TINJAUAN KASUS
Tgl. MRS : 08
– 03 – 2015
Tgl. Pengkajian : 11 – 03
– 2015
Ruangan :
Dx. Medis : Orchitis
A. Pengkajian
1.
Biodata
a.
Identitas
pasien
1)
Nama : Tn. “M”
2)
Umur : 30 th
3)
Jenis
kelamin : Laki-laki
4)
Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
5)
Status : Kawin
6)
Pendidikan : SMA
7)
Pekerjaan : Dinas Perhubungan Laut
8)
Alamat :
b.
Identitas
penanggung
1)
Nama : Ny. “N”
2)
Umur : 25 tahun
3)
Jenis
kelamin : Perempuan
4)
Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
5)
Status : Kawin
6)
Pendidikan : SMA
7)
Pekerjaan : IRT
8)
Alamat :
9)
Hubungan
dengan klien: Istri
10)
No. askes :
2.
Riwayat
Kesehatan
a.
Riwayat
kesehatan sekarang
Tn M 30 th datang ke RS dengan keluhan demam, dari penis
keluar nanah, nyeri ketika berkemih (disuria). Dari hasil pengkajian
fisik didapatkan, pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan, skrotum,
dan testis. Testis juga teraba lunak. Klien mengatakan pernah menderita
gondongan (mumps) 5 tahun yang lalu. Diagnosa Medis à ORCHITIS
b.
Riwayat
kesehatan masa lalu
1)
Klien
belum pernah diopname/masuk RS dan belum pernah masuk RS sebalumnya.
2)
Tidak ada
riwayat alergi, terhadap obat-obatan dan makanan
3)
Tidak ada
riwayat ketergantungan obat-obatan, dan merokok.
c.
Riwayat
kesehatan keluarga


Keterangan :





1)
Generasi 1
meninggal karena faktor usia.
2)
Generasi
II meninggal tidak diketahui penyebabnya.
3)
Tidak ada
penyakit yang sama dengan keluarganya.
3.
Pemeriksaan
Fisik
a.
Keadaan
umum :
Klien nampak sakit sedang.
b.
Kesadaran :
Composmentis
c.
Tinggi
badan : 170 cm
d.
Berat
badan : 73 kg
e.
Tanda-tanda
vital:
Tekanan darah : 120/80
mmHg
Nadi : 80
x/menit
Suhu : 36,50C
Pernafasan : 16
x/menit
f.
Kepala
Inspeksi :
1)
Keadaan
rambut distribusi merata tidak alopesia.
2)
Keadaan
kulit kepala nampak bersih
3)
Warna
rambut hitam.
Palpasi :
1)
Tidak ada
nyeri tekan.
2)
Tidak ada
benjolan/massa.
3)
Rambut
tidak mudah tercabut.
g.
Muka
Inspeksi :
1)
Ekspresi
nampak meringis.
2)
Pipi
simetris kiri dan kanan.
3)
Tidak
nampak adanya luka/lesi.
Palpasi :
1)
Tidak
teraba adanya tumor/massa.
2)
Tidak ada
nyeri tekan.
h.
Mata
Inspeksi :
1)
Sclera
tidak icterus.
2)
Konjungtiva
nampak merah muda.
3)
Pupil
isokor kiri dan kanan.
4)
Palpebra
tidak nampak oedema, kemerahan
Palpasi :
1)
Kedua bola
mata teraba lunak.
2)
Tidak ada
nyeri tekan di kedua bola mata.
Fungsi penglihatan : klien dapat membaca surat kabar dengan
memakai kacamata.
i.
Telinga
Inspeksi :
1)
Daun
telinga tidak nampak adanya kemerahan dan benjolan.
2)
Saluran
telinga luar nampak bersih.
3)
Nampak
ditumbuhi bulu-bulu di kedua saluran telinga luar.
Palpasi :
1)
Tidak ada
nyeri tekan pada tulang mastoid dan tragus.
2)
Tidak
teraba adanya massa/benjolan.
Fungsi pendengaran : klien dapat mendengar detakan
arloji jarak 30 cm.
j.
Hidung dan
sinus
Inspeksi :
1)
Nampak
adanya sekret di lubang telinga.
2)
Mukosa
hidung nampak kemerahan.
3)
Septum
tidak deviasi.
4)
Struktur hidung
simetris kiri dan kanan.
Palpasi :
1)
Tidak ada
nyeri tekan pada sinus-sinus paranasalis.
2)
Tidak
teraba adanya benjolan.
k.
Mulut
Inspeksi :
1)
Keadaan
mulut nampak bersih.
2)
Jumlah
gigi yang caries 2 buah (molar).
3)
Lidah
nampak bersih.
4)
Jumlah
gigi yang tanggal ada 4 buah.
5)
Tidak
nampak adanya luka, kemerahan pada mukosa.
6)
Posisi
ovula berada di tengah.
7)
Keadaan
tonsil tidak bengkak dan tidak kemerahan.
l.
Leher
Inspeksi :
1)
Tidak
nampak adanya pembesaran/gondok.
2)
Tidak
nampak adanya pembesaran kelenjar tyroid.
3)
Tidak
nampak adanya peningkatan vena jugularis.
Palpasi :
1)
Tidak
teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid.
2)
Tidak ada
nyeri tekan massa/tumor.
m.
Dada dan
paru-paru
Inspeksi :
1)
Bentuk
dada diameter anterior posterior dan transversal 1 : 2.
2)
Frekuensi
pernafasan : 16 x/menit.
3)
Tidak ada
luka, lesi dan tumor.
Palpasi :
1)
Ekspansi
dada seimbang kiri dan kanan.
2)
Vokal
fremitus getaran seimbang.
Perkusi :
1)
Sonor di
seluruh lapang paru.
Auskultasi :
1)
Bunyi
vesikuler di seluruh lapang paru.
2)
Tidak
terdengar bunyi tambahan.
n.
Jantung
Inspeksi :
1)
Ictus
cordis tidak tampak.
Palpasi :
1)
Ictus
cordis teraba pada ICS 5 midklavikula kiri.
Perkusi :
1)
BJ I dan
II terdengar murni ® lub dub
2)
BJ I di
ICS 4 midklavikula (trikuspidalis).
3)
BJ I di
ICS 5 midklavikula kiri (bicuspidalis).
4)
BJ II di
ICS 2 midklavikula kanan (aorta).
5)
BJ II di
ICS 2 midklavikula kiri (pulmo).
6)
Tidak
terdengar bunyi tambahan.
o.
Abdomen
Inspeksi :
1)
Tidak
nampak adanya lesi/luka dan tumor.
2)
Tidak ada
perubahan warna kulit (sama dengan sekitarnya).
