Saturday 23 December 2017

ASKEP GERONTIK HIPERTENSI

PENGKAJIAN
KEPERAWATAN GERONTIK


I.        Identitas Klien


Nama                                : Ny.J
Jenis kelamin                     : Perempuan
Tempat lahir                      : Medan
Status Perkawinan                        : Janda
Agama                              : Islam
Suku                                  : Jawa
Pendidikan                        : SD
Pekerjaan                          : Ibu Rumah Tangga
Alamat                              : Jl. Sari No.60 Lingkungan I
                                             Kelurahan Kedai Durian Kecamatan Medan Johor


Penanggung Jawab
Nama                                : Tn. A
Hubungan dgn pasien       : Anak kandung
Pekerjaan                          : Wiraswasta
Alamat                              : Jl. Sari No.60 Lingkungan I
  Kelurahan Kedai Durian Kecamatan Medan Johor


II.     Riwayat Kesehatan Keluarga / Genogram


Genogram
 




Ny. j
80 th
 




                                           
                                                   

Keterangan:    
 

              :  Laki-laki
           
:             :  Perempuan
             
              :  Klien

              :  Meninggal (laki-laki)
                                           
        :  Meningggal  (perempuan)

        :  Tinggal serumah
 

              :   Cerai
           

III.  Riwayat Kesehatan Saat Ini
§  Keluhan utama lansia :
Setelah dilakukan pengkajian terhadap Ny.J ternyata klien mempunyai masalah hipertensi. Namun klien mengatakan tidak pernah mengalami pusing-pusing ataupun oyong ketika tekanan darahnya meningkat seperti saat dilakukan pengkajian. Keluhan yang beliau rasakan terkadang hanya sedikit kaku pada bagian tengkuk. Klien mengeluh sering terasa sakit pada kaki.
§  Penyebab :
      Klien mengatakan bahwa keadaannya saat ini dikarenakan usianya yang sudah tua.
§  Timbul :
Beliau mengetahui masalah hipertensinya sekitar 1 tahun belakangan ini, ketika memeriksakan diri ke dokter hingga saat ini tekanan darahnya selalu tinggi.
§  Faktor yang memperberat :
      Klien mengatakan saat kecapekan beraktivitas dan banyak pikiran (stress).
§  Kemampuan lansia yang dapat dilakukan untuk meringankan penyakitnya:
Klien mengatakan minum obat dan istirahat yang cukup.

IV.  Riwayat Kesehatan Masa Lalu

§  Riwayat yang pernah di derita : 
Tidak ada masalah kesehatan yang serius.
V.    Riwayat Sehari-hari
·         Persepsi Lansia terhadap Sehat/Sakit :
Klien mengatakan sehat adalah bila seseorang tidak merasakan keluhan apapun dan bisa melakukan semua kegiatan sehari-hari dengan baik seperti: bisa bekerja dan tidak ada gangguan pada makan, sedangkan sakit menurut klien adalah bila tubuh merasa tidak nyaman, tidak bisa beraktivitas dan tidak mau makan.
·         Kebiasaan
Klien tidak mempunyai kebiasaan merokok, minum kopi, alkohol. Klien memiliki kebiasaan mengonsumsi teh manis.
·         Pola nutrisi
Klien makan 3x sehari, beliau mengatakan tidak ada masalah pada selera makannya. Menu yang dikonsumsi bervariasi sesuai dengan keinginan dan kondisi keuangan. Menu makanan klien sama dengan anggota keluarga dan tidak ada menu khusus untuk klien. Klien mempunyai makanan kesukaan yaitu pisang goreng, tetapi klien sudah lama tidak makan makanan kesukaannya.
·         Pola Istirahat
Klien mengatakan bahwa kebutuhan tidurnya tercukupi. Klien tidur pada malam hari biasanya pukul 21.00 WIB atau sehabis shalat Isya dan bangun pagi saat mendengar ngaji dari mesjid untuk persiapan shalat subuh. Masalah tidur klien yaitu sering terbangun malam hari karena BAK. Ny.J juga biasa istirahat siang hari kalau di rumahnya ada anak atau cucu klien karena siang hari klien selalu sendiri rumah.
·         Pola Eliminasi
Pola eliminasi Ny.J dalam batas normal :
BAB 1x sehari (diare kadang-kadang, konstipasi - )
BAK 6-7x sehari (inkontinensia - )
·         Kebiasaan Olah Raga
Klien sering jalan pagi di depan halaman rumah.
·         Kemampuan melakukan ADL
Klien masih bisa melakukan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, minum, berpakaian, kebutuhan eliminasi, personal higiene tanpa bantuan orang lain.
·         Rekreasi
Klien jarang berekreasi ke tempat wisata/hiburan. Beliau mengunjungi cucu atau saudara sebagai rekreasi.

