Sunday 24 December 2017

LAPORAN PENDAHULUAN “DEMAM BERDARAH DENGUE”

LAPORAN PENDAHULUAN
“DEMAM BERDARAH”

OLEH :
1.    WAHYUDDIN             BT 11 111
2.    NIRWAN                      BT 11
3.    A. INRI                         BT 11





AKADEMI KEPERAWATAN BATARI TOJA
WATAMPONE
2013

A.       Konsep Dasar Medis
1.         Pengertian
DBD (Demam Berdarah Dengue) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan gejala utama demam dan manifestasi perdarahan pada kulit ataupun bagian tubuh lainnya berfendensi menimbulkan renjatan yang dapat berlanjutkan dengan kematian..

2.         Etiologi

Demam berdarah dengue (DBD) atau dengue haemorhagic fever (DHF) disebabkan oleh virus dengue serotipe virus dengue yaitu DEN-1, 2, 3, 4. yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypti, antibodi seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotipe lain vector virus dengue adalah antropoda yaitu nyamuk aedes aegypti.

3.         Patofisiologi
Virus hanya dapat hidup dalam sel hidup sehingga harus bersaing dengan sel manusia terutama dalam kebutuhan protein. Persaingan tersebut sangat tergantung pada daya tahan manusia. sebagai reaksi terhadap infeksi terjadi aktivasi sistem komplemen sehingga dikeluarkan zat anafilatoksin yang menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler dan terjadi perembesan plasma dari ruang intravaskular ke ruang ekstravaskular.
Virus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Eaedes Agyfti dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks anti body dan dalam sirkulasi akan mengaktivasi sistem komplemen DBD dapat terjadi, jika seorang telah terinfeksidengan pertama kali, Mendapat infeksi virus berulang lainnya, virus akan beraplikasi di nodus limfotikus Regional dan akan menyebabkan lainnya terutama kesistem resiko endoternal dan kulit secara herogen dan hematogen
4.         Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala
a.         Demam tinggi selama 2 – 7 hari  dengan suhu badan (.390)
b.        Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi.
c.         Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, ptechie, echymosis, hematoma.
d.        Epistaksis, hematemisis, melena, hematuri.
e.         Nyeri otot, tulang sendi, abdoment, dan ulu hati.
f.         Sakit kepala.
g.        Pembengkakan sekitar mata.
h.        Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening.
i.          Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah, capillary refill lebih dari dua detik, nadi cepat dan lemah).

5.         Komplikasi
Pada Leptospirosis komplikasi yang sering terjadi adalah iridoksiklitis,, gagal ginjal miokarditis, meningitis, aseptik, hepatitis
6.         Pemeriksaan Penunjang
     Laboratorium
-       Lakukan pemeriksaan HB, Hematokrit, trombosit
-       Uji serologi
-       Leukopenia
7.         Diagnosis
a.         Kriterian klinis demam dengue
1)        Suhu badan yang tiba-tiba meninggi
2)        Demam yang berlangsung hanya beberapa hari
3)        Nyeri tekan ditolk dan persendian
b.        Kriteria klinis DBD menurut WHO 1986 adalah.
a.         Derajat I
:
Demam disertai gejala tidak khas misalnya terdapat perdarahan (dengan menggunakan uji turniket positif).
b.        Derajat II
:
Seperti derajat I disertai perdarahan spontan di kulit dan perdarahan lain.
c.         Derajat III
:
Ditemukan kegagalan sirkulasi darah dengan adanya nadi cepat dan lemat, tekanan nadi menurun (kurang dari 20 mmHg) atau hipotensi disertai kulir yang dingin, lembab dan gelisah.
d.        Derajat IV
:
Renjatan berat dengan nadi tidak teraba dan tekanan darah yang tidak dapat diukur.

8.         Penataklasanaan
a.         Tirah baring
b.        Pemberian makanan lunak
c.         Pemberian cairan melalui infus
Pemberian cairan intravena (biasanya ringer laktat, NaCl) ringer laktat merupakan cairan intravena yang paling sering digunakan mengandung Na+ 130 mEq/liter, Ca = 3 mEq/liter
d.        Pemberian obat-obatan Antibiotik, antipiretik
e.         Anti konvulsi jika terjadi kejang
f.         Monitor adanya tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu, nadi, dan pernapasan)
g.        Monitor tanda-tanda adanya renjatan
h.        Monitor tanda-tanda pendarahan lebih lanjut
i.          Periksa Hb, HT dan trombosit setiap hari