Auskultasi :
1) Peristaltik
usus terdengar, durasi 3 – 5 x/menit
Palpasi :
1)
Tidak ada
nyeri tekan pada hepar, dan lien.
2)
Teraba massa faeses di kuadran
kiri bawah.
Perkusi :
1) Terdengar
hipertympani pada area lambung (kuadran kiri atas).
p.
Genetalia
dan anus
Inspeksi :
1) Tampak
terpasang poly cateter pada alat kelamin luar.
q.
Ekstremitas
1)
Ekstremitas
atas
Inspeksi :
a)
Tidak
nampak adanya hipertropoi atau atropi.
b)
Pergerakan
: klien dapat mengangkat kedua tangan dengan sokongan.
c)
Kekuatan
otot skor 2/2.
Palpasi :
a)
Nyeri
tekan pada otot deltoid.
b)
Tidak ada
pitting edema.
2)
Ekstremitas
bawah
Inspeksi :
a)
Tidak
nampak adanya hipertropi, atropi maupun oedema.
b)
Pergerakan
klien dapat mengangkat kedua kaki tapi langsung jatuh. Skor 4/4.
- Pola Aktifitas
Sehari-hari
No
|
Jenis Aktifitas
|
Sebelum Sakit
|
Saat Sakit
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1.
|
Pola Aktifitas
a. Makan
b. Minum
|
Nasi, lauk pauk dan sayur, kadang klien makan
buah-buahan. Tidak ada pantangan makanan dan klien biasa makan 2-3 porsi/hari
dan tidak ada keluhan.
Klien minum + 7-8 gelas / hari (+
1400-1600 cc / hari) dengan jenis air yang diminum yaitu air putih dan air
teh dan kopi.
|
Nasi, lauk pauk, sayur dan buah-buahan. Klien makan
3x/hari dengan porsi makan habis 1
porsi.
Jumlah minum klien + 1 ½ botol Aqua besar / hari (+2000-2500 cc / hari), jenis air
yang diminum klien hanya air putih.
|
2.
|
Eliminasi
a. BAB
b. BAK
|
Kebiasaan klien BAB
1-2 kali/hari dengan konsistensi lembek dan berwarna kuning serta
tidak ada keluhan BAB.
Klien mengatakan BAK + 7-8 x/hari dengan warna kuning jernih dan
merasa tidak lampias. Klien mengatakan bila sudah BAK masih ada keinginan
untuk BAK lagi.
|
Klien BAB 1 x/hari dengan konsistensi lembek dan
berwarna kuning. BAB klien dibantu oleh keluarga.
Pada saat dikaji klien terpasang dower kateter dan
bertanya apakah BAKnya bisa kembali normal. Jumlah urine klien saat dikaji
sekitar + 1000cc / 8 jam
(tgl 8 Agustus 2005 pukul 23.00 sampai 8 Agustus 2005 pukul 07.00).
|
3.
|
Personal Hygiene (mandi, gosok gigi, keramas, gunting kuku)
|
Klien biasa mandi dengan cara diguyur 1-2 x/hari dengan
menggunakan sabun, gosok gigi setiap 1-2X/hari (tiap mandi) dengan
menggunakan pasta gigi, keramas 1x/ minggu dengan menggunakan shampo dan
gunting kuku kalau sudah panjang saja. Dalam melakukan personal hygiene klien
melakukannya sendiri.
|
Selama di rumah sakit klien mengatakan belum pernah
dimandikan, belum pernah gosok gigi, dan juga belum pernah keramas serta
gunting kuku. Dalam memenuhi personal hygiene klien dibantu oleh keluarga.
|
4.
|
Pola istirahat tidur
|
Klien biasa tidur malam mulai jam 21.00-05.00
WIB. Klien mengatakan tidurnya kadang terganggu karena ada keinginan
utnuk BAK.
|
Klien mengatakan tidurnya tidak nyenyak dan sering
terbangun karena merasakan nyeri pada kandung kemihnya. Pada saat dikaji
klien mengatakan bahwa semalam klien hanya tidur + 2 jam saja.
Terdapat lingkaran hitam pada daerah periorbital. Klien tidur siang mulai jam
14.00–15.30 WIB.
|
5.
|
Kegiatan/Aktifitas sehari-hari
|
Klien jarang berolah raga dan menghabiskan waktunya di
rumah saja bersama cucu-cucunya.
|
Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur dan
kadang-kadang klien tampak terduduk.
|
- Data Penunjang
1) Data Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium.
Tanggal
|
Jenis Pemeriksaan
|
Hasil
|
Nilai Normal
|
Satuan
|
26 Juli
2005
|
I. Hematologi
· HB
· Leukosit
· Hematokrit
· Trombosit
|
9,3
14.800
29
520.000
|
13 – 18
3,8–10,6
40-52
150-440
|
gr/dl
ribu/mm3
%
ribu/mm3
|
II. Kimia Klinik
· Ureum
· Kreatinin
· Natrium
· Kalium
|
58
1,9
143
4,0
|
15–50
0,6–1,1
135–145
3,6–5,5
|
mg/dl
mg/dl
Meq/L
Meq/L
|
|
III. Urine
· Bj
· Ph
· Protein
· Bilirubin
· Urobilinogen
· Leuko
|
1.015
6,0
Positif
Negatif
0,2
Banyak sekali
|
1.002-1.030
4,8-7,5
Negatif
Negatif
0,2-1,0
< 6 lpb
|
mg/dl
|
|
IV. Immunologi
/ Serologi
· PSA total
|
4,18
|
< 4
|
ng/ml
|
|
05 Agustus
2005
|
I. Hematologi
· HB
· Leukosit
· Hematokrit
· Trombosit
|
9,4
8500
14
413000
|
13 – 18
3,8–10,6
40 – 52
150-440
|
gr/dl
ribu/mm3
%
ribu/mm3
|
II. Kimia Klinik
· Ureum
· Kreatinin
· Natrium
· Kalium
· Glukosa
sewaktu
|
65
1,60
141
4,9
90
|
15–50
0,6–1,1
135–145
3,6–5,5
< 140
|
mg/dl
mg/dl
Meq/L
Meq/L
mg/dl
|
2) Radiologi
Tanggal 2 Agustus 2005
Klinis : Benigna Prostat Hiperplasia.
a) Thorax foto
§ Sinus dan diafragma (N)
§ Tidak tampak pembesaran
jantung
§ Tidak tampak TB paru aktif.
b) USG
§ Volume prostat 44,37 cc
§ PSA 4,18
§ PSAD 0,09
Kesan : Terdapat pembesaran prostat.