VI.  Riwayat Psikologis

Keadaan emosi klien stabil, kooperatif dalam berkomunikasi dengan perkataan yang jelas. Klien tidak pernah terlihat berkeluh kesah terhadap kondisi kesehatan dan keluarganya. Klien mudah tersinggung dan cepat marah.

VII. Riwayat Sosial Ekonomi

  Klien bekerja di rumah sebagai ibu rumah tangga, kehidupan sehari-hari klien ditanggung oleh anak klien nomor 7. Hubungan dengan keluarga dan tetangganya   harmonis/baik. Klien tidak mengikuti kegiatan perwiritan di lingkungannya karena kondisi klien yang sulit berjalan.

VIII.Riwayat Spiritual dan Kultural
Klien beragama Islam dan taat dalam melakukan ibadah seperti shalat 5 waktu.


VIII.        Pemeriksaan Fisik

·         Keadaan umum : Baik, Compos mentis
§  Tanda vital
TD : 200/ 90 mmHg
HR : 96 x/ menit
RR :  21 x/menit
§  Kepala
Bentuk bulat, simetris, tidak terlihat adanya peradangan, rambut mulai menipis, dan sudah putih, kulit kepala dan rambut bersih.
§  Mata
Simetris kanan dan kiri, anemis (-), peradangan (-), pandangan sudah mulai kabur dan tidak menggunakan kacamata.
§  Telinga
 Ketajaman pendengaran kurang baik,  peradangan (-), nyeri (-).
§  Hidung
Bentuk anatomis, peradangan (-), sekret (-), pernafasan cuping hidung (-), fungsi penciuman masih baik, klien masih bisa mengidentifikasi bau.
§  Mulut dan tenggorokan
Tidak ada gangguan menelan, peradangan (-), stomatitis (-) dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
§  Sistem Pernafasan
Pengembangan paru optimal, tidak tampak adanya tanda-tanda kesulitan pernafasan (penggunaan otot-otot bantu pernafasan dan cuping hidung (-), RR=21x/i).
§  Sistem Kardiovaskuler
TD : 200/90 mmHg, HR : 96 x/menit, bunyi jantung normal, suara jantung tambahan (-), pembesaran jantung (-), tidak terlihat tanda-tanda sianosis dan edema, terdapat varises pada kaki.
§  Sistem Gastrointestinal
Pencernaan baik, ascites (-), pembesaran organ (-), peristaltik usus (+), nyeri tekan (-), tidak ada kesulitan mengunyah atau menelan..
§  Sitem Genitourinari
Klien mengatakan tidak ada keluhan pada system genitourinarinya, inkontinensia (-).
§  Sistem Muskuloskeletal (Tingkat mobilisasi; paralisis; kiposis; ROM)
v   Ekstremitas atas :
Tidak ada  kelainan struktur dan fungsi.
Ekstremitas masih dapat digerakkan ke segala  arah, hanya kadang-kadang tangan terasa kebas dan linu, tidak ada pembengkakan sendi, edema dan fraktur.
v  Ekstremitas bawah :
Kaki kanan dan kiri masih dapat digerakkan dan klien masih dapat berjalan.
Rentang gerak klien baik dan aktif, tidak ada kelumpuhan pada otot, pergerakan ekstremitas kanan kiri baik.
§  Sistem Neurologi
Klien tidak pernah mengalami stroke, memori jangka pendeknya masih baik, sedangkan memori jangka panjang kurang baik karena klien tidak mampu mengingat tanggal lahir dan tahun lahir serta jumlah anggota saudara kandung dari suaminya.