B.       Konsep Dasar Keperawatan
1.         Pengkajian
a.         Aktivitasi / Istirahat
Gejala : Kelemhan, keletihan, penurunan semangat untuk kerja
Tanda :Takikardi, apatis, kelemahan otot.
b.        Sirkulasi
Gejala : Riwayat kehilangan darah
Tanda :curah jantung menurun, kuku mudah patah
c.         Integritas Ego
Gejala : Penolakan transfusi darah
Tanda : Distensi abdomen
d.        Makanan/ Cairan
Gejala : Penurunan masukan oral, anoreksia, mual muntah, BB menurun
Tanda : Imflamsi bibir dengan sudut mulut pecah turgor kulit buruk dan kering
e.         Eliminasi
Gejala : Sindrom mal absorbsi, melena, hematomesis
Tanda : Distensi Abdomen
f.         Neurosensori
Gejala : Sakit kepala, berdenyut, ketidakmampuan berkonsentasi
Tanda : Gelisah, apatis, epistaksis
g.        Nyeri
Gejala : Nyeri abdomen, ulu hati, nyeri ototdan sendi
Tanda :curah jantung menurun, kuku mudah patah
h.        Keamanan
Gejala : Transfusi darah sebelumnya, tinggal gangguan penglihatan
Tanda    :  Menggigil, berkeringat malam, petechi ekimesis
2.  Penyimpangan KDM
                                                        Virus Dengue
Kekurangan Volume Cairan
 


                                                Masuk Dalam jaringan               Agregasi Trombosit
                                                           Dan Darah

     Dehidrasi                              Mengeluarkan toksin                     Pendarahan

Perubahan perfusi Jaringan
Pengeluaran cairan                  Merangsang Hipotalamus      
     Berlebihan

  Mual Muntah                                    Reaksi peningkatan
                                                           Suhu Tubuh
Hipertermi
 


  Anoreksia

Gangguan metabolism

Pembentukan ATP/ADP
       Terganggu
Gangguan Pemenuhan Nutrisi
 




2.         Diagnosa Keperawatan
Masalah keperawatan pada klien DHF adalah :
a.         Defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler, pendarahan, muntah dan demam.
b.        Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi.virus Dengue
c.         Gangguan pemenuhan Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan muntah, mual, anoreksia
d.        Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan
3.         Rencana Keperawatan
a.         Defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler, pendaharan, muntah dan demam.
Tujuan
:
Terpenuhinya keseimbangan cairan dan elektrolit, membrane mukosa, lembab turgor kulit baik
                     Intervensi :
1.    Catat karakteristik pendarahan, mual atau muntah
R/ data dasar untuk intervensi selanjutnya
2.    Observasi Intake dan output, catat warna urine
R/ Mengetahui kebutuhan cairan
3.    Anjurkan klien untuk banyak minum.
R/ Memneuhi kebutuhan cairan tubuh peroral
4.    Penatalaksanaan pemberian obat cairan IV sesuai indikasi
R/ Dapat meningkatkan masalah cairan.
b.        Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi.virus Dengue
Tujuan : Suhu tubuh dalam batas normal
Intervensi :
1.    Pantau TTV
R/ Mengidentifikasikan kekurangan kebutuhan nutrisi klien
2.    Berikan kompres hangat
R/Membantu menurunkan suhu tubuh
3.    Anjurkan klien banyak minum air
R/ air yang cukup dapat menetralisir suhu tubuh yang tinggi
4.    Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian nutrisi
R/ Membantu kesembuhan klien
c.         Gangguan pemenuhan Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan muntah, mual, anoreksia
Tujuan : Suhu tubuh dalam batas normal
Intervensi :
1.    Kaji output dan input nutrisi, timbang BB
R/ Mengidentifikasi kekurangan nutrisi klien
2.    Auskultasi adanya bising usus
R/kembalinya fungsi usus menunjukkan kesiapan untuk memenuhi makan lagi
3.    Anjurkan makan makanan sedikit tapi sering
R/ Memnuhi kebutuhan nutrisi
4.    Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian nutrisi
   R/ Membantu kebutuhan gizi klien
d.        Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan
1.    Pantau TTV
R/ Indikator keadekuatan sirkulasi
2.    Anjurkan klien latihan rentang gerak untuk kaki/tumit
R/merangsang sirkulasi pada ekstremitas bawah
3.    Penatalaksanaan pemberian terapi heparin sesuai indikasi
R/ dapat digunakan untuk menurunkan resiko pembentukan trombosit













DAFTAR PUSTAKA
1.    Doengoes, Maryln G. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta EGC, 1999

2.    Mansjoer.Arif, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jakarta Acsiopus. 2000


3.    Suiadi, S. Kep DKK. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi , Jakarta CV Agung Seto


No comments:

Post a Comment

MAKALAHKU

MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN

Tugas Individu MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN Oleh ASRIANI 213095 2006 SEKOLAH TINGGI ILMU P...