3) Therapy
a) Infus NaCl
0,9 % 20 gtt/menit.
b) Ceftriaxon 1 x 1 gram per IV
c) Tradosik 2
x 1 ampul per IM
- Analisa Data
Data
|
Kemungkinan Penyebab dan Dampak
|
Masalah
|
1
|
2
|
3
|
DS :
· Klien mengatakan masih merasa nyeri pada daerah kandung
kemih
· Klien mengatakan nyeri bertambah jika ditekan dan
berkurang jika klien tiduran dan beristirahat
· Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk benda
tajam dan terasa panas
· Klien mengatakan nyeri tersebut menjalar ke daerah
perut, pinggang dan daerah kemaluan.
DO :
· Klien tampak meringis jika daerah kandung kemihnya
ditekan
· Terdapat distensi kandung kemih
· Skala nyeri 3 (dari 0-5)
|
BPH
¯
Pembesaran prostat menyebabkan tersumbatnya saluran perkemihan
¯
Terakumulasinya urine di vesika urinaria
¯
Mendesak sel-sel syaraf di vesika urinaria
¯
Merangsang pelepasan histamine, bradikinin, serotonin, prostaglandin dan
substansia P
¯
Merangsang noci reseptor sebagai reseptor nyeri
¯
Dihantarkan oleh serabut delta A dan C
¯
Dialirkan dalam bentuk elektrokimia, impuls ganglia radiks menuju dorsal
horn dimedulla spinalis bagian posterior
¯
Ditransfer melalui traktus spinothalamikus
¯
Thalamus
¯
Cortex cerebri lobus parietalis
¯
Nyeri dipersepsikan
¯
Gangguan rasa nyaman : nyeri
|
Gangguan rasa
nyaman : nyeri
|
DS :
§ Keluarga
dan klien mengatakan infus dan kateter telah terpasang sejak klien masuk RS
(tgl. 05/08/2005)
DO :
§ Klien
terpasang kateter
§ Klien
terpasang infus NaCl 0,9 %
§ Daerah
pemasangan dower kateter dan selang kateter tampak kotor.
§ Hb : 9, 4
gr/dl
§ Leukosit :
8500/mm3
|
BPH
¯
Dilakukan pemasangan kateter
dan infus
¯
Adanya benda asing yang masuk
ke tubuh
¯
Media yang baik untuk masuknya
mikroorganisme
¯
Resiko tinggi terjadinya
infeksi
|
Resiko tinggi terjadinya infeksi
|
DS :
§ Klien
mengatakan merasa tidak nyaman dengan terpasangnya kateter.
§ Klien
mengatakan sekarang BAKnya tidak melalui genetalia lagi melainkan melalui
selang.
§ Klien
bertanya kepada perawat apakah BAKnya akan kembali normal.
DO :
§ Klien
terpasang dower kateter
§ Jumlah
keluaran urine klien saat dikaji yaitu : 1000cc / 8 jam (tgl 8 Agustus 2005 pukul 23.00
sampai 8 Agustus 2005 pukul 07.00)
dengan karakteristik kuning jernih.
|
BPH
¯
Tersumbatnya saluran perkemihan
¯
Akumulasi urine di vesika
urinaria
¯
Dilakukan pemasangan dower
kateter
¯
Urine keluar melalui selang
kateter
¯
Klien tidak bisa BAK secara
normal
¯
Perubahan pola eliminasi : BAK
|
Perubahan
pola eliminasi : BAK
|
DS :
· Klien
mengatakan kebutuhan sehari-harinya dibantu keluarga.
· Klien
mengatakan belum pernah dimandikan sejak masuk RS.
· Klien
mengatakan belum pernah gosok gigi sejak masuk RS.
· Klien
mengatakan belum pernah keramas sejak masuk RS.
DO :
· Rambut dan
kulit kepala klien bersih
· Gigi klien
kotor
· Kuku klien
panjang dan kotor.
· Kulit
tubuh klien kotor dan kering.
· Kebutuhan
sehari-hari klien terlihat dibantu oleh keluarga.
|
BPH
¯
Tersumbatnya saluran kemih
sehingga terakumulasinya urine di kandung kemih dan mendesak sel-sel syaraf
sekitar
¯
Nyeri
¯
Keterbatasan aktivitas
¯
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
klien dibantu
¯
Gangguan pemenuhan ADL :
Personal Hygiene
|
Gangguan pemenuhan ADL : Personal Hygiene
|
DS :
·
Klien mengatakan tidurnya tidak nyenyak dan
sering terbangun karena merasa nyeri.
·
Klien mengatakan semalam hanya tidur selama +
2 jam saja, sedangkan tidur siangnya mulai jam 14.00 – 15.30
WIB.
DO :
·
Terdapat lingkaran
hitam pada daerah periorbital.
·
Tanda-tanda vital :
- TD :
120/70 mmHg
- R : 18 x/menit
- N : 76 x/menit
- S : 36,7oC.
|
BPH
¯
Tersumbatnya saluran kemih
sehingga terakumulasinya urine di kandung kemih dan mendesak sel-sel syaraf
sekitar
¯
Nyeri
↓
Merangsang
aktivasinya RAS (Reticulo Activity System) sebagai pusat jaga di
formatio retikularis
↓
Klien
sering terjaga
↓
Pemenuhan
istirahat tidur klien terganggu
|
Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
|
DS :
· Klien dan
keluarga mengatakan khawatir dengan kondisi klien.
· Klien dan
keluarga mengatakan tidak tahu tentang prosedur perawatan dan pengobatan yang
dilakukan terhadap klien.
DO :
· Klien dan
keluarga tampak sering bertanya pada perawat tentang keadaan klien.
|
BPH + Epididimitis
↓
Kompleksnya
perawatan dan pengobatan yang diperlukan
↓
Kurangnya
informasi bagi klien dan keluarga
↓
Kurangnya
pengetahuan klien dan keluarga tentang prosedur pengobatan dan atau perawatan
↓
Stressor
↓
Stress psikologik
↓
Gangguan rasa aman : cemas
sedang
|
Gangguan rasa aman : cemas sedang
|
- Diagnosa Keperawatan
No
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Ditemukan
|
Dipecahkan
|
Tanggal
|
Tanggal
|
||
1.
|
Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan adanya
pendesakan sel-sel syaraf oleh urine pada daerah vesika urinaria akibat BPH.
|
11-03-2015
|
...............
|
2.
|
Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan
adanya port de entry mikroorganisme akibat dari pemasangan kateter dan infus.
|
11-03-2015
|
.....................
|
3.
|
Gangguan pemenuhan kebutuhan ADL : personal hygiene
berhubungan dengan adanya keterbatasan aktivitas.
|
11-03-2015
|
................
|
4.
|
Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
berhubungan dengan teraktivasinya RAS di formatio retikularis.
|
11-03-2015
|
...............
|
5.
|
Perubahan pola eliminasi BAK berhubungan dengan
pemasangan kateter.
|
11-03-2015
|
.............
|
6.
|
Gangguan rasa aman : cemas
sedang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien dan keluarga terhadap
penyakit klien.
|
11-03-2015
|
............
|
- Perencanaan / Intervensi
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Perencanaan
|
||
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
|
Gangguan rasa nyaman : nyeri
berhubungan dengan adanya pendesakan sel-sel syaraf oleh urine pada daerah
vesika urinaria akibat BPH.
|
Tupan
Rasa nyaman klien terpenuhi
Tupen
Setelah dilakukan perawatan selama 3 hari diharapkan
nyeri berkurang, dengan kriteria evaluasi :
§ Klien mengatakan nyerinya berkurang
§ Klien dapat beradaptasi dengan
nyerinya
§ Skala nyeri men-jadi 1 (dari 0-5)
|
1. Atur
posisi tidur yang nyaman dengan posisi semi fowler 30-45o.