IX.  Pemeriksaan Penunjang

 KGD=124 mg/dl

X.     Riwayat Terapi  

Terapi obat-obatan dari dokter atau beli di warung sesuai dengan keluhan yang di alami. Klien mengonsumsi sulfat ferosus.
















ANALISA DATA


No
Data
Etiologi
Masalah Keperawatan
1
DS:
·  Klien mengatakan kaki klien suka sakit begitu juga dengan kepala klien, tengkuk klien sering terasa panas.
DO:
·  Skala nyeri kaki=3
·  Skala nyeri kepala =4
·  TD:200/90mmHg, HR: 96x/i, RR=21x/i
·  Klien tampak lemah dan berjalan pelan-pelan.
Hipertensi  Proses menua
 

Vasoko         Auto imun
ntriksi
Pembuluh          Inflamasi
darah

Peningkatan       Nyeri
Tekanan
 serebral

Nyeri (Sakit
Kepala)
Nyeri
2
DS:
·  Klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit rematik dan hipertensi yang dideritanya serta perawatan penyakitnya tersebut.
DO:
·  Klien bertanya tentang masalah penyakitnya dan perawatannya.
Kurang informasi tentang
            penyakitnya

       Kurang pengetahuan    tentang penyakitnya
Kurang Pengetahuan tentang Penyakitnya
3
DS:
·  Klien mengatakan apabila banyak berdiri kaki klien suka sakit dan mudah capek.
DO:
·   Klien tampak pelan-pelan ketika berjalan dan berdiri.
Prose menua

Penurunan fungsi tulang

Kekuatan otot kaki lemah

Sakit ketika berdiri

Resiko tinggi gangguan mobilitas fisik
Resiko tinggi gannguan mobilitas fisik
4
DS:
·  Klien mengatakan kakinya terkadang suka sakit dan ngilu dan tidak tahan berdiri.
·  Klien mengatakan siang hari klien selalu sendiri di rumah.
DO:
·   Klien tampak hati-hati dalam berjalan.
Proses menua
 

Kekuatan otot melemah
Nyeri pada sendi
 

Resiko tinggi cedera
Resiko tinggi cedera


Diagnosa Keperawatan :
1.       Nyeri b/d peningkatan tekanan vaskular serebral dan inflamasi sendi d/d klien mengatakan sering sakit kepala dan kaki, skala nyeri kaki=3, skala nyeri kepala=4, TD=200/90 mmHg, HR=96x/i, RR=21x/i, dan klien tampak berjalan hati-hati.
2.       Kurang pengetahuan mengenai penyakit (hipertensi dan rhematoid arthritis) b/d kurang informasi mengenai penyakit (hipertensi dan rhematoid arthritis) d/d klien bertanya mengenai masalah kesehatan.
3.       Resiko tinggi gangguan mobilitas fisik b/d nyeri dan penurunan kekuatan otot kaki d/d klien mengatakan tidak tahan berdiri, mudah capek jika beraktivitas, dan klien tampak pelan-pelan ketika berjalan.
4.       Resiko tinggi cedera b/d kelemahan otot dan nyeri d/d klien mengatakan sering sakit dan ngilu pada kakinya dan tidak tahan berdiri, klien tampak berjalan dengan hati-hati.
                                                                                                                       



RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO
DX KEPERAWATAN
TUJUAN/KRITE
RIA HASIL
INTERVENSI
RASIONAL
1
Nyeri berhubungan dengan peningakatan tekanan vaskular serebral dan inflamasi sendi.

Tujuan
Nyeri hilang.
Kriteria Hasil:
·         Klien terlihat rileks.
·         Berpartisipasi dalam aktivitas sesuai kemampuan.
·         Selidiki keluhan nyeri; catat lokasi nyeri dan intensitas (skala 0 - 10). Catat faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non-verbal.
·         Anjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran pada waktu bangun dan pada waktu tidur.
·         Berikan massage lembut.
·         Dorong penggunaan teknik massase.



·         Berikan kompres hangat jika dibutuhkan.
·         Membantu dalam menentukan kebutuhan manajemen nyeri dan keefektifan program.

