241. Superior : bagian atas
242. Thorax : paru – paru
243. Tractus Digestivus : Sistem pencernaan
244. Tractus Urinarius : Sistem pengeluaran
245. Umbilikus : pusar
246. Uretra : saluran yang mengeluarkan urin dari blass.
247. Urinari : sistem perkemihan
248. USG (Ultrasonografi) : pemeriksaan dalam bidang penunjang radiodiagnostik yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan imajing tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek samping, relatif murah, pemeriksaannya cepat dan persiapan serta peralatannya lebih mudah
249. Vena : pembuluh darah balik yang membawa darah dari jaringan tubuh kembali ke jantung
250. Vertebrae : ruas tulang belakang
251. Vesika urinaria : kandung kemih / blass
252. Voiding Cysto Uretrography (VCU) : pemeriksaan radiografi pada kandung kemih dengan media kontras setelah pemeriksaan cystografi.

2 comments:

  1. Did you realize there's a 12 word sentence you can communicate to your crush... that will induce deep emotions of love and instinctual appeal for you buried within his heart?

    That's because hidden in these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's impulse to love, look after and guard you with his entire heart...

    ===> 12 Words Will Trigger A Man's Love Impulse

    This impulse is so hardwired into a man's brain that it will make him work better than ever before to make your relationship as strong as it can be.

    In fact, triggering this dominant impulse is so mandatory to achieving the best ever relationship with your man that the second you send your man a "Secret Signal"...

    ...You'll soon notice him expose his mind and soul to you in such a way he never experienced before and he'll recognize you as the one and only woman in the world who has ever truly understood him.

    ReplyDelete
  2. Did you realize there is a 12 word phrase you can say to your man... that will trigger deep feelings of love and instinctual appeal to you buried inside his heart?

    Because deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's impulse to love, idolize and guard you with his entire heart...

    12 Words That Trigger A Man's Desire Instinct

    This impulse is so built-in to a man's genetics that it will drive him to try better than ever before to build your relationship stronger.

    Matter-of-fact, fueling this dominant impulse is absolutely mandatory to getting the best ever relationship with your man that as soon as you send your man one of the "Secret Signals"...

    ...You'll soon find him expose his mind and soul to you in such a way he haven't expressed before and he will see you as the one and only woman in the galaxy who has ever truly appealed to him.

    ReplyDelete

MAKALAHKU

MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN

Tugas Individu MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN Oleh ASRIANI 213095 2006 SEKOLAH TINGGI ILMU P...