2. Observasi
tanda-tanda vital tiap 8 jam.
3. Anjurkan
klien untuk melakukan teknik relaksasi : nafas dalam ketika rasa nyeri timbul.
4. Lakukan
teknik distraksi dengan cara mengusap-usap daerah kandung kemih klien.
5. Lanjutkan
pemberian obat analgetik : Tradosik 2
x 1 ampul per IM.
6. Kaji ulang
tingkat nyeri klien.
|
1. Memberikan
rasa kenyamanan bagi klien.
2. Untuk
mengetahui perkembangan dan keadaan klien.
3. Teknik
relaksasi akan menghambat reseptor nyeri di dorsal horn sehingga nyeri
berkurang.
4. Distraksi berfungsi
untuk mengalihkan perhatian klien sehingga nyeri berkurang.
5. Dengan
memberikan obat analgetik, efek obat akan menekan reseptor nyeri di dorsal
horn.
6. Dengan
mengkaji tingkat nyeri klien, dapat diketahui dan ditentukan langkah
selanjutnya.
|
2.
|
Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan
dengan adanya port de entry mikro organisme akibat dari pemasangan kateter
dan infus.
|
Tupan :
Infeksi tidak terjadi
Tupen :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 hari
tidak terdapat tanda-tanda infeksi, dengan kriteria evaluasi :
§ Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
dari tempat pemasangan kateter dan infus.
§ Tanda-tanda vital dalam batas normal
§ Daerah genetalia dan selang
kateter dalam kedaan bersih.
|
1. Monitor tanda-tanda infeksi seperti
adanya tumor, rubor, calor, dolor dan fungtio laesa.
2. Observasi tanda-tanda vital tiap
shif tiap 8 jam.
3. Kolaborasi untuk pemasangan infus.
4. Kolaborasi untuk pemberian tranfusi.
5. Lakukan perawatan kateter dengan
menggunakan teknik aseptic dan anti septic.
6. Ganti alat tenun setiap hari.
7. Lanjutkan pemberian antibiotik
sesuai order yaitu Ceftriaxon 1 x 1 gr per IV.
8. Anjurkan klien untuk lebih
mengkonsumsi protein dan kalori.
|
1.
Observasi tanda-tanda peradangan dapat mengenal lebih dini bila terjadi
infeksi.
2.
Mengetahui fluktuasi
tanda-tanda vital bila terjadi infeksi.
3.
Pemasangan infus
merupakan akses terbaik sebelum dilakukan tranfusi.
4.
Tranfusi membantu
meningkatkan Hb sehingga diharapkan daya tahan tubuh meningkat.
5.
Kateter yang sudah
terpasang lama dan kotor merupakan media yang baik untuk perkembangan
mikroorganisme.
6.
Dengan mengganti alat
tenun diharapkan dapat meminimalkan terjadinya infeksi.
7.
Ceftriaxon berfungsi sebagai bakterisida
sehingga kuman yang ada dapat terbunuh/ diminimalisasi.
8.
Dengan lebih meng
konsumsi kalori dan protein diharapkan Hb dan daya tahan tubuh klien
meningkat sehingga meminimalkan resiko terjadinya infeksi.
|
3.
|
Gangguan peme- nuhan kebutuhan sehari-hari : personal
hygiene berhubungan dgn adanya keterbatasan aktivitas.
|
Tupan :
Kebutuhan sehari-hari klien terpenuhi.
Tupen :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 hari
personal hygiene klien terpenuhi dengan kriteria evaluasi:
§ Kulit klien dalam keadaan bersih.
§ Gigi klien dalam keadaan bersih.
§ Keluarga terlibat dalam pemenuhan
personal hygiene klien.
|
1. Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan
personal hygiene yaitu:
§ Mandi seka
§ Gosok gigi
§ Gunting kuku
2. Libatkan keluarga untuk membantu
memenuhi kebutuhan personal hygiene klien
3. Observasi tanda-tanda vital klien
setelah melakukan aktivitas personal hygiene.
4. Beri reinforcement positif bila
klien mampu melakukan personal hygiennya secara mandiri sesuai dengan
kemampuan-nya.
|
1. Bantuan yang diberi-kan dapat
memudah-kan terpenuhinya kebutuhan personal hygiene tanpa mem-buat klien
lemah.
2. Keluarga merupakan support system
bagi klien sehingga klien termotivasi
untuk melakukan personal hygiene.
3. Tanda-tanda vital merupakan
indikator terjadinya perubahan status kesehatan.
4. Reinforcement positif dapat
meningkatkan harga diri klien dan memotivasi klien untuk melakukan kembali
aktivitas sehari-harinya.
|
4.
|
Gangguan peme- nuhan kebutuhan istirahat tidur
berhubungan dengan teraktivasinya RAS diformatio retikularis.
|
Tupan :
Kebutuhan istirahat tidur klien terpenuhi.
Tupen :
Klien dapat tidur cukup dalam waktu 3 hari, dengan
kriteria :
· Tidak
tampak lingkaran hitam pada daerah periorbital.
· Klien
dapat tidur dengan nyenyak.
· Klien
tidak sering terbangun dari tidurnya.
· Jumlah jam
tidur klien cukup 7-8 jam/hari.
· Lingkungan
sekitar klien tenang, aman, dan nyaman untuk klien tidur.
|
1. Kurangi
stimulus yang dapat menyebabkan klien sulit tidur dengan menciptakan lingkungan yang tenang, aman, dan nyaman untuk klien tidur.
2. Atur
posisi klien yang nyaman untuk tidur dgn berikan posisi semifowler 30–450.
3. Anjurkan
klien untuk minum susu hangat sebelum klien tidur.
4.
Jelaskan pada klien tentang pentingnya istirahat tidur bagi klien.