·         Panas meningkatkan relaksasi otot dan mobilitas, menurunkan rasa sakit.
·         Meningkatkan relaksasi otot.
·         Meningkatkan relaksasi dan memberikan rasa nyaman sehingga dapat mengurangi nyeri.
·         Mengurangi nyeri.
2
Resiko tinggi gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dan penurunan kekuatan otot.









Tujuan
Gangguan mobilitas fisik  tidak terjadi.
Kriteria Hasil 
Klien dapat mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan fungsi dari dan atau kompensasi bagian tubuh.
·         Evaluasi/ lanjutkan pemantauan tingkat inflamasi/ rasa sakit pada sendi.


·         Berikan lingkungan yang aman.

·         Demontrasikan/bantu teknik pemindahan dan penggunaan bantuan mobilitas.

·         Ajarkan latihan rentang gerak aktif/ pasif.

·         Dorong pasien mempertahankan postur tegak dan duduk tinggi berdiri dan berjalan.
·         Tingkat aktivitas/latihan tergantung dari
perkembangan/resolusi dari proses inflamasi.
·         Menghindari cedera akibat kecelakaan .
·         Teknik pemindahan  yang tepat dapat mencegah robekan abrasi kulit.
·         Mempertahankan fungsi sendi, kekuatan otot dan stamina umum.
·         Memaksimalkan fungsi sendi.

3
Kurang pengetahuan mengenai penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai penyakit.

Tujuan
Klien dapat mengerti akan penyakitnya.
Kriteria Hasil :
·         Menunjukan pemahaman tentang kondisi/ prognosis perawatan.
·         Mengembangkan rencana untuk perawatan diri, termasuk modifikasi gaya hidup yang konsisten.
·         Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakitnya.
·         Diskusikan kebiasaan klien dalam penatalaksanaan proses penyakit melalui diet, obat-obatan dan program diet seimbang, latihan dan istirahat.


·         Tekankan pentingnya melanjutkan manajemen farmakoterapeutik.

·         Tinjau pentingnya diet yang seimbang dengan makanan yang banyak mengandung vitamin, protein dan zat besi.
·         Bantu dalam merencanakan jadwal aktifitas terintegrasi yang realistis, istirahat, perawatan pribadi, dan manajemen stress.
·         Meningkatkan pengetahuan klien tentang penyakitnya.
·         Tujuan kontrol penyakit adalah untuk menekankan inflamasi sendiri/ jaringan lain untuk mempertahankan fungsi sendi dan mencegah deformitas.
·         Keuntungan terapi obat-obatan tergantung pada ketepatan dosis.
·         Meningkatkan perasaan sehat umum dan perbaikan regenerasi jaringan.

·         Memberikan struktur dan mengurangi ansietas pada waktu menangani proses penyakit kronis kompleks.

4


Resiko tinggi terjadinya cedera berhubungan dengan kelemahan otot.

Tujuan
Cedera tidak terjadi.
Kriteria Hasil
Klien dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan dan tanpa cedera.


·   Kaji  kemampuan secara fungsional.

·   Ciptakan lingkungan dan penerangan
  yang cukup.
·      Anjurkan pada keluarga untuk menemani  klien dalam perawatan lansia.
·  Libatkan anggota keluarga dalam
  perawatan lansia.

· Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.
· Untuk menghindari terjadinya trauma fisik akibat kecelakaan.
· Mencegah terjadinya cedera fisik.
· Memberikan pemahaman kepada keluarga dan cara perawatan lansia di rumah.















CATATAN PERKEMBANGAN NY.J
No
Waktu
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
1
Senin,
29 Maret 2010
Nyeri berhubungan dengan peningakatan tekanan vaskular serebral dan inflamasi sendi.



























Kurang pengetahuan mengenai penyakit b/d kurang informasi mengenai penyakit.
·      Mengukur tanda-tanda vital.
·      Mengkaji keluhan nyeri. Lokasi dan intensitas nyeri (skala 0-10).
·      Mencatat faktor yang memperberat sakit.
·      Menganjurkan klien untuk mandi air hangat pada waktu bangun tidur/pagi hari.
·      Mengajarkan teknik relaksasi (tarik nafas dalam).
·      Menganjurkan klien untuk massage atau menggunakan kompres hangat pada daerah yang nyeri.
·      Menganjurkan pada klien untuk tidak terlalu banyak pikiran dan jika ada masalah klien dapat menceritakannya kepada anggota keluarga.






·  Mendiskusikan kebiasaan klien dalam penatalaksanaan proses penyakit.
·   Menganjurkan pada klien untuk mempertahankan pembatasan konsumsi garam dan makanan yang berlemak.
·   Menganjurkan klien untuk membuat jus timun atau mengonsumsi timun.


S :
·         Klien mengatakan terasa nyeri pada pinggang dan juga pada sendi lutut serta kaki jika beraktivitas dan terkadang sakit kepala.
·         Klien mengatakan harus beristirahat jika nyeri muncul karena klien merasa sangat lemah untuk beraktivitas.
O : 
·         Klien tampak mengelus daerah yang nyeri, tidak ditemukan edema pada ekstremitas bawah.
·         Skala nyeri kaki=3, skala nyeri kepala=4
·         TD= 190/100 mmHg, HR= 96x/i, RR= 20x/i
·         Klien memahami teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri.
·         Klien akan mencoba menggunakan massage dan kompres hangat untuk daerah yang nyeri.
A:
·           Masalah teratasi sebagian klien mau mencoba  melakukan yang telah diajarkan oleh perawat.

P:
·           Intervensi dilanjutkan ( kaji keluhan nyeri, anjurkan klien teknik relaksasi napas dalam dan kompres hangat untuk mengurangi nyeri).
S :
·  Klien mengatakan tidak banyak mengetahui informasi tentang penyakitnya.
O :
·   Klien memahami penjelasan yang 
 disampaikan.
A :
·  Masalah teratasi sebagian
P :
·   Intervensi dilanjutkan (berikan pendidikan
kesehatan tentang hipertensi dan rheumatoid arthritis).

 


Resiko tinggi gangguan mobilitas fisik b/d nyeri dan penurunan kekuatan otot.

·       Anjurkan klien untuk mempertahankan 
  posisi tegak dan duduk tinggi waktu 
  berdiri atau berjalan.
·      Menganjurkan untuk istirahat yang cukup, tidak beraktivitas terlalu berat.
·      Menganjurkan untuk tidak mengangkat beban berat.
S :
·   Klien mengatakan akan melakukan apa yang telah diajurkan perawat.
O :
·   Klien tampak antusias mendengarkan penjelasan perawat.
A:
·      Masalah teratasi sebagian klien mau melakukan apa yang telah dianjurkan oleh perawat.
 P :
·   Intervensi dilanjutkan (anjurkan pada keluarga untuk mencipatakan lingkungan yang aman seperti lantai di rumah dan kamar mandi tidak licin).

2
Rabu,
31 Maret 2010
Nyeri berhubungan dengan peningakatan tekanan vaskular serebral dan inflamasi sendi.























Kurang pengetahuan mengenai penyakit b/d kurang informasi mengenai penyakit.
·      Mengukur tanda-tanda vital.
·      Mengkaji keluhan nyeri. Lokasi dan intensitas nyeri (skala 0-10).
·      Mencatat faktor yang memperberat sakit.
·      Menganjurkan klien untuk mandi air hangat pada waktu bangun tidur/pagi hari.
·      Mengajarkan teknik relaksasi (tarik nafas dalam).
·      Menganjurkan klien untuk massage atau menggunakan kompres hangat pada daerah yang nyeri.









·   Mendiskusikan kebiasaan klien dalam penatalaksanaan proses penyakit.
·   Menganjurkan pada klien untuk mempertahankan pembatasan konsumsi garam.
·   Menanyakan pada klien apakah telah mengonsumsi jus timun atau mengonsumsi timun.
·   Memberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi.