5. Anjurkan
dan bimbing klien untuk berdo’a sebelum tidur.
|
1. Dengan
lingkungan tenang, aman dan nyaman akan merangsang aktivasi BSR (bulbar synchronizing region) sebagai
pusat tidur sehingga klien terstimulasi dan akan mendukung klien untuk tidur.
2. Posisi
yang nyaman dapat menstimulasi klien untuk tidur.
3. Susu
mengandung triptofan yang dapat merangsang BSR sebagai pusat tidur sehingga
klien terstimulasi untuk tidur.
4. Menambah
wawasan pengetahuan kepada klien tentang pentingnya istirahat tidur bagi
kesem-buhan klien.
5. Dengan
berdo’a dapat menenangkan klien secara psikologis dan spiritual saat akan
menjelang tidur.
|
5.
|
Perubahan pola eliminasi BAK berhubungan dengan
pemasangan kateter.
|
Tupan :
Pola eliminasi BAK klien kembali normal.
Tupen :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari
klien dapat beradaptasi dengan pemasangan kateter, dengan kriteria evaluasi :
§ Klien mengung-kapkan secara verbal
dapat beradaptasi dengan terpasangnya selang kateter.
§ Aliran urine dari kateter lancar
§ Selang kateter tidak terlipat / dalam
keadaan terfiksasi dengan baik.
|
1. Berikan penjelasan kepada klien
tentang indikasi dilakukan pemasangan selang kateter.
2. Posisikan selang kateter sehingga
memungkinkan tidak terhambatnya aliran urine.
3. Observasi intake cairan dan keluaran
urine pada urine bag setiap 24 jam.
4. Jelaskan kepada klien bahwa
pemasangan kateter tidak untuk selamanya.
|
1. Pengetahuan klien tentang indikasi
dipasangnya kateter akan mendorong penerimaan peruba-han pola berkemih.
2. Hambatan aliran memungkinkan urine
tertahan dalam kandung kemih sehingga menyebab-kan klien merasa lebih tidak
nyaman.
3. Diharapkan dapat diketahui kelancaran aliran urine
dan dapat diketahui ada atau tidaknya gangguan pada fungsi filtrasi.
4. Diharapkan klien dapat beradaptasi
dengan terpasangnya selang kateter.
|
6.
|
Gangguan rasa aman : cemas
sedang berhubu-ngan dengan kurangnya pengetahuan klien & keluarga
terhadap penyakit klien.
|
Tupan:
Rasa aman klien terpenuhi
Tupen:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 hari,
diharapkan pengetahuan klien dan keluarga tentang keadaan klien bertambah,
dengan kriteria:
§ Klien dan
keluarga tidak mengeluh merasa khawatir tentang
penyakit klien.
§ Klien dan keluarga secara verbal mengatakan mengerti tentang
penjelasan dari perawat.
§ Ekspresi wajah klien tenang.
|
1. Bantu
klien untuk menyesuaikan dirinya dengan kehidupan di RS.
2. Diskusikan
bersama klien dan keluarga mengenai kondisi penyakit, proses penyembuhan dan
perawatan klien.
3. Beri
penjelasan pada klien dan keluarga tentang keadaan penyakit, prosedur
pengobatan dan perawatan selama klien dirawat di RS.
4. Kaji
pemahaman klien dan keluarga mengenai keadaan penyakit, prosedur pengobatan
dan perawatan.
5. Kaji ulang
tingkat kecemasan klien.
6. Beri
reinforcement positif bila klien dan keluarga mampu mengungkapkan
pemahamannya tentang keadaan penyakit, prosedur pengobatan dan perawatan.
|
1. Dengan
penyesuaian kehidupan di RS klien akan terbiasa dengan keadaan ling-kungan di
RS demi kesembuhannya.
2. Meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman klien & keluarga sehingga mengurangi kecemasan.
3. Diharapkan
dapat menambah pengetahuan klien dan keluarga tentang keadaan klien dan dapat
membantu mengurangi kecemasan pada klien.
4. Dapat
diketahui sejauh mana pemahaman klien & keluarga sehingga dapat menentukan
intervensi selanjutnya.
5. Diharapkan
dapat diketahui tingkat kecemasan klien setelah diberikan penjelasan tentang
keadaan penyakit, prosedur pengobatan dan perawatan.
6. Diharapkan
motivasi klien bertambah dan meningkatkan semangat klien sehingga mengurangi
kecemasan.
|
- Pelaksanaan / Implementasi
Tanggal
|
No. DP
|
Waktu
|
Pelaksanaan dan Evaluasi
|
Paraf
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
...-03-2015
|
1
|
08.00
|
Mempertahankan posisi semi fowler.
Hasil :
Klien berada dalam posisi semi fowler 30-45o.
|
|
1
|
08.10
|
Mengkaji tingkat nyeri klien.
Hasil :
Tingkat nyeri klien pada skala 3 (0-5).
|
|
|
1
|
08.15
|
Mengukur tanda-tanda vital klien.
Hasil :
§ TD : 120/70 mmHg
§ Nadi 76 x/mnt
§ R : 18 x/mnt
§ S : 36,7oC
|
|
|
1
|
09.05
|
Melanjutkan pemberian therapi analgetik :
Tradosik 1 ampul per IM.
Hasil :
Telah diberikan therapi Tradosik sebanyak 1 ampul per
IM, tidak ada keluhan dari klien setelah pemberian obat
|
|
|
1
|
10.25
|
Melakukan teknik distraksi dengan cara mengusap-usap
daerah kandung kemih klien.
Hasil :
Klien mengatakan merasa
lebih nyaman dan mengatakan akan melakukannya sendiri bila merasa nyeri.
|
|
|
2
|
07.55
|
Merapikan tempat tidur dan alat tenun klien.
Hasil :
Tempat tidur dan alat tenun klien tampak lebih rapi.
|
|
|
2
|
08.15
|
Mengukur tanda-tanda vital klien
Hasil :
§ TD : 120/70 mmHg
§ Nadi 76 x/mnt
§ R : 18 x/mnt
§ S : 36,7oC
|
|
|
2
|
09.00
|
Melanjutkan pemberian therapi antibiotik :
Ceftriaxon 1 x 1 gr per IV.
Hasil :
Telah diberikan therapi Ceftriaxon sebanyak 1 gr per
IV, tidak ada keluhan dari klien setelah pemberian obat.
|
|
|
2
|
10.00
|
Memonitor tanda-tanda infeksi pada daerah pemasangan
infus dan kateter.
Hasil :
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada daerah
pemasangan kateter dan infus seperti bengkak, kemerahan, dll.
|
|
|
5
|
11.10
|
Memposisikan selang kateter sehingga memungkinkan
tidak terhambatnya aliran urine, yaitu dengan cara membereskan selang kateter
sehingga tidak terlipat.