S :
·         Klien mengatakan nyeri berkurang.
O : 
·         Klien tampak mengelus daerah yang nyeri, tidak ditemukan edema pada ekstremitas bawah.
·         Skala nyeri kaki= 3, skala nyeri kepala= 3.
·         TD=180/90 mmHg, HR= 86x/i, RR= 18x/i.
·         Klien memahami teknik relaksasi yang diajarkan untuk mengurangi nyeri.
·         Klien akan mencoba menggunakan massage dan kompres hangat untuk daerah yang nyeri.
A:
·           Masalah teratasi sebagian klien mau mencoba  melakukan yang telah diajarkan oleh perawat.
P:
·           Intervensi dilanjutkan ( kaji keluhan nyeri, anjurkan klien teknik relaksasi napas dalam dan kompres hangat untuk mengurangi nyeri).


S :
·  Klien mengatakan telah melakukan apa yang dianjurkan oleh perawat.
O :
·   Klien memahami penjelasan yang   disampaikan.
A :
·  Masalah teratasi sebagian
P :
·   Intervensi dilanjutkan (berikan pendidikan
kesehatan tentang rheumatoid arthritis).



Resiko tinggi gangguan mobilitas fisik b/d nyeri dan penurunan kekuatan otot

·       Mengingatkan kembali pada klien 
     untuk mempertahankan 
  posisi tegak dan duduk tinggi waktu 
  berdiri atau berjalan.
·      Mengingatkan kembali pada klien untuk istirahat yang cukup, tidak beraktivitas terlalu berat.
·      Mengingatkan kembali untuk tidak mengangkat beban berat.
·   Menganjurkan pada keluarga untuk mencipatakan lingkungan yang aman seperti lantai di rumah dan kamar mandi tidak licin.
S :
·   Klien mengatakan akan melakukan apa yang telah diajurkan perawat.

O :
·   Klien dan keluarga tampak antusias mendengarkan penjelasan perawat.
A:
·      Masalah teratasi klien dan keluarga akan melakukan apa yang telah dianjurkan oleh perawat.
 P :
·   Intervensi dihentikan.


Resiko tinggi cedera b/d kelemahan otot.




·   Mengkaji  kemampuan secara fungsional.
·   Menganjurkan pada klien untuk meminta bantuan pada keluarga jika melakukan aktivitas yang berat dan memegang dinding atau memakai alat bantu ketika berjalan.
·   Menganjurkan pada keluarga untuk menemani lansia dalam melakukan perawatan lansia seperti mengingatkan lansia untuk selalu memperhatikan makanan boleh dikonsumsi berkaitan dengan kesehatannya, menemani lansia berobat ke puskesmas.

S :
·           Klien mengatakan masih bisa makan, minum, BAB, BAK dan mandi sendiri.
·           Klien mengatakan untuk kegiatan yang berat meminta bantuan dari keluarga.
·           Klien mengatakan akan melakukan apa yang dianjurkan oleh perawat.
O :
·           Klien tampak lemah, berjalan dengan perlahan.
A :
·           Masalah teratasi klien dana  keluarga mau melakukan apa yang dianjurkan oleh perawat.
P   :
·           Intervensi dihentikan.

3

Senin,
5April 2010

Nyeri berhubungan dengan peningakatan tekanan vaskular serebral dan inflamasi sendi.


·      Mengukur tanda-tanda vital.
·      Mengkaji keluhan nyeri. Lokasi dan intensitas nyeri (skala 0-10).
·      Membawa klien berobat ke puskesmas.
·      Menjelaskan cara minum obat yang diberikan.
·      Menjelaskan pada keluaga tentang cara minum obat yang diberikan pada klien dan menganjurkan keluarga untuk mengingatkan klien minum obat.
·      Menganjurkan klien minum air hangat untuk mengurangi nyeri kepala.

S :
·         Klien mengatakan nyeri pada kepala klien dan klien mengatakan lemas.
·         Klien mengatakan tengkuknya terasa panas.
O : 
·         Wajah klien tampak pucat dan klien tampak lesu.
·         Skala nyeri kepala= 5.
·         TD=210/100 mmHg, HR= 96x/i, RR= 20x/i.
·         Klien menyebutkan kembali tentang cara minum obat yang diajarkan oleh perawat.
A:
·           Masalah teratasi sebagian klien mau melakukan yang telah diajarkan oleh perawat.
P:
·           Intervensi dilanjutkan (kaji keluhan nyeri, ajarkan klien cara mengatasi nyeri kepala).