Hasil :
Selang kateter dalam posisi tidak terlipat dan aliran
urine lancar.
|
|
|
6
|
13.05
|
Membantu klien untuk
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan rumah sakit.
Hasil :
Perawat mengorientasikan pada klien tentang keadaan
lingkungan sekitar & keadaan lingkungan rumah sakit.
|
|
|
6
|
13.10
|
Melakukan diskusi kecil
antara perawat, klien dan keluarga untuk membahas pengetahuan
klien dan keluarga mengenai keadaan penyakit, prosedur pengobatan dan
perawatan pada klien.
Hasil :
Klien dan keluarga
mengatakan tidak begitu mengetahui tentang penyakit, prosedur
pengobatan dan perawatan bagi klien.
|
|
|
6
|
13.20
|
Memberikan penjelasan pada
klien dan keluarga tentang keadaan penyakit, prosedur pengobatan dan
perawatan selama klien dirawat dirumah sakit.
Hasil :
Klien dan keluarga tampak
menyimak penjelasan dari perawat tentang keadaan penyakit, prosedur
pengobatan dan perawatan.
|
|
|
6
|
13.25
|
Mengkaji pemahaman klien dan
keluarga mengenai keadaan penyakit, prosedur pengobatan dan perawatan pada
klien.
Hasil :
Klien dan keluarga
mengatakan sudah megetahui tentang keadaan penyakit, prosedur pengobatan dan
perawatan pada klien.
|
|
|
6
|
13.30
|
Mengkaji ulang tingkat
kecemasan klien.
Hasil :
Klien terlihat tampak tenang
dan ekspresi muka terlihat lebih bahagia.
|
|
|
6
|
13.35
|
Memberikan reinforcement
positif pada klien dan keluarga setelah klien dan keluarga mengungkapkan
kembali pemahamannya tentang keadaan klien.
Hasil :
Klien dan keluarga
mengungkapkan kembali tentang keadaaan klien seperti yang telah dijelaskan
oleh perawat.
|
|
|
...-03-2015
|
1
|
08.10
|
Mempertahankan posisi semi fowler
Hasil :
Klien berada dalam posisi semi fowler 30-45o.
|
|
1
|
08.20
|
Mengkaji tingkat nyeri klien
Hasil :
Tingkat nyeri klien pada skala 3 (0-5).
|
|
|
1
|
08.40
|
Mengukur tanda-tanda vital klien
Hasil :
§ TD : 120/80 mmHg
§ Nadi 82 x/mnt
§ R : 22 x/mnt
§ S : 37,8oC
|
|
|
1
|
09.40
|
Mengajarkan pada klien teknik relaksasi nafas dalam
yang dapat dipergunakan apabila klien merasa nyeri
Hasil :
Klien dapat mengerti penjelasan perawat dan dapat
memperagakan teknik relaksasi nafas dalam.
|
|
|
1
|
10.05
|
Melanjutkan pemberian therapi analgetik :
Tradosik 1 ampul per IM.
Hasil :
Telah diberikan therapi Tradosik sebanyak 1 ampul per
IM, tidak ada keluhan dari klien setelah pemberian obat.
|
|
|
1
|
13.18
|
Mengatur posisi klien dengan posisi semi fowler.
Hasil :
Klien tampak dalam posisi semi fowler 30-45o.
|
|
|
2
|
07.15
|
Merapikan tempat tidur dan alat tenun klien
Hasil :
Tempat tidur dan alat tenun klien tampak lebih rapi.
|
|
|
2
|
08.30
|
Memonitor tanda-tanda infeksi pada daerah pemasangan
infus dan kateter.
Hasil :
Daerah tempat pemasangan infus terdapat bengkak dan
kemerahan serta saat ditekan klien mengeluh nyeri, sementara pada daerah
tempat pemasangan kateter tidak terdapat tanda-tanda infeksi.
|
|
|
2
|
08.40
|
Mengukur tanda-tanda vital klien
Hasil :
§ TD : 120/80 mmHg
§ Nadi 82 x/mnt
§ R : 22 x/mnt
§ S : 37,8oC
|
|
|
2
|
08.55
|
Meng-aff infus pada lengan kiri klien yang mengalami
phlebitis.
Hasil :
Infus pada lengan kiri klien telah dilepas dan daerah
tempat pemasangan difiksasi dengan kapas alkohol dan plester.
|
|
|
2
|
09.05
|
Memasang infus pada klien dilengan sebelah kanan.
Hasil :
Infus telah terpasang dilengan sebelah kanan klien,
terfiksasi dengan baik, tetesan infus lancar dan tidak ada keluhan apapun
dari klien setelah pemasangan.
|
|
|
2
|
09.20
|
Mengompres dengan kassa alkohol pada lengan sebelah
kiri klien yang bengkak akibat pemasangan infus.
Hasil :
Klien mengatakan merasa lebih nyaman dan nyerinya
berkurang.
|
|
|
2
|
09.30
|
Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan yang
tinggi kalori dan tinggi protein seperti, telur, dll.
Hasil :
Klien mengatakan akan memakan makanan seperti yang
perawat anjurkan.
|
|
|
2
|
10.00
|
Melanjutkan pemberian therapi antibiotik : Ceftriaxon
1 x 1 gr per IV.
Hasil :
Telah diberikan therapi Ceftriaxon sebanyak 1 gr per
IV, tidak ada keluhan dari klien setelah pemberian obat.
|
|
|
2
|
11.00
|
Melakukan perawatan pada daerah genetalia dan selang
kateter dengan teknik aseptik dan antiseptik.
Hasil :
Daerah genetalia telah dilakukan perawatan, begitupun
dengan selang kateter. Tempat pemasangan kateter terbungkus kassa bethadine.
|
|
|
2
|
12.20
|
Berkolaborasi untuk memberikan tranfusi pada klien.
Hasil :
Klien mendapatkan tranfusi sebanyak 1 labu dan selama
tranfusi klien tidak tampak menggigil.
|
|
|
3
|
07.30
|
Memenuhi kebutuhan personal hygiene klien yaitu :
§ Memfasilitasi
klien untuk menggosok gigi
§ Membantu
klien untuk mandi seka diatas tempat tidur dengan menggunakan sabun.
Hasil :
Klien mengatakan badannya lebih segar setelah mandi
seka, tubuh klien bersih dan tercium harum, gigi klien bersih dan tidak
tercium bau mulut.
|
|
|
3
|
08.00
|
Memberikan reinforcement positif pada klien karena
telah memenuhi kebutuhan personal hygienenya meskipun dibantu oleh perawat.
Hasil :
Klien tampak tersenyum dan mengatakan akan selalu
menjaga kebersihan dirinya sendiri.
|
|
|
3
|
08.05
|
Anjurkan keluarga agar selalu menjaga kebersihan tubuh
klien.
Hasil :
Keluarga mengatakan akan selalu menjaga kebersihan
tubuh klien.
|
|
|
3
|
08.40
|
Mengukur tanda-tanda vital klien
Hasil :
§ TD : 120/80 mmHg
§ Nadi 82 x/mnt
§ R : 22 x/mnt
§ S : 37,8oC
|
|
|
3
|
12.45
|
Memfasilitasi klien untuk menggunting kuku di atas
tempat tidur.
Hasil :
Kuku klien tampak pendek dan bersih.
|
|
|
4
|
13.05
|
Menjelaskan kepada klien tentang pentingnya tidur bagi
klien.
Hasil: klien mengerti dan
faham terhadap pentingnya tidur bagi klien.
|
|
|
4
|
13.10
|
Menganjurkan pada klien untuk meminum susu hangat
sebelum tidur.
Hasil :
Klien mengatakan saat ini
tidak mempunyai susu dan akan membelinya nanti.
|
|
|
4
|
13.15
|
Kurangi stimulus yang dapat menyebabkan klien sulit
tidur dengan menciptakan lingkungan yang tenang, aman, dan nyaman untuk klien
tidur, seperti; menganjurkan klien dan anggota keluarga lainnya untuk tenang
selama diruang perawatan, menjauhkan klien dari kemungkinan terjadinya
injury, dan mengatur posisi tidur klien semi fowler untuk klien tidur.
Hasil:
Lingkungan perawatan klien tenang, klien terhindar dari
kemungkinan jatuh dari tempat tidur, dan posisi klien saat akan tidur berada
pada posisi semifowler.
|
|
|
4
|
13.18
|
Mengatur posisi klien dengan posisi semi fowler.
Hasil :
Klien tampak dalam posisi semi fowler 30-45o.
|
|
|
4
|
13.20
|
Membimbing dan menemani klien berdo’a sebelum tidur.
Hasil: klien berdo’a sebelum dirinya tidur.
|
|
|
5
|
07.10
|
Mengobservasi intake cairan
dan keluaran urine klien dalam 24 jam.
Hasil :
Intake cairan dan pengeluaran urine klien dari tgl
8/08/05 pkl. 0700- tgl 9/08/05 pkl. 0700 :
Intake :
§ Oral : 1850 cc
§ Infus NaCl 0,9 % (20 gtt/mnt) : 1200 cc
Output :
§ Kateter : 2300
cc,
kuning
jernih
§ IWL (BB :
48 kg) : 480
cc
Balance cairan klien : 3050 – 2780 = -270
|
|
|
5
|
10.20
|
Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga
mengenai tujuan dari pemasangan selang kateter yaitu untuk mengeluarkan
cairan yang berada di dalam kandung kemih.
Hasil :
Klien dan keluarga mengerti mengenai tujuan pemasangan
selang kateter.
|
|
|
5
|
10.25
|
Menjelaskan kepada klien dan keluarga bahwa pemasangan
selang kateter tidak untuk selamanya.
Hasil :
Keluarga dan klien tampak mendengarkan penjelasan dari
perawat.
|
|
|
5
|
11.10
|
Memposisikan selang kateter sehingga memungkinkan
tidak terhambatnya aliran urine yaitu dengan cara membereskan selang kateter
sehingga tidak terlipat.
Hasil :
Selang kateter dalam posisi tidak terlipat dan aliran
urine lancar.
|
|
- Evaluasi
Tanggal
|
DP
|
Catatan Perkembangan
|
Paraf
|
1
|
2
|
3
|
4
|
...-03-2015
Jam 13.00 WIB
|
3
|
S :
· Klien dan
keluarga mengatakan mengerti dan memahami pentingnya perawatan diri bagi
klien.
· Klien
mengatakan merasa lebih segar setelah hari ini menggosok gigi dan dimandikan
dengan cara dilap oleh perawat.
· Klien
mengatakan kukunya telah digunting dengan gunting kuku.
· Klien dan
keluarga mengatakan akan selalu menjaga kebersihan diri klien.
O:
· Klien
mampu melakukan aktifitas sendiri diatas tempat tidur.
· Kuku klien
pendek dan bersih.
· Badan
klien tampak bersih dan tercium harum.
· Gigi klien
tampak bersih dan tidak tercium bau mulut.
· Rambut
klien tampak rapih.
A :
Masalah teratasi.
|
|
...-03-2015
Jam 08.00 WIB
|
6
|
S :
· Klien dan
keluarga mengatakan sudah megetahui tentang keadaan penyakit, prosedur
pengobatan dan perawatan pada klien.
· Klien dan
keluarga mengatakan secara verbal sudah tidak terlalu khawatir lagi dengan
kondisi klien setelah diberi penjelasan oleh perawat.
O :
· Ekspresi
wajah klien tampak tenang
· Klien dan
keluarga sudah tidak bertanya-tanya lagi kepada perawat tentang kondisi atau
keadaan klien.
A :
Masalah teratasi
|
|
...-03-2015
Jam 10.00 WIB
Jam 12.30 WIB
|
2
|
S :
· Klien
mengatakan merasa lebih nyaman karena daerah pemasangan kateter dan selang
kateter telah dibersihkan oleh perawat
· Klien
mengatakan daerah bekas pemasangan infus pada lengan kiri masih terasa nyeri
jika ditekan.
O :
· Daerah
pemasangan kateter dan selang kateter tampak bersih
· Daerah
bekas pemasangan infus pada lengan kiri klien masih terlihat bengkak walaupun
sudah berkurang dibandingkan hari sebelumnya
· Tidak
tampak adanya tanda-tanda infeksi pada daerah tempat pemasangan kateter dan
tempat pemasangan infus dilengan sebelah kanan klien.
A :
Masalah teratasi sebagian.
P :
Lanjutkan intervensi no 1, 2, 4, 5 dan 6.
I :
· Memonitor
tanda-tanda infeksi
· Mengobservasi
tanda-tanda vital klien
· Mengompres
daerah bekas pemasangan infus pada lengan sebelah kiri dengan kassa alkohol
· Melanjutkan
pemberian therapy Ceftriaxon 1 x 1 gr per IV
· Melakukan
kolaborasi untuk pemeriksaan Hb
E :
· Klien
mengatakan merasa lebih nyaman setelah daerah bekas pemasangan infus
dikompres dengan kassa alkohol.