Kurang pengetahuan mengenai penyakit b/d kurang informasi mengenai penyakit.
·   Mendiskusikan kebiasaan klien dalam penatalaksanaan proses penyakit.
·   Mengingatkan klien untuk membatasi mengonsumsi makanan yang asin dan berlemak.
·   Menanyakan pada klien apakah telah mengonsumsi jus timun atau mengonsumsi timun.
·   Memberikan pendidikan kesehatan tentang rhematoid arthritis.
S :
·  Klien mengatakan bahwa klien belum mengonsumsi jus timun seperti yang disarankan oleh perawat.
O :
·   Klien memahami penjelasan yang   disampaikan.
A :
·  Masalah teratasi sebagian (klien belum mengonsumsi jus timun seperti yang dianjurkan oleh perawat dan memahami penjelasan yang disampaikan oleh perawat).
P :
·   Intervensi dilanjutkan (ajarkan pada keluarga agar memperhatikan pola makan klien seperti makanan yang boleh dimakan oleh klien).

Selasa, 6April 2010
Nyeri berhubungan dengan peningakatan tekanan vaskular serebral dan inflamasi sendi.

·      Mengukur tanda-tanda vital.
·      Mengkaji keluhan nyeri. Lokasi dan intensitas nyeri (skala 0-10).
·      Memvalidasi pada klien tentang teknik mengatasi nyeri yang telah dilakukan oleh klien seperti yang diajarkan oleh perawat.
S :
·         Klien mengatakan nyeri kepala berkurang, tetapi tengkuknya terasa panas.
·         Kaki klien di daerah lutut terasa ngilu.
·         Klien mengatakan telah minum air hangat dan obat untuk mengurangi nyeri kepala.
O : 
·         Skala nyeri kepala= 3.
·         TD=180/90 mmHg, HR= 86x/i, RR= 20x/i.
A:
·           Masalah teratasi sebagian (klien telah melakukan yang diajarkan oleh perawat).
P:
·   Intervensi dilanjutkan (kaji keluhan nyeri, ajarkan teknik mengatasi nyeri kepala.


Kurang pengetahuan mengenai penyakit b/d kurang informasi mengenai penyakit.
·  Menanyakan pada klien apakah telah mengonsumsi jus timun atau mengonsumsi timun.
·  Menjelaskan pada keluarga tentang makanan yang boleh dimakan oleh klien.
S :
·  Klien mengatakan belum mengonsumsi jus timun.
O :
·   Keluarga klien memahami penjelasan yang   disampaikan oleh perawat.
A :
·  Masalah teratasi (keluarga klien memahami penjelasan yang disampaikan oleh perawat).
P :
·   Intervensi dihentikan.

Rabu,
7 April 2010
Nyeri berhubungan dengan peningakatan tekanan vaskular serebral dan inflamasi sendi.

·      Mengukur tanda-tanda vital.
·      Mengkaji keluhan nyeri. Lokasi dan intensitas nyeri (skala 0-10).
·      Memvalidasi pada klien tentang teknik mengatasi nyeri yang telah dilakukan oleh klien seperti yang diajarkan oleh perawat.
·      Mengajarkan klien teknik mengatasi nyeri kepala.
S :
·         Klien mengatakan nyeri kepala berkurang, tetapi tengkuknya terasa panas.
·         Kaki klien di daerah lutut terasa ngilu.
·         Klien mengatakan telah minum air hangat dan obat untuk mengurangi nyeri kepala.
O : 
·         Skala nyeri kepala= 3.
·         TD=180/90 mmHg, HR= 90x/i, RR= 20x/i.
·         Klien dapat menyebutkan 2 cara dari 5 cara yang telah diajarkan oleh perawat dalam mengatasi nyeri kepala.
A:
·           Masalah teratasi (klien mau melakukan apa yang telah diajarkan oleh perawat).
P:
·   Intervensi dihentikan.







































No comments:

Post a Comment

MAKALAHKU

MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN

Tugas Individu MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN Oleh ASRIANI 213095 2006 SEKOLAH TINGGI ILMU P...