· Tanda-tanda
vital klien :
-
Tekanan Darah : 110/70 mmhg
-
Nadi : 80 kali/menit
-
Respirasi : 20 kali/menit
-
Suhu : 37,2 0 C
· Hasil laboratorium tanggal …. Maret 2015 :
-
Hb
: 10,2 gr/dl
-
Ht
: 31 %
-
Leuko :
9.900 /mm3
-
Trombo : 299.000 /mm3
· Hari ini
klien telah mendapat therapy Ceftriaxon 1 x 1 gr per IV yang diberikan pada
jam 10.00 WIB.
|
|
...-03-2015
Jam 08.00 WIB
|
1
|
S :
· Klien
mengatakan nyerinya sudah terasa berkurang dibandingkan dengan hari sebelumnya.
· Klien
mengatakan sudah dapat beradaptasi dengan nyerinya.
O :
· Klien
dapat melakukan perubahan posisi dengan tidak merasa nyeri.
· Klien
tidak mengeluh nyeri saat daerah kandung kemihnya ditekan.
· Tidak
terdapat distensi kandung kemih
· Klien
dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi nafas dalam dan distraksi saat
mengeluh nyeri.
· Skala
nyeri turun menjadi skala 1 (skala
0-5).
A :
Masalah teratasi.
|
|
...-03-2015
Jam 08.45 WIB
Jam 11.30 WIB
|
2
|
S :
· Klien
mengatakan hari ini kassa bethadine ditempat pemasangan kateter belum diganti
· Klien
mengatakan daerah bekas pemasangan infus pada lengan kiri bengkak dan
nyerinya sudah berkurang.
O :
· Kassa
bethadine pada tempat pemasangan kateter belum diganti
· Daerah
bekas pemasangan infus pada lengan kiri klien bengkaknya tampak berkurang
dibanding hari sebelumnya
· Tidak
tampak adanya tanda-tanda infeksi pada daerah tempat pemasangan kateter dan
tempat pemasangan infus dilengan sebelah kanan klien.
A :
Masalah teratasi sebagian
P :
Lanjutkan intervensi no 1, 2, 4, 5 dan 6
I :
· Melakukan
perawatan kateter dgn teknik aseptik & antiseptik
· Mengompres
daerah bekas pemasangan infus dengan alkohol
· Mengobservasi
tanda-tanda vital klien
· Melanjutkan
pemberian therapy Ceftriaxon 1 x 1 gr per IV
E :
· Klien
merasa nyaman setelah dilakukan perawatan kateter
· Klien
merasa lebih baikan pada lengan sebelah kiri setelah perawat mengompresnya
dengan kassa alkohol.
· Hari ini
klien telah mendapat therapy Ceftriaxon 1 x 1 gr per IV yang diberikan pada
jam 09.30
· Tanda-tanda
vital klien :
-
Tekanan Darah : 120/70 mmhg
-
Nadi : 76 kali/menit
-
Respirasi : 18 kali/menit
-
Suhu : 37 0 C
|
|
...-03-2015
Jam 10.00 WIB
Jam 12.15 WIB
|
5
|
S :
· Secara verbal klien mengatakan telah menerima perubahan
pola berkemihnya.
· Klien mengatakan sudah bisa bergerak/merubah posisi walaupun selang kateter masih terpasang.
· Klien mengatakan masih merasa tidak nyaman dengan terpasangnya selang
kateter.
O :
· Selang kateter masih terpasang.
· Tidak terdapat rembesan urine dari selang
kateter klien.
·
Intake cairan dan
pengeluaran urine klien selama 24 jam (tgl. 10/08/05 pkl. 07.00 –
tgl. 11/08/05 pkl. 07.00 WIB) :
Intake :
-
Oral : 2000 cc
-
Infus NaCl 0,9 %
: 1100 cc (20 gtt/menit)
Output :
-
Kateter : 2400 cc, kuning jernih
-
IWL (BB : 48 kg) : 480 cc
Balance
cairan klien 3100 – 2880 = -220 cc
A :
Masalah teratasi sebagian
P :
Lanjutkan intervensi no 2
I :
·
Memposisikan selang kateter agar tidak terlipat dan memfiksasinya dengan baik.
E :
·
Posisi selang kateter tidak terlipat dan terfiksasi dengan baik.
·
Tidak tampak adanya rembesan urine dari selang kateter.
·
Aliran keluaran urine dari kateter lancar.
|
|
...-03-2015
Jam 11.10 WIB
|
4
|
S:
· Klien
mengatakan semalam tidurnya nyenyak dan tidak sering terbangun karena nyeri.
· Klien dan
keluarga mengatakan jumlah tidurnya ±
8-9 jam sehari.
O:
· Klien
tampak segar dan tidak sayu.
· Tidak
terdapat lingkaran hitam pada daerah periorbital.
· Klien
tampak tidur siang dengan nyenyak.
· Lingkungan
ruang perawatan klien tenang.
A :
Masalah teratasi.
|
|
...-03-2015
Jam 10.00 WIB
|
5
|
S :
· Secara verbal klien mengatakan sudah dapat beradaptasi
dengan pemasangan selang kateter dan perubahan pola berkemihnya.
· Klien mengatakan sudah merasa tidak terganggu dengan terpasangnya
selang kateter.
·
Intake cairan dan
pengeluaran urine klien selama 24 jam (tgl. 11/08/05 pkl. 07.00 –
tgl. 12/08/05 pkl. 07.00 WIB) :
Intake :
-
Oral : 1800 cc
-
Infus NaCl 0,9 %
: 1050 cc (20 gtt/menit)
Output :
-
Kateter
: 2350 cc, kuning jernih
-
IWL (BB : 48 kg)
: 480 cc
Balance
cairan klien 2850 – 2830 = -20 cc
O :
· Posisi selang kateter tidak terlipat dan terfiksasi
dengan baik.
· Tidak terdapat rembesan urine dari selang
kateter klien.
· Aliran keluaran urine dari kateter lancar.
A :
Masalah teratasi.
|
|
...-03-2015
Jam 11.30 WIB
|
2
|
S :
· Klien
mengatakan daerah bekas pemasangan infus pada lengan kirinya sudah tidak
tidak lagi nyeri dan tidak bengkak.
O :
· Daerah
pemasangan kateter dan selang kateter tampak bersih dan tertutup kassa
bethadine.
· Daerah
bekas pemasangan infus pada lengan kiri klien sudah tidak terlihat bengkak.
· Tidak
tampak adanya tanda-tanda infeksi pada daerah tempat pemasangan kateter dan
tempat pemasangan infus dilengan sebelah kanan klien.
· Tanda-tanda
vital klien :
-
Tekanan Darah : 120/80 mmhg
-
Nadi : 80 kali/menit
-
Respirasi : 20 kali/menit
-
Suhu : 36,7 0 C
A :
Masalah teratasi.
|
|
No comments:
Post a